Aku bangun setelah tidur yang cukup lama. Saat aku membuka mata, aku langsung melihat BaekHyun di hadapan ku. Di atas kasur ku. Aku baru ingin berteriak, tapi aku ingat memang tadi dia menemani ku tidur. Aku memegang dahi ku sendiri. Rasanya aku sudah tidak kedinginan seperti tadi. Mungkin demam ku sudah turun. Aku mengambil termometer dan kembali menaruhnya di mulutku. Aku berusaha mengangkat tangan BaekHyun dari tubuh ku. Aku ingin bergerak bebas. Tubuh ku mulai terasa mati rasa sekarang.
"Kamu sudah bangun?" Tanyanya dengan suara serak.
"Maaf aku membangunkan mu." Ucap ku. Aku rasa aku terlalu banyak bergerak hingga membangunkan dia.
Dia membuka matanya dan melihat ke arah ku. Salah satu tangan nya mengambil termometer ku. "Demam mu sudah mulai turun," Ucap nya. Aku melihatnya sendiri 38 derajat. Setidaknya sudah mendingan dari pada tadi.
"Kenapa kamu bangun?" Tanyanya.
"Aku haus lagi." Jawab ku pelan. Dia menggeser selimut nya dan turun dari kasur.
"Tunggu sebentar, aku akan mengambilkan minum untuk mu." Ucap nya. Dia keluar dari kamar ku.
Aku bangun dan mengambil ponselku. Sowon bilang dia tidak bisa menjenguk ku hari ini, dia sedang datang bulan dan tubuhnya juga tidak mau di ajak kerja sama untuk bangun dari kasur.
Cklekkk...
"Yerin, ini minumnya."
BaekHyun kembali dengan segelas air. Aku meneguk nya sampai habis.
"Sowon belum sampe," Tanyanya.
"Dia ga jadi dateng, sama-sama ga bisa bangun dari kasur." Jawab ku.
"Kenapa juga dia?" Tanya nya.
"Tamu bulanan." Jawab ku.
"Pantesan aja seharian sensian kata ChanYeol." Gumam BaekHyun. Aku terkekeh. Sowon dan aku memang benar-benar sebelas dua belas. Kalau lagi ada tamu bulanan pasti bawaan nya marah mulu.
"Ngomong-ngomong, aku doank yang ngerasa atau kamu bulan ini dan kemarin tidak menstruasi?" Tanya BaekHyun.
Iya ya. Aku juga baru sadar.
"Sepertinya begitu, aku juga tidak tahu kenapa aku tidak mens," Jawab ku pelan. Dia menatap ku tajam.
"Aku tidak hamil Baek, kita saja tidak pernah melakukannya" Ucap ku dengan cepat.
"Kamu yakin?" Tanyanya.
"Yakin banget Baek, kalau perlu nanti Sabtu kita ke dokter buat periksa." Ucap ku.
"Baiklah, Sabtu ini, kita ke dokter untuk memeriksa diri mu ini." Ucap nya. Dia bangun dan menggendong ku. Aku berada di atas pangkuannya sekarang.
"Sudah lebih baik?" tanyanya.
Aku mengangguk, tangan ku aku kalungkan di lehernya. "Jauh lebih baik." Jawab ku. Dia tersenyum. "Bagus lah," balasnya. Dia mengecup dahi ku sekali.
"Cepat sembuh istriku." Ucapnya.
"Makasih Baek." Balasku.
"Kamu tau, kamu itu sangat cantik dan imut, kadang aku sendiri gemas melihat mu," ucapku.
"Sejujurnya, kamu juga cukup tampan Baek hanya saja aku tidak menyangka, wali kelas ku menjadi suami ku sekarang." Ucapku.
"Hidup memang tidak terduga," ucapnya. Aku mengangguk setuju.
"Lalu Baek, bagaimana dengan pertanyaan tadi pagi?" Tanya ku.
"Pertanyaan apa?"
Aku tidak percaya dia lupa, aku lebih percaya kalau dia pura-pura lupa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Love Story
Fanfic[COMPLETE] R13+ Yerin hidup dengan tenang sebelum dia di jodohkan oleh kedua orang tua nya tanpa sepengetahuan dirinya. Dia tidak tahu kalau orang yang akan di jodohkan dengannya adalah gurunya sendiri. Hubungan mereka berubah dan lebih dari sekeda...