Part 46 - Malam Pertama

469 46 11
                                    

Aku dan pak Baekhyun sudah di dalam mobil. Kami akan kembali ke rumah sekarang. Jujur saja, tubuhku sudah sangat lelah seharian acara.

Pak Baekhyun terlihat biasa saja. Aku tidak tahu apa dia tidak lelah? Kami duduk di belakang, bersebelahan. Orang tua kami tidak membiarkan kami mengemudi sendiri untuk hari ini, jadi aku dan pak BaekHyun akan di antar pulang oleh sopir papa Byun.

"Selamat tuan muda, nona muda atas pernikahannya." Ucap sopir itu.

"Terima kasih, kita bisa jalan sekarang." Suruh pak BaekHyun.

"Baik, tuan muda." Jawabnya. Dia berhenti menatap aku dan pak Baekhyun dari kaca mobil.

"Lelah?" Tanya nya.

Untuk apa dia bertanya kalau sudah tahu jawabannya. Aku memalingkan wajah dari nya, tapi tangan nya dengan cepat menarik ku ke pelukannya.

"Tidurlah dulu," bisiknya. Kepala ku ada di sebelah pundaknya.

"Tidak perlu." Jawab ku.

Aku bergeser dari pelukannya, tapi aku tidak tahu kalau dia akan menarik ku lagi dan membaringkan kepala ku di pahanya.

"Tidur, jangan melawan saya, di sekolah saya guru kamu, di rumah saya suami kamu, kamu tidak bisa terus membantah ucapan saya Yerin, sekarang tidur, saya tahu kamu lelah, jangan sampai sakit." Ucap nya dengan tegas.

Aku yang tadinya menghadap ke atas berbalik hingga membelakangi pak BaekHyun, aku tidak mau menghadap ke arahnya. Aku akan menghadap sesuatu yang tidak ingin aku lihat nanti. Aku juga tidak sepolos itu.

Aku bisa merasakan pak BaekHyun terus bergerak entah sedang melakukan apa. Tiba-tiba pak BaekHyun memakaikan selimut untuk ku. Tangan nya masih di dekat lengan ku, di atas selimut. Dia sedikit meremas tangan ku sambil mengelusnya.

"Kamu istri saya sekarang, saya akan berusaha mencintai kamu, jangan khawatir, semua akan berubah seiring berjalannya waktu," Bisiknya. Aku sangat senang mendengarnya, walaupun itu hanya sekedar ucapan dan belum ada bukti nyata. Tapi menurut ku, setidaknya dia sudah memiliki rencana dan niat untuk melakukan itu.

"Baiklah, saya akan menunggu nya." Balas ku dengan berbisik juga.

"Sekarang tidur Byun Yerin." Ucap nya.

Aku tersenyum. "Byun?" Tanya ku.

"Saya yakin kamu tahu. Shttt... Sekarang tidur, harus berapa kali saya katakan lagi?" Bisiknya di telinga ku.

Aku berusaha mencari posisi yang enak dan menutup mata ku. Pak BaekHyun menahan tubuh ku dengan memegang tangan ku, jadi jika tiba-tiba mobil nya mengerem mendadak aku tidak akan langsung terpental ke depan. Perlahan aku mulai nyaman dan aku rasa aku akan tidur sekarang.

*****

[BaekHyun POV]

Tadinya aku pikir dia bisa tidur di pundak ku, tapi dia sepertinya tidak mau. Aku jadi teringat dengan TaeYeon, dia tidak pernah suka tidur di bahu ku, dia lebih suka tidur di paha ku, katanya lebih nyaman dan tidak keras. Tapi aku dengar dari Sehun, Irene juga sama, mungkin kebanyakan perempuan memang seperti itu, jadi aku mencobanya dengan Yerin. 

Aku tidak tahu apa dia sudah benar-benar tertidur atau belum. Tapi aku tidak ingin mengganggu nya, jika dia sedang berpura-pura tidur juga lama-lama dia akan tertidur dengan sendiri nya.

Aku juga sebenarnya tahu, kalau sejak tadi sopir papa ini terus memerhatikan ku dan Yerin. Aku tidak tahu maksud dari tatapannya. 

"Ada apa?" Tanya ku. 

Our Love StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang