Part 75 - Keluar Kota Bareng

228 34 4
                                    

[BaekHyun POV]

Setelah makan malam selesai, penempatan kamar juga sudah di sepakati. Aku dan Yerin sudah pasti tidur satu kamar, Sowon di kamar satu lagi dan ChanYeol di ruang tamu.

Ya memang kasihan sih nasib ChanYeol, dia yang bayar, dia yang tidur di luar. Tapi aku juga berencana bayar setengah nya nanti kalau kita sudah kembali. Jadi manusia itu harus tau diri juga. Masa orang lain yang tanggung semuanya buat kita?

Yerin sekarang sedang mandi dan berganti pakaian. Padalah aku sudah melarang nya mandi jam segini, ini sudah malam dan di area pegunungan, udara di sini dingin tapi dia tetap saja memaksa untuk mandi.

Setidaknya aku sudah membuatkan dia air panas untuk mandi. Itu sedikit lebih baik daripada dia mandi dengan air dingin.

Cklekkk....

Aku melihat Yerin masuk ke dalam kamar. Tapi kenapa dia mengendap-endap?

"Kamu ngapa,-" Mulut ku tidak sabar untuk bertanya, tapi Yerin malah membekap mulut ku dengan tangan nya.

"Jangan kenceng-kenceng, shutttt... Aku habis nguping," Bisik nya.

Aku melepaskan tangannya dari mulut ku.

"Terus kenapa sampe kayak maling gini? Kamu nguping apaan?" Tanya ku. Dia duduk di atas pangkuan ku dan aku memeluk tubuh nya. Wangi strawberry, aku suka.

"Tadi kan aku selesai mandi, aku liat pak ChanYeol udah siap-siap tidur di sofa, eh pas aku mau keluar dari kamar mandi, Aku liat Sowon keluar ngomong apa gitu sama pak ChanYeol, tapi dia kelihatan seneng banget, ga lama dia ikut masuk satu kamar sama Sowon." Ucap nya.

"Pasti di kasih tidur di kamar," Ucap ku. Dia mengangguk.

"Sebentar, taro handuk dulu." Ucap nya. Aku mengangguk. Dia menaruh handuk di tempat gantungan dan kembali ke atas kasur. Dia berbaring di sebelah ku. Tangan nya memeluk tubuh ku.

"Kamu kenapa?" Tanya ku.

Kenapa dia tiba-tiba jadi sangat manja dengan ku?

"Gapapa," Jawab nya. Dia menatap ku.

"Baek," Panggil nya.

"Hm?" Sahut ku.

"Aku mau kuliah di sana, kamu ikut ya?" Ajak nya.

"Kalau aku ikut, aku ngapain di sana?" Tanya ku.

"Ga tau, ngapain aja lah, tungguin aku selesai kuliah," Jawabnya dengan mudah.

"Maksud kamu aku nganggur gitu di sana buat temenin kamu doank?" Tanya ku.

"Ya gapapa kan? Aku ga tega ninggalin kamu sendiri di sini, tapi aku juga mau kuliah di sana," Ucap nya. Dia semakin erat memeluk ku.

"Dulu aja ga mau di jodohin, sampe ada acara mau kabur segala, sekarang kenapa nempel banget nih?" Tanya ku.

"Biarin aja, dulu kan masih ada si nenek lampir, sekarang udah ga ada. Ga ada yang gangguin kita lagi." Jawabnya.

"Iya deh, mau nonton?" Tawar ku. Dia mengangguk.

Aku mengambil laptop ku. "Nonton apa?" Tanya ku.

Dia mengambil laptop ku dengan cepat.

"Pinjem." Ucap nya. Aku hanya menggelengkan kepala ku melihat tingkahnya. Aku masih ga tau kenapa, padalah di laptop aku ga ada sesuatu yang menarik, tapi dia demen banget pinjem itu laptop. Jelas-jelas laptop dia lebih menarik, banyak cerita-cerita tulisannya yang bisa dia baca, ada film-film juga di sana. Dari pada laptop aku yang isi nya cuma matematika semua.

Our Love StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang