"Yerin, maaf aku tidak bisa menjenguk mu hari ini, ada rapat OSIS dan sekarang aku masih terjebak di sekolah, apa kamu baik-baik saja? Jangan marah karena aku tidak bisa ke sana, apa Pak BaekHyun juga masih di sana? Kabari aku jika kamu sudah membuka pesan suara ini."
Aku memencet kontak Sowon dan meneleponnya.
"Yer, speaker phone," Suruh pak BaekHyun. Aku membesarkan volumenya agar pak BaekHyun bisa mendengarnya juga. Aku yakin pak BaekHyun ingin memarahi ketua OSIS nya karena membiarkan anggotanya terus bekerja hingga jam segini. Tadi aku memutar pesan suara Sowon dengan volume yang cukup keras, jadi pak BaekHyun bisa mendengarnya juga tadi.
"Halo?" Tanya Sowon.
"Sowon, kamu masih di sekolah?" Tanya ku.
"Iya, Ini semua masih di sini, guru-guru juga masih di sini, aku ga tahu ini ada acara apaan sih?"
"Sowon, bisa dengar saya?" Tanya pak BaekHyun.
"Eh pak, bisa pak, kenapa?" Tanya Sowon.
"Kamu keluar saja dari sana, saya akan bilang nanti, ini sudah bukan jam sekolah, pulang saja, saya sudah beri izin." Ucap pak BaekHyun dengan tegas.
"Beneran pak? Saya udah cape banget, Ya sudah saya ke sana sekarang." Ucap Sowon lalu mematikan ponsel nya.
"Apa-apaan mereka, peraturan sekolah, OSIS hanya boleh bekerja sampai jam 3 jika ada izin khusus bisa sampai jam 4, Tapi ini, jam 5 lewat," Ucap Pak BaekHyun marah. Aku tahu pak BaekHyun selalu sensitif jika murid nya di suruh-suruh melewati aturan. Seperti ini. Seharusnya semua OSIS sudah di perbolehkan pulang, kecuali kalau mereka memang masih ingin mengerjakannya, tapi tidak boleh di paksa.
"Pak. ayo kita makan malam, apa bapak ga lapar?" Tanya ku.
Pak BaekHyun melihat ke arah ku. "Kamu lapar?" Tanyanya. Aku mengangguk. "Saya juga lapar sih, seharusnya makanan rumah sakit sebentar lagi di antar," Ucap pak BaekHyun.
"Saya pengen makan yang lain, masakan rumah sakit ga enak." Kata ku.
"Tetap harus di makan Yerin." Ucap pak BaekHyun memaksa ku. Aku mengangguk.
"Tapi bapak beneran suka masakan saya? Padalah kemarin itu saya kehabisan bahan, jadi saya campur aja semua yang ada di kulkas." Ucap ku.
"Enak kok, bener deh, Enak kriteria saya yang penting rasanya pas aja, dan ga aneh di mulut saya." Ucap nya. Aku senang kalau ternyata masakan ku memang cocok di mulut pak BaekHyun. "Tapi." Aku menengok ke arahnya. "Tapi apa?" Tanya ku.
"Saya pengen makan masakan kamu lagi." Lanjutnya. Aku tersenyum.
"Saya bukan memaksa bapak ya, tapi kalau bapak memilih bu TaeYeon, itu mungkin akan menjadi masakan saya pertama dan terakhir yang bapak makan." Ucap ku. Itu memang benar. Jika pak BaekHyun bukan suami ku, untuk apa aku memasakkan makanan untuk pacar orang lain?
"Saya tahu itu," Ucap nya.
"2 setengah jam pak, bapak harus berikan jawabannya," Ucap ku. Pak BaekHyun melihat jam dan mengangguk.
"Saya serasa lagi dapat quiz aja," Ucap nya sambil tertawa.
"Quiz kehidupan pak," Sambung ku. Aku dan dia sama-sama tertawa.
Cklekkk...
"Yerin, aku membawakan pasta dari mama ku," Sowon masuk dan langsung memberikan sebuah kotak makan untuk ku.
"Makasih Won... Kamu tahu aja aku lagi lapar." Ucap ku. Aku membukanya dan langsung memakan nya. Pak BaekHyun menatap ku dengan tatapan pengen.
Sowon melihatnya. "Yer, tuh tunangan kamu juga kelaparan ya?" Tanya Sowon. Aku mengangguk.
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Love Story
Fanfic[COMPLETE] R13+ Yerin hidup dengan tenang sebelum dia di jodohkan oleh kedua orang tua nya tanpa sepengetahuan dirinya. Dia tidak tahu kalau orang yang akan di jodohkan dengannya adalah gurunya sendiri. Hubungan mereka berubah dan lebih dari sekeda...