Part 27 - Ngajar Lagi

295 52 6
                                    

[BaekHyun POV]

Aku mandi dengan sabun dan sampo Yerin, jujur saja ini benar-benar terasa seperti dia bukan murid ku lagi. Aku tidak tahu mama nya membawakan dia berapa banyak handuk nya, karena dia tidak mungkin memakai handuk yang sudah aku pakai. Aku keluar dari kamar mandi setelah selesai. 

"Makasih." Ucap ku. Dia mengangguk dan memasukkan semua nya kembali ke dalam tas itu, tas di mana aku melihat sesuatu yang seharusnya tidak aku lihat. Yerin membiarkan handuk itu dan menggantung nya di sisi ranjang. 

"Bapak nanti kalau pulang, bisa berangkat bareng Sowon aja ga ke sini, tapi sebelum itu, bapak bisa tolongin saya ga? bapak ke apartemen saya sama Sowon, bawain buku pelajaran saya hari ini dan besok, sekalian alat tulis dan laptop saya pak." Ucap nya. 

Ih. Udah nyusahin, nyuruh lagi. Sabar Baek.

"Ribet bangun sih kamu, saya pulang mau sama bu TaeYeon nanti, bukan sama Sowon." Ucap ku. Iyalah, satu sekolah bisa melihat ku jika pulang bareng Sowon. Nanti kita bisa di sangka ada apa-apa sampe pulang bareng. Belum lagi bingung jelasinnya sama Taeyeon gimana nanti. 

"Ya sudah, tidak usah pak, biar Sowon sendiri saja, bapak pergi saja, udah hampir jam 6." 

"Kamu marah?" tanya ku. 

"Ya, sekarang bapak keluar saja."

Aku tahu dia marah, dia menjawabnya dengan sangat jujur, aku membereskan semua barang-barang ku. "Jangan marah, saya minta maaf." Ucap ku. 

"Bapak ga tahu kan salah nya di mana, sekarang bapak pergi saja, saya sedang tidak ingin melihat bapak." Ucapnya. 

Salah lagi. Salah lagi. Kayaknya salah ngomong mulu deh di depan cewek. Heran sendiri kadang. Tadi kayaknya ketawa-ketawa aja. Tiba-tiba bisa marah. Di tanya marah apa enggak, jawabnya jujur banget lagi, to the point. Tapi jadi nyesek banget dah. Mendingan dia jawab enggak aja. Kayak masih bisa di pikir-pikir dulu gitu salahnya di mana. Ga langsung jawab Ya. Kesannya kayak cowok tuh udah yang pasti salah, tapi kita ga tahu salahnya di mana. Mungkin itu alasannya cewek pada ga suka jawab ya kalau di tanya 'kamu marah ya?' 'Kamu bete ya?'. Dengar jawaban ya, nyesek banget gitu dah.

Terus kalau udah minta maaf, pasti di bilang, "kamu ga tahu kan salah kamu tuh di mana, jangan minta maaf kalau ga tahu salah nya." 

Aku keluar dari sana dan masuk ke mobil ku sendiri. Ya aku harus pulang dulu, ganti baju, baru jemput TaeYeon di rumahnya. Dia pasti mencari ku semalam. Aku menolak semua panggilannya dan mengabaikan pesannya. Dia pasti akan sangat marah saat melihat ku nanti. 

Tapi semalam itu benar-benar tidak mungkin aku mengangkat telepon dari TaeYeon saat semua nya ada di sana. Itu sama saja dengan bunuh diri. 

Aku sudah sampai rumah. Aku langsung mengganti pakaian dan mengambil buku-buku ku untuk hari ini. Aku cepat-cepat kembali ke dalam mobil untuk menjemput TaeYeon. 

Aku dengan cepat sampai di depan rumah Taeyeon dia kebetulan sekali baru keluar dari rumahnya.

Dia langsung masuk ke dalam mobil ku, duduk dan memakai sabuk pengamannya.

"Yeon, akan aku jelaskan nanti oke?" Ucapku. Dia memegang kepalanya dan mengangguk.

Aku menjalankan mobil ku ke arah sekolah. "Kemana saja kamu kemarin?" Tanya TaeYeon.

"Aku di rumah sakit," jawab ku. Dia menatap ku dengan tatapan bingung. "Siapa yang sakit?" Tanya nya.

"Yerin, aku membawanya ke rumah sakit dan dia mengalami alergi makanan sekaligus keracunan makanan." Ucapku. Aku harap dia tidak marah. Dia diam.

Our Love StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang