26. Cinderella versi ultra

272 30 39
                                    

Suatu hari, hiduplah seorang gadis cantik bersama ibu tiri dan juga kedua saudari tiri-nya. Setiap hari gadis itu selalu diperlakukan seperti seorang pembantu. Pagi ini saat sedang menyiram bunga ia melihat ibu dan kedua saudari tiri-nya yang baru pulang dari berbelanja, namun ada sesuatu yang menarik perhatiannya." Ucap Mirror knight dengan sebuah mic, dia berperan sebagai narator di drama Cinderella ini.

Grigio: "Ibu ... Kakak ... gulungan apa yang kalian bawa? dari tampilan yang mewah ... sepertinya itu sebuah undangan pesta?"

Ginga tersenyum sinis. "Tentu saja, ini undangan pesta dari pangeran untuk keluarga kita. Kamu tahu? pangeran sedang mencari pendamping hidupnya."

Grigio: "Apa ... aku boleh ikut?"

Mirror knight: "Kakak tertua dari Grigio dengan cepat menjawab."

Asteri: "Tidak! enak saja, ini hanya untuk keluarga kami!"

Grigio: "Tapi kita juga keluarga, bukankah begitu?

Asteri: " Tch!"

Taiga: "Pestanya kan malam ini, jadi lebih baik kamu membantu kami untuk bersiap-siap yah, adik manis!"

Ginga: "Saudari-mu benar, beberapa jam lagi malam tiba, lebih baik kamu membantu mereka."

Mirror knight: "Cinderella pun menghela nafas pasrah, ia menuruti keinginan dari ibu dan kedua saudari tiri-nya. Cinderella mulai menyiapkan gaun, perhiasan, hiasan wajah dan sepatu yang kedua saudarinya mau. Hingga malam pun tiba, ia melihat ibu dan kedua saudari tiri-nya yang sudah tampil mewah, mereka bertiga pun berangkat dengan meninggalkan Cinderella sendirian. Sedangkan Cinderella hanya bisa menghela nafas pasrah."

Grigio: "Haish ..."

Para penonton yang humornya setara dengan harga ikan asin pun tertawa mendengar helaan nafas itu, bukankah biasanya helaan nafas akan terdengar Huh ... hum ... hmn. Grigio pun memulai kembali dialognya setelah penonton berhenti tertawa.


Grigio: "Bagaimana kalau aku kerjakan tugas rumah yang belum selesai, setelah mengerjakannya aku bisa pergi ke pesta, dengan begitu ibu tak akan marah bukan?"

Mirror knight: "Dengan bersemangat ia mencuci alat masak dan alat makan yang kotor. Ia juga membersihkan lantai lalu mengepelnya, terakhir, ia menutup semua jendela. Cinderella pun berlari kecil ke loteng yang ia tempati sebagai kamarnya. Dia mencari dan memilih baju yang pantas."

Grigio: "Ah ... tidak-tidak! tidak ada yang pas ... bagaimana ini? semua bajuku lusuh dan terlalu lancang jika aku meminjam baju ibu atau pun saudariku, jika membuat baju dengan menjahit pun akan memakan waktu lama ..."

"Cinderella yang mulai putus asa pun mulai menangis dalam isakannya, disela tangisan ia mendengar suara lonceng-lonceng kecil, hembusan angin disertai beberapa kelopak bunga berwarna biru muda masuk ke kamar Cinderella entah lewat dari mana, hembusan angin tadi pun perlahan menerpa rambut Cinderella, lalu muncul sosok pria bersayap yang sangat tampan, sayang mukanya jutek." Ucap Mirror knight dengan pengecilan suara di saat ia bilang sayang mukanya jutek, tentu saja dia tidak mau jika nilai penampilan mereka dikurangi hanya karna tiga kata yang dapat merusak naskah itu.

Victory: "Hei gadis manis, jangan bersedih, kau bisa tetap pergi ke pesta yang kamu mau dan menemukan pangeranmu."

Grigio: "Bagaimana bisa? aku tak
punya gaun, sepatu, atau kendaraan ..."

Ultra AcademyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang