59. Berkorban demi senyuman

161 27 13
                                    


Asteri: "Lihat! color timer kami mulai berkedip. Milikmu juga, itu tanda bahwa kita masalah seorang Ultra."

Nessie menyunggingkan smirk nya. "Itu hanya kata-kata manismu!"

"Elektrium cousen!" serangan cousen dari Nessie pun meluncur ke arah Grigio dan Asteri dengan sangat cepat.

                                ***

"BOOOOAAAM!!!" Serangan cousen itu pun meledak. Grigio dan Asteri yang tidak merasakan apa-apa pun bernafas lega karena mereka pikir, sisa tenaga yang mereka punya berhasil membuat barrier yang dapat menahan ledakan itu. Mereka pun membuka mata mereka yang semula terpejam.  "MARIA-SAN!" Grigio berteriak histeris saat melihat Maria berada dihadapannya dan Asteri, menerima serangan cousen dari Nessie. Keduanya pun melepaskan barrier.

Maria yang masih berdiri pun berbalik badan, dia pun memberikan senyuman terbaiknya kepada kedua sahabatnya sebelum pada akhirnya jatuh tersungkur.

Asteri dan Grigio pun menghampiri Maria dengan segera. "Maria! Maria! ayo bangun!" Asteri mulai berteriak panik kala colour timer dari Maria perlahan mati.

Maria menatap wajah keduanya dan berkata dengan terbata. "Ter --- senyumlah setelah i --- ni."

Grigio: "Color timer-nya  mati ...."

Asteri pun berdiri dan mulai menghampiri Nessie dengan nafas yang mulai tersengal-sengal. "Nessie! serahkan dirimu dan habiskan waktumu di space prison."

Nessie pun menyunggingkan smirk"Apa setelah ke penjara kubus sialan itu aku dapat menjadi Nessie yang normal lagi? apa kedua orang tuaku yang terbunuh ditangan manusia reyonix itu akan hidup kembali?"

Asteri diam membisu, tidak tahu harus menjawab apa. Nessie pun berdecak. "Ck! Maria adalah orang pertama yang meninggal disini, bagaimana kalau selanjutnya kamu?" Nessie pun menggunakan pedangnya untuk menyerang Asteri. Sementara Asteri sendiri turut menyerang balik dan menghindar. Asteri ingin segera menyelesaikan ini karena color timer-nya sudah berkedip sedari tadi.

Asteri: "Semua yang hilang darimu mungkin tidak bisa kembali! tapi kenapa kamu tidak mencoba untuk menemukan sesuatu yang baru?!"

Nessie: "Shuttt!" Nessie menaruh telunjuknya didepan bibirnya sendiri.  "Kamu tahu? aku terlalu banyak bicara hari ini. Aku lebih suka bertarung dengan senyap." Nessie pun dengan cepat menyayat panjang pada pergelangan tangan Asteri, membuat partikel cahaya keluar dari luka sayatan itu.

"BUGH!" Nessie mendapat sebuah tendangan keras pada punggungnya, membuat dirinya jatuh terduduk. "Astra? sial!" umpatnya.

Asteri pun terkejut melihat Astra datang bersama Cosmos, Justice,  Mebius dan Ribut."Astra-kun?!"

Mebius: "Kami berempat akan menyelesaikan ini. Kamu bisa bantu Asteri dan Grigio."

Astra pun menganggukan kepalanya. Kini, dia menatap Asteri dan mengecek pergelangan tangan dari kekasihnya itu. "Kamu akan baik-baik saja, urat nadimu tidak ikut tersayat untungnya. Ayo kerumah sakit dengan portal bersama Grigio, kita urus jenazah Maria juga."

Mebius: "Dan kamu! Nessie! jangan harap bisa lolos!" Mebius pun mulai menyerang N dengan pedangnya. Jean bersaudara yang baru saja mengalahkan tiga ekor kaijuu pun kini membantu Mebius. Sedangkan Ribut membantu Mirror knight dkk yang tengah tersudutkan oleh para kaijuu.

Sementara itu, Rosso, Blu dan Geed terus memberikan serangan kepada manusia Reyonix yang ternyata mereka ketahui bernama Zenetra. Ketiganya pun mulai kehabisan energi dengan color timer yang mulai berkedip.

Ultra AcademyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang