45. Healing

205 31 48
                                        

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.







Sudah dua minggu sejak kepergian Lope dan anak-anak A2 mendapat kabar gembira, karena kematian robot jahat Neos dan Devil telah dikonfirmasi oleh tim Ultra yang terkait. Masalah perasaan Grigio yang telah di curi oleh alien Pho pun sudah selesai, dan Grigio telah kembali normal. Kini, Anak-anak A2, Luna dan Valgus sedang berdoa di kuil cahaya.

"Tolong berikan ketenangan bagi Lope-san." ucap mereka bersamaan, lalu secara bergantian mereka menarik tali lonceng, agar lonceng tersebut berbunyi. Setelah selesai berdoa di kuil cahaya, mereka pergi ke rumah duka, tempat foto para Ultra dan kerabat dekat yang telah meninggal di letakan, agar semua bisa mengenang dan melihat.

Asteri: "Kita ... bertemu lagi. Terimakasih sudah bertindak cepat, Lope-san."

Zero: "Tenang lah disana ..."

Mereka pun meletakkan beberapa bunga di dekat foto Lope. Luna dan Valgus pun mengajak anak-anak A2 ke planet Olympia, tempat tinggal dari Ultrawomen Maria dan Luna, tujuan mereka membawa anak-anak A2 adalah untuk healing, ini merupakan saran dari guru mereka, Cosmos.

Luna: "Kita sudah sampai. Ayo kita berjalan-jalan sejenak, ini akan berguna untuk healing dan memberikan pikiran yang fresh untuk kalian."

Grigio: "Kita akan kemana?"

Valgus: "Kita akan ke kerajaan kristal moon. Disana ada taman dengan suasana yang asri, itu bisa membantu menenangkan pikiran kalian."

Mereka pun terus berjalan menyusuri jalan utama menuju kerajaan kristal moon. Setelah sampai di kerajaan, mereka disambut oleh beberapa pelayan.

 Setelah sampai di kerajaan, mereka disambut oleh beberapa pelayan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Luna-hime, Maria-hime ... Valgus-san dan anda sekalian, selamat datang!"

Luna: "Kami pulang. Bibi, Ayah kemana?"

"Raja sedang pergi untuk rapat. Jika hime dan yang lain membutuhkan bantuan, minta saja kepada bibi." ucap pelayan tadi dengan seulas senyuman.

Maria: "Terimakasih Bi."

Luna: "Kami akan ke taman belakang, tolong bibi antarkan teman-temanku, aku mau mengambil camilan dan minuman dulu."

"Maaf, biar saya yang ambilkan."

Luna: "Tidak usah, bibi antarkan saja mereka." Luna pun membungkuk sekejap lalu pergi ke dalam kastil kerajaan. Sedangkan anak A2 dan Valgus pergi ke taman belakang.


"Nah, silahkan duduk. Sebentar lagi Luna-hime akan datang. Saya permisi."

"Terimakasih, Bi!" ucap Anak A2, Luna dan Valgus bersamaan.

Mereka pun duduk di kursi taman dan mulai mengedarkan pandangan kesegala arah, terkesima karena taman yang indah dengan ayunan, kolam ikan dan banyaknya bunga yang tumbuh.

"Tamannya indah bukan? Bundaku sendiri yang merawat dan menghias taman ini." Ucap Luna yang baru saja datang dengan nakas yang berisi beberapa camilan dan se-teko minuman.

Zero: "Luna, itu bunga apa?" tanya Zero dengan mata yang terfokuskan ke arah sekumpulan bunga yang bersinar dikala senja.

Luna pun memetik salah satu dari kumpulan bunga itu. "Inilah bunga bulan, bunga khas yang tumbuh subur di wilayah kerajaan kami. Bunga ini sangat spesial."

X: "Kenapa bisa spesial?"

Maria: "Karena, bunga itu akan semakin bersinar kala malam datang. Bunga itu juga melambangkan kedamaian dan cinta dan yang paling penting ... "

Glen fire: "Yang paling penting?"

Luna: "Ibuku yang sangat menyukai bunga bulan ini. Bahkan namaku memiliki arti bulan."

Mirroe knight: "Benarkah?"

Luna: "Benar, sayangnya, beliau meninggal ketika aku masih berusia empat tahun.

Luna: "Benar, sayangnya, beliau meninggal ketika aku masih berusia empat tahun

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Lampu-lampu taman pun mulai hidup, karena mentari benar-benar telah terbenam. Luna pun kembali membuka suara. "Ambillah setangkai bunga bulan ini. Anggap saja sebagai tanda pertemanan kita."

Ginga: "Apa boleh?"

Luna: "Boleh kok."

Orb: "Ikhlaskan?" tanya Orb sembari tertawa.

Luna: "Bayar dulu pakai hatimu. Tentu saja ikhlas." Luna pun ikut tertawa kecil diakhir ucapannya.

Orb: " ... "

"Terimakasih!" ucap anak A2 bersamaan.

Geed: "Valgus-san ga mau ambil?"

Valgus: "Aku sudah punya satu. Luna memberikannya tahun lalu."

Rosso: "Kalau Maria-san?"

Maria, Luna dan Valgus pun tertawa secara bersamaan, mereka pun serentak menkawan pertanyaan Rosso "Tentu sudah punya."

Maria: "Olympia kan Planet asalku, jadi kerajaanku juga sudah merawat bunga bulan  sejak dulu."

Rosso pun tersenyum kikuk. "Eh ... hehe, begitu rupanya."











Gomen hapter kali ini terlalu singkat.

Oh iya, jangan lupa mampir dan baca cerita terbaru buatan Clau: Ultra Short Story
,ini adalah cerita Ultra kedua setelah Ultra Academy. Dukung terus Ultra Short Story dengan memberikan vote dan juga komen sebanyak-banyaknya yah!^^
Link cerita:
https://www.wattpad.com/story/296491030?utm_source=android&utm_medium=link&utm_content=share_writing&wp_page=create&wp_uname=ClaudiaOlivia286&wp_originator=5sX%2BmSM3jQaD%2FPYuy8R%2FzTmz6wzus9WC5oDUw51thc4HHFYXIJjx7Cov05TLQxQ8dF6IgZvJLN4dFXT5q42U%2FTU05oMdTIwGOv3bUVqcVDiV5ayrVBId7AJVYb7byoZL

com/story/296491030?utm_source=android&utm_medium=link&utm_content=share_writing&wp_page=create&wp_uname=ClaudiaOlivia286&wp_originator=5sX%2BmSM3jQaD%2FPYuy8R%2FzTmz6wzus9WC5oDUw51thc4HHFYXIJjx7Cov05TLQxQ8dF6IgZvJLN4dFXT5q42U%2FTU05oMdTIwGOv3bUVq...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ultra AcademyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang