60. Duka

194 28 19
                                        

Blu: "Dan kemungkinan, kamu akan dapat dispensasi dan pemeriksaan lanjut tentang bagaimana tubuhmu bisa menerima dua wujud sekaligus."

Zenetra pun menganggukan kepalanya dan mengikuti langkah Zero juga yang lainnya untuk masuk kedalam portal.

                                  ***

Mereka pun tiba di ruang introgasi space garrison. Zenetra diminta untuk menjelaskan bagaimana dia bisa dikuasai oleh hasratnya sendiri sebagai seorang manusia reyonix.

"Pemberontakan besar-besaran terjadi di planetku. Aku dan penduduk planet lain berjuang dengan kekuatan teknologi yang kami miliki seperti robot tempur untuk melawan para seijin kejam itu." Jelas Zenetra kepada para Ultra.

Ribut: "Lalu, apa yang terjadi?"

Zenetra: "Dua bulan lamanya kami melawan mereka. Tapi pada akhirnya kami kalah telak, aku pun berfikir untuk menggunakan kekuatan reyonix yang sebenarnya sudah lama tidak aku gunakan. Namun, aku malah lepas kendali dan dikuasai oleh hasrat kejam gen reyonix."

Hikari: "Apa benar kamu yang membunuh Ultraman Neo dan meniru wujudnya?"

Zenetra: "Aku ... tidak ingat."

Grigio: "Maaf menyela. Nessie sempat bilang, kalau memang Zenetra yang membunuh Neo dan meniru bentuknya. Neo sendiri menghilang di planet tempat Zenetra tinggal selama dua bulan, kan?"

Hikari: "Sepertinya begitu."

Ribut: "Baiklah, sesi introgasi selesai. Kami akan mengadakan rapat kilat untuk ini. Penjaga, tolong bawa Zenetra ke ruangan tersangka. Dan kalian bisa kembali ke asrama."

Ace: "Ah iya, kelulusan kalian terpaksa ditunda sampai besok pagi. Jadi, gunakan waktu ini untuk menenangkan diri dan istirahat."

Ginga: "Baik, kami permisi."

Zero: "Terimakasih."

"Terimakasih." Ucap anak A2 serentak sembari membungkuk sejenak. Anak A2 pun keluar dari ruangan.

Victory: "Ayo ke asrama dan siap-siap untuk ke kuil cahaya."

Orb: "Um ... ayo."

Setelah bersiap-siap di asrama, anak A2 pergi berdoa di kuil cahaya.

Zero: "Tuhan, berikan tempat terindah untuknya."

"Jaga dia ya Tuhan ..." ucap Glen fire dan Mirror Knight nyaris bersamaan.

Jean bot: "lindungi dia."

Jean nine: "Kasihi dia."

"Semoga Maria tenang disisimu, ya Tuhan semesta alam." Ucap mereka semua serentak. Mereka pun keluar dari sana, sementara Grigio dan Asteri ....

Grigio: "Kamu pergi untuk melindungi kami."

Asteri: "Tapi, apa kami layak untuk kamu lindungi, Maria-chan?"

Isakan pun terdengar, tidak lain tidak bukan, asalnya dari Grigio dan Asteri. Sesak yang memenuhi hati dan pikiran mereka kini mulai keluar.

Grigio: "Tuhan itu sangat adil, maka aku harap kamu bahagia selalu."

Asteri: "Tuhan ... terimakasih sudah mengirim Maria untuk kami."

Grigio dan Asteri pun mulai melangkahkan kakinya keluar dari kuil. Di luar, para Ultraman sudah menunggu.

Rosso: "Kalian berdoa?"

Grigio: "Um ...."

Blu: "Sambil menangis ya?"

Ultra AcademyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang