28. Behind the stage

218 29 13
                                    

Hari ini para Ultra menyiapkan segala sesuatu yang diperlukan untuk ultra show time besok hari, begitu pun dengan anak A1, sekarang mereka sedang berada di ruang kelas yang di sulap menjadi ruang latihan dan persiapan.


Titas: "Itu tadi bangku dan kursi terakhir yang kita keluarin, selesai sudah!"

Ginga: "Wihh mantap-mantap, kalau ginikan ruang kelas bisa dibuat tempat latihan."

X: "Hemm besok kita pakai dua drama yang ceritanya sangat berbeda bukan?"

Zero: "Iya bener."

Blu: "Dua cerita ini juga sama-sama fiksi dan penuh fantasi, gimana persiapan kostum para pemeran?"

Rosso: "Hoho, udah siap sejak dua hari lalu, kostumnya banyak selesai karna bantuan Maria."

Maria: "Hehe begitulah."

Jean nine: "Kalau evek suara dan evek panggungnya gimana? udah siap?"

Blu: "Udah dong."

X: "Tinggal cek pas besok sebelum pembukaan ultra show time dimulai. Kalau penataan panggung dari lighting dan lainnya udah bereskan?"

Jean bot: "Udah kok, kita siap on air pokoknya."

Taiga: "Aciahh kayak mau syuting acara televisi aja pake on air." Taiga pun mengakhiri ucapannya dengan gelakan tawa.

Jean bot pun hanya membuat ekspresi datar di wajahnya, males mau ngelawan ucapan Taiga.


Glen fire: "Bentar, aku boleh protes dulu ga?"

Mereka semua mengalihkan perhatian ke arah Glen fire.


Grigio: "Eh? ada apa Glen-san?"

Glen fire: "Aku mau jadi narator aja, mending Titas aja yang jadi salah satu bidadarinya."

Titas yang disebutkan namanya pun hanya bisa mengerutkan kening. "Maaf nih Glen-san, adakah bidadari yang berotot sepertiku?"

Mereka semua terdiam, aneh aja kan kalau Titas yang jadi salah satu bidadari, maka waktu pemilihan peran Titas di jadikan narator aja dan Glen fire yang menjadi salah satu bidadarinya.


Asteri: "Waktu pembagian pemeran kamu setuju aja, kenapa sekarang berubah pikiran?"

Glen fire: "Yaa ... gimana yah, kan aku yang pilihin siapa aja yang jadi bidadari, masak yang milih malah memperankan?"

Maria pun tertawa ringan. "Agak lucu sih, senjata makan tuan istilahnya."

Victory: "Berlapang dadalah, kamu cocok-cocok aja kok jadi bidadari versi cowok."

Rosso: "Hum, jangan malu, lagi pun kostum yang aku buat ga bakal ngilain citramu sebagai cowok cool, aku udah bawak kostum kalian, coba pake dan liat."

Mereka semua pun memaikainya, dan ...


Grigio: "Wahh kostum buat Cinderella-nya cantik banget, warnanya cantik ..."

Victory: "Eh ini kostum Ibu peri?"

X: "Ekhem! mohon dibaca ulang naskah Cinderella-nya, kita bertiga membuat naskah dengan versi kita sendiri."

Victory: "Eh iya ... maksudnya Ayah peri, ini kostumku?"

Rosso: "Hu'um! gimana? baguskan? aku pakai kostum dengan warna yang ga terlalu monoton biru muda semua, jadi aku paduin antara warna cyan dan aqua."

Victory: "Bagus juga, sayapnya ga terlaku mencolok, aku suka."

Ginga: "Rosso! ini bajuku kok beneran kayak cewek?"

Ultra AcademyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang