24. Ini takdir

219 28 5
                                        

Malam itu di salah satu ruang ICU cross hospital ...


Ibu Ultra: "Keadaannya sudah membaik, tadi pun penjahitan pada punggungnya berjalan lancar, kita hanya perlu menunggunya sadar."

Grigio: "Ah ... syukurlah! bagaimana keadaan Blu-nii dan yang lain?"

Seorang asisten perawat yang bernama Nada pun angkat suara. "Mereka baik-baik saja, kami sudah memberikan suntikan vitamin untuk memulihkan tubuh, besok mereka bisa pulang, Jean bersaudara juga sudah di isi daya."

Ibu Ultra yang teringat sesuatu pun bertanya. "Bagaimana dengan Cristy?"

Ginga: "Dia tiada, kami tidak menyangka dia berani menghunuskan pisau pada Maria juga pada dirinya sendiri."

X: "Aku rasa ... dia ingin tiada bersama Maria-san , dia terlalu terobsesi pada Maria-san."

Rosso: "Meski begitu ... dia tetap iri hati pada Maria-san, bukan?"

Ibu Ultra: "Hal mengejutkan terjadi, ini semacam plot twist pada sebuah cerita. Sebaiknya kalian kembali ke asrama, ajak mereka juga." Ibu Ultra pun mengalihkan pandang kepada Ultra bersaudara yang sedari tadi diam menatap Maria yang tak sadarkan diri.

Oly: "Kami disini saja, menemani hime ..."

Olym: "Kalian bisa kembali."

Nada: "Kalian tak perlu khawatir, ada seorang perawat yang akan menjaga Maria, kaliam ikutlah mereka, yah?"

Oly: "Ta---" belum sempat menyelesaikan ucapan Oly terlebih dahulu di dorong masuk kedalam portal oleh Taiga, kurang ajar memang.

Olym: "Nii-san!" Olym pun berlari masuk kedalam portal menyusul Oly.

Taiga: "Nenek, kami akan kembali besok untuk melihat mereka, selamat malam."

Zero: "Selamat malam ..."

Ibu Ultra: "Baiklah, selamat malam."

Zero dan yang lain pun masuk kedalam portal yang menuju ke asrama A1 itu, dalan sekejap mereka sudah berada di ruang keluarga.


Oly: "Kenapa kamu mendorongku?"

Taiga: "Biar Oly-san mau ikut ke asrama."

Olym pun protes. "Tapi itu tidak sopan, kau tahu?"

Taiga: "Aku tahu, sekali-sekali melakukannya tidak masalah bukan." Taiga pun tertawa ringan diakhir ucapannya, sementara Olym sudah siap dengan wajah cemberutnya.

Olym: "Asal kamu tahu, tingkahmu seperti anak-anak."

Sebentar ... seorang Taiga disamakan dengan anak-anak? what? "Ei! aku bukan anak-anak yah! kurasa Olym-chan lah yang seperti anak-anak!"

Olym: "Kamu?!"

Taiga tersenyum ringan. "Apa? sepertinya aku sedikit lebih tua darimu, jadi bersikap baik dan sopan kepada Taiga-senpai, Ne?"

Mirror knight yang jengah terhadap keributan ini pun angkat suara. "Hei Taiga! sudahlah, jangan mengganggu Olym."

Taiga: "Hish! iya-iya!"

Grigio tersenyum melihat pertengkaran kecil itu, dia pun mengalihkan pembicaraan agar pertengkaran tidak semakin menjadi-jadi. "Kita semua belum makan malam bukan? ayo makan malam, Gi akan buatkan sesuatu yang enak."

Mata Ginga pun berbinar: "Wahh boleh juga tuh, ayo pergi ke lantai dua!"

Mereka semua pun berubah ke bentuk human dan pergi ke lantai dua untuk makan malam, tapi sebelum makan mereka di haruskan membersihkan badan, kata Asahi sih ... "Kalian mau jika makan di temani kuman dan bakteri jahat? maka bersihkan badan lebih dulu, baru makan."

Skip!
ke-esokan harinya, mereka semua pergi menemui Maria yang masih berbaring di kasur ruang ICU ...


Grigio: "Syukurlah Maria-san sudah sadar."

Maria: "Terimakasih ... maaf aku mengacaukan rencana, seharusnya aku lebih waspada, dan---" Zero memotong ucapan Maria yang belum terselesaikan itu.

Zero: "Imi bukan salahmu, kami juga tidak waspada."

Olym pun mendekat ke arah Maria. "Maria-hime kami seharusnya lebih menjagamu ..."

Oly: "Kami lengah dan itu membuatmu terluka, dan Cristy-hime ..."

Maria: "Ah tidak apa-apa. Bagaimana dengan Cristy? dia berhasil ditangkap bukan?"

X: "Haish ... sayangnya tidak."

Rosso: "Dia tiada saat kita tiba disini dengan portal."

Maria: "Umm ... aku merasa bersalah dengan semua kejadian ini. Andai dulu aku tidak meminta hal aneh semacam itu pada Cristy ... ini semua tidak akan terjadi."

Grigio mendekat ke arah Maria dan memeluknya pelan. "Maria-san tidak bersalah, dulu itu permintaan yang berisi khayalan dan harapan dari seorang anak kecil. Seharusnya dia paham dengan itu."

Olym: "Grigio benar ... jangan merasa bersalah seperti itu, hime ..."

Zero: "Lagi pun Ultra yang berada dalam tabung pengawet itu sudah kembali ke keluarga dan teman yang mereka sayang dalam keadaan baik-baik saja."

Geed: "Aku rasa ini takdir, kami mungkin tidak akan bisa menyelesaikan misi ini tanpa bantuanmu."

Grigio mengeluarkan beberapa permen dari kantung kecil yang ia bawa dan membagikannya pada teman-temannya seraya terus memasang senyuman ceria. "Ayolah! kita semua harus happy!"

Maria pun tersenyum melihat Grigio yang bisa membuat suasana menjadi lebih ceria.

















Yah, masalah dengan Cristy berakhir dengan plot twist, gimana? plot twist-nya terasa ga?

Ah iya ... Oly dan Olym ... apa mereka berdua akan berteman baik dengan anak-anak A1?
Nantikan kelanjutannya di Ultra Academy, oke?!

Jangan lupa vote dan komen sebanyak-banyaknya ^^

⛅Merci🍁

Ultra AcademyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang