58. Yang indah berubah jadi petaka

173 26 17
                                    

Cia pun naik keatas panggung dan mengarahkan mereka semua menuju acara selanjutnya. "Hai! kembali dengan Mc kesayangan kaluan, Cia. Dan terimakasih untuk kakak kelas A2 atas MOTY nya. Selanjutnya kita akan stirahat sebentar untuk makan malam bersama. Lalu, kita akan menuliskan harapan pada sebuah kertas untuk diterbangkan bersama lampion. Silahkan untuk para hadirin menuju tempat yang telah disediakan."

                              ***

Kini, semua tengah berkumpul di lapangan Sekolah dan Academy Ultra. Setelah makan malam dan pelepasan lampion berisi surat harapan. Kini mereka semua akan memasuki acara akhir, yaitu pelepas kembang api.

Jean nine: "Wih kembang apinya banyak juga ya."

Jean bot: "Pantas lah buat acara semacam ini."

Mirror Knight: "Aku ga sabar buat lihat kembang apinya meletus."

Glen fire: "Kira-kira akal indah apa enggak?

Ginga: "Pasti indah!"

Grigio: "Aku suka banget kembang api."

Asteri: "Mereka indah saat menghiasi langit, apa lagi dilihat saat malam."

Maria: "Itu akan membuat suasana menyenangkan dan romantis!"

Grigio, Asteri dan Maria pun terkekeh bersamaan.

Victory: "Romantis?"

Asteri: "Bayangin kamu lagi sama kekasihmu, bersama dibawah langit malam yang berhiaskan bintang, bulan dan percikan kembang api."

Geed: "Tapi Ri-san sudah punya kekasih, kenapa tidak melakukannya?"

Asteri menghembuskan nafasnya dengan cepat. "Lihat." Asteri pun menunjuk ke arah kursi para guru, terdapat Astra yang berdiri dengan para guru lain dan juga beberapa ultra dari era showa.

Orb pun tertawa pelan. "Nasib ketika kamu jatuh cinta dalam hubungan, guruku adalah kekasihku."

X: "Jangan goda Ri-san deh."

Blu: "Nanti Ri-san marah baru tahu rasa.

Taiga: "Siap-siap ucapin good bye ke sup jamur buatan Ri-san."

Rosso: "Kalian juga jangan sudutin Orb-san lah."

Titas: "Ga baik buat sudutin orang."

Fuma: "Kenapa?"

Titas: "Pokoknya ga ba--- "

Ucapan Titas pun terpotong oleh arahan suara dari Cia, MC kita di acara malam ini. "Baik semuanya, kembang apinya sudah siap. Ayo hitung mundur dari angka  lima bersama-sama!"

Sorakan dan tepukan tangan pun memenuhi area lapangan. Mereka pun berhitung mundur kala sumbu kembang api telah dibakar.

"Lima!"

"Empat!"

"Tiga!"

"Dua!"

"Satu!"

"DUARR!"

"DUARRR!"

"DUAARR!"

"EHHH?!" Teriakan dari Cia yang belum mematikan mic nya pun membuat semua orang mengalihkan padangan menuju dirinya.

"Mereka .... hilang!" Ucap Cia sembari menunjuk tempat anak-anak A2 berada.

Ayah Ultra yang mendengarnya pun terkejut dan segera memberi perintah. "Ace, arahkan acara agar tetap berlangsung dan jangan sampai menimbulkan kepanikan lebih lanjut."

Ultra AcademyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang