Lakuna
─────
Bagian yang hilang.
Playlist kamu: Still With You~Jungkook
•·················•·················•
❛❛ Aku tidak berhenti mencintaimu, aku hanya berhenti untuk menunjukkanya.❞
⚘
•·················•·················•Bel istirahat sudah berbunyi sejak tadi. Akupun sudah selesai dengan bekalku. Jaemin dan Haechan tidak ada yang ke kantin. Apalagi aku, kantin menjadi musuhku sejak mengenal jakam galak itu. Pokoknya sebisa mungkin, aku harus meminimalisir terciptanya kesempatan untuk bertemu dia apalagi sejak kejadian tadi, aku masih sedikit malu dengan teman-teman sekelasnya.
Tiba-tiba Jeno masuk seolah menjadi seorang pembawa acara, mempersembahkan sebuah aksi yang akan tampil di depan kelas. Awalnya aku menduga tidak akan ada sangkut-pautnya dengan diriku karena sudah menjadi hal biasa jika Jeno dan kawan-kawan melakukan aksi konyol di depan kelas sebagai tayangan hiburan ketika istirahat. Pengantar teman-teman menikmati hidangan diwaktu istirahat. Begitu, niatnya sejauh ini. Jeno pun menganggap kejadian tadi tidak terjadi dan mengobrol denganku seperti biasanya.
Sungchan masuk membawa gitarnya dengan beberapa orang lainnya sebagai pengiring sebuah band, seolah-olah mereka itu bintang tamunya. Tangan mereka terangkat melakukan kiss-bye. Perasaanku mulai terasa tidak enak. Sungchan tidak satu kelas denganku tapi Jeno dan Sungchan memang dekat sebagai teman walau tidak satu tongkrongan. Karena ketika kelas satu kita semua satu kelas dengan Jaemin dan Haechan juga tapi terpisah ketika naik kelas. Sungchan masuk kelas IPA 1.
Jadi, Sungchan itu termasuk dalam kumpulan anak hits sekolahku otomatis berbeda tongkrongan dengan Jeno. Dan hal itu yang aku tidak suka dari Sungchan, lingkungannya terlalu banyak kemunafikan. Sedang Jeno tidak neko-neko dia satu tempat tongkrongan dengan Jisung walau tidak satu basecamp.
Sungchan, Jeno dan yang lainnya mulai bernyanyi lagu 'can't take my eyes of you' dengan posisi, Sungchan sebagai gitaris dan vocal, Jeno sebagai pemukul meja, hendery sebagai beatboxer, dan sisanya sebagai yang meramaikan suasana. Di kelasku siang itu sangat ramai sekali. Tapi tidak denganku, aku hanya nyengir canggung sambil terus waspada memperhatikan Jeno. Hatiku bilang pria itu sedang merencanakan sesuatu lagi.
Musik masih dimainkan dan lagu sampai ke reff,
'I need you baby
And if it's quite all right
I need you baby
To warm the lonely nights
I love you baby
Trust in me when I say its okay'
Semua orang ikutan bernyanyi. Sungchan datang kearahku menggenjreng gitar sambil menggigit batang bunga anthurium layaknya seorang Romeo ketika melamar Julietnya, cih. Semua orang bersorak riang. Entah, aku malah merasakan sakit didalam dada. Suara tawa dan senyumannya pernah membuatku mabuk kepayang. Aku pernah menjadi permaisyuri dihatinya. Aku pernah menjadi sumber dari senyuman itu. Aku pernah menjadi alasannya tertawa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Midnight Memories (End)
Teen FictionSuka cerita ini? you can follow me for more stories♡ Kenangan itu datang ketika aku tidak meminta kehadirannya. *** Aku, Wong Chenle akan menceritakan tentang dia, pria yang tiba-tiba saja hadir disetiap lembaran hari-hariku. Sosoknya seperti noda...