Part 23. Seumul Set

12 3 0
                                    

Malam sobat semua🤗 hari ini Fey akan bercerita di part 23
Simak yaaa😍😍

🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻

Part 23. Seumul Set
By Adelia Yulianti

"Mbak Fey!" panggil Eva dari kejauhan.

Baru saja aku keluar dari mobil suara perempuan yang sudah bisa kutebak itu menggema.

"Mbak, Mbak!" panggilan itu semakin kentara terdengar berisik sekali.

Aku menoleh. Gadis yang selalu membiarkan rambutnya tergerai itu sudah berada dihadapanku.
"Sabar dong, ih. Kaya mau ambil gajian aja, Va." Aku meringis.

"Mbak jadi kan besok kita nonton?"

"Jadi itu pertanyaanmu, Va?"
Eva tertawa melihat wajahku yang jutek dan tangan bersedekap.

Satu kantong plastik berada di tangan kanan Eva. Ia masih tertawa menatapku yang masih saja cemberut.

"Kamu bawa apa? Tumben mau jinjing plastik. Biasanya paling anti?" sindirku sembari menyipitkan mata.

Eva meringis"Oh, ini makan siang untuk Mbak Fey!"

Aku mengernyit. "Makan siang?"

"Iya dari pangeranmu," bisik Eva meledek.

"Genta?"

"Nah, itu udah tau." Ia tertawa terbahak-bahak. Lalu menyodorkan kantong plastik yang berisi makanan. Kuraih kantong plastik itu. Jiwa penasaranku meronta-ronta. Akhirnya kuputuskan mengintip apa yang ada di dalam. Baru saja membukanya sedikit, aroma masakannya menyeruak sampai hidung ini. Aku sudah bisa menebak kalau ini adalah gurame bakar.

Semenjak makan siang beberapa hari lalu di rumah makan depan AD, aku jadi suka makan gurame bakar. Genta tentu saja mengetahuinya. Karena sering kali ketika ia WA menanyakan sedang apa, aku mengatakan sedang makan gurame bakar. Jadi pasti ia membawakan ini untukku.

Aku tersenyum simpul setelah mengintip makanan yang ada di dalam plastik. Dan menatap Eva yang sudah menatapku. Entah sepertinya Eva sedang memperhatikan ekspresiku ketika menerima makanan ini dari Genta.

Aku menunduk. Lebih tepatnya malu. Eva meraih pundakku lalu menepuknya dengan perlahan.

"Aku juga sedang mengalaminya. Jatuh cinta berjuta rasanya," tawa Eva kembali menggema.

Aku berdecak dan menepuk pundaknya balik. "Yuk! Masuk!" ajakku sembari meggandeng pundaknya.

"By the way hari ini kamu mau perawatan lagi?"tanyaku sembari membuka pintu AD.

Eva masuk lalu duduk di ruang tunggu.

"Ya enggak lah! Bangkrut lama-lama perawatan terus, Mbak! Aku ke sini mau kasih makan siang buat Mbak Fey sama mau obrolin tentang konser dua hari lagi itu,"

Aku menepuk jidad dan mendekatinya."Yaampun Va!"

Eva hanya meringis. Ia menaruh tas selempang hitamnya di sebelah. Lalu mengambil ponselnya itu. Sementara aku menyapa Nissa, Resepsionis AD yang sedang sibuk mengetik.

"Siang Nissa. Sudah masuk berapa pelanggan Nis?" tanyaku sembari berdiri di meja resepsionis.

"Siang Mbak! Maaf belum sempat menyapa. Barusan ada masalah sedikit, Mbak!"

Aku mengangkat alis."Masalah apa, Nis?"

"Iya tadi struk pembayarannya gak keluar. Kayanya sistemnya lagi eror. Tapi sekarang sudah bisa kok!" ucap Nissa yang masih mengetik.

"Syukulah!"

"Oh iya hari ini sudah masuk dua belas pelanggan, Mbak!"

Aku melirik jam yang terdapat di dinding resepsionis.

Areumdaun DuoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang