Semua murid pecah berlarian kesana kemari. Di dalam kelas hanya tersisa Minara, El, Dika, Ziva, dan juga Neera yang ketakutan. Dimas sang kepala sekolah memilih untuk ikut melihat ke depan.
"Pak Dimas meluk lo tadi kan Min? Gue nggak salah lihat?" Ziva langsung bertanya.
"Dia Ayah gue."
Neera yang mendengar itu semua langsung tertawa. "Bukannya Lo nggak punya ortu?"
"Semua ini salah lo Neera! Kenapa lo bully gue dulu?! Hah?!" Minara mendorong pundak Neera.
"Balik sama tadi, karena lo nggak punya ortu."
"Hanya karena itu?"
"Ya, karena lo seseorang yang seharusnya nggak ada di dunia ini!"
Bertepatan Neera menjawab, sebuah batu-batu kini menghancurkan kaca jendela.
"Ini semua kenapa Min? Bisa jelaskan?" pinta El.
Sejujurnya Minara tidak ingin membuka luka lama, tapi sepertinya ini adalah waktu yang pas.
Flashback on
Saat usia dini, Minara kecil dituntut untuk memahami semuanya. Ia bahkan tidak bisa merasakan kesenangan saat masih belia. Memasuki sekolah dasar, ia terlalu asik dengan dunianya tanpa pernah berniatan untuk mempunyai teman. Waktu itu ia hanya dikucilkan, teman-temannya tampak tak peduli dia hidup atau tidak.
Hingga saat SMP, teman-temannya menyadari kehadirannya. Namun, mereka malah ingin mengusik. Termasuk Neera, Neera sering memperhatikannya tidak pernah dijemput siapapun. Beranggapan bahwa Minara tidak mempunyai siapa-siapa.
Bertahun-tahun Neera membully Minara, bahkan bukan hanya Minara. Satu isi sekolah sudah pernah merasakan kekejamannya, ia menyombongkan Ayahnya yang seorang pemilik sekaligus kepala sekolah.
Minara masih sabar, sampai pada saat perpisahan SMP Pertiwi kekejaman Neera meningkat. Neera ingin memberinya kenangan yang selalu hidup di setiap deru nafas Minara.
Mendapatkan perlakuan seperti itu membuat Minara menjadi berubah setelah mengetahui ayahnya juga seorang kepala sekolah. Dia juga bisa menjadi seorang Neera.
Dua tahun dia bisa menjadi sosok yang berkuasa, hingga datanglah Neera menghancurkan semuanya.
Minara frustasi sampai satu pesan muncul dari ponselnya.
08××××××××
Butuh bantuan! Gue tau kita saling menguntungkan. Gue, Saddam, yang akan siap membantu lo untuk menghancurkan Neera kapan aja!Flashback off
"Saddam orang yang gila. Dia membatu gue buat ngehancurin hidup Neera dengan imbalan gue harus masuk geng Altair."
"Saddam anak baru?"
"Ya, dia ketua geng Ramirez. Dia bahkan bisa dengan mudahnya meretas CCTV sekolah, dia punya banyak bangkai di markasnya, Dia-"
"Berarti ini semua salah lo, Min!" Neera memotong ucapannya.
"Ini semua salah Lo, Neera. Dendam itu ada karena lo. Lo yang memulai semuanya!"
Belum sempat Neera ingin menjawab, satu buah anak panah menancap langsung di papan tulis.
"Ah, jadi kalian sedang ngomongin gue?"
(Vote+comen jangan lupa)
KAMU SEDANG MEMBACA
Minara [END✓]
Ficção Adolescente[Tahap Revisi] Minara Faleesha--Seorang gadis yang memiliki hati kejam tak terbanding. Semua orang sering menyebutnya 'Kang bully' itulah kelakuan Minara di SMA Aksara. Namun nyatanya ... Dia adalah seorang yang memiliki sejuta rahasia, sejuta keboh...