Masalah Neera masih belum selesai-selesai, tidak ada bukti satupun. Akan tetapi, semua murid dan guru tetap beranggapan bahwa yang melakukannya adalah Minara.
Di tambah dengan Arkan, semua masalah menjadi rumit. Minara kini persis dengan hidupnya yang dulu, kejadian-kejadian yang memaksa otaknya untuk mengingat.
Ia hanya ingin tetap menjadi penguasa, semua harus tunduk padanya, termasuk Arkan dan Neera.
"Udah senang lu buat gue kayak gini hah!? Minara langsung mendorong Arkan didepan basecamp Altair.
Teman-teman Arkan yang sedang melihat langsung menghampiri.
Arkan tersenyum sinis. "Kalian masuk aja."
Minara berdecih, memandang Arkan dengan tatapan muak.
"Sekarang Lo udah senang hah?! Gue dibenci semua murid karena Lo, bego!"
Kini giliran Arkan yang terkekeh. "Baru nyadar Lo? Semenjak Lo hadir di SMK Aksara semua udah benci lo!"
Minara terdiam, memukul punggung Arkan dengan keras. "Brengsek!"
Ia melayangkan tinjunya ke pipi Arkan yang dengan sigap langsung dicegah.
Merasa tangannya di udara, Minara merasa muak. Ia menyeka air mata yang hampir keluar dari matanya. Meraup wajahnya dengan tangan untuk menutupi, ia tidak boleh terlihat lemah, apalagi dihadapan seorang Arkan!
"Udah puas nge lampias-in nya ke gue?" Arkan langsung memeluk Minara yang kini terdiam.
Setelah sadar, Minara langsung mendorong Arkan.
"Gue tahu lu berhubungan dengan geng Ramirez."
Ucapan Arkan membuat Minara seketika melotot. Rahasia yang selama ini ia simpan rapat-rapat akhirnya terbongkar.
Minara menetralkan rasa terkejutnya, ia langsung melipatkan tangan di depan dada. "Ya, dan Lo akan jadi target gue selanjutnya!"
Minara langsung berlari meninggalkan Arkan, tidak bisa ia lama-lama ditempat bagaikan neraka.
"Mana bisa woy! Gue punya banyak penjaga." sombong Arkan yang langsung melemparkan Minara dengan sebuah botol yang ada di tong sampah memperingatkan nya akan menoleh, dengan terpaksa, Minara menoleh sembari menjulurkan lidahnya yang pertanda lemparan tadi tidak mengenai nya sama sekali. "Lihat aja, gue bakal disegani SMA Aksara!" ujar Arkan ketika Minara menoleh.
Mengapa semua orang berharap Minara tidak ada di bumi? Sebegitu benci kah? Ketika dibenci dan masih bisa berbuat baik? Hei! Jangan samakan Minara dengan pemeran utama dalam novel yang selalu sabar. Jika sudah dibenci tak ada salahnya kan menjadi jahat? Toh jika dia sabar tidak mendapatkan apapun.
Perjalanan pulang menuju rumahnya sangatlah membosankan karena Minara berjalan kaki menulusuri jalanan ibukota. Semua orang sibuk dengan kendaraan nya masing-masing sembari menyembulkan asap knalpot keluar. Hingga tanpa sadar-
"Minara!" panggil seseorang dengan nafas ngos-ngosan.
Minara menoleh, mendapati seorang laki-laki dengan jaket bewarna hitam serta tindik di telinganya.
Ketua geng Ramirez, sedang mengejarnya!
Dengan terpaksa Minara harus menghindar, ia tidak ingin merumitkan semuanya. Memasuki sebuah kampung kumuh ibu kota, berlari dari ketua geng Ramirez tersebut yang sedang mengumpat dirinya.
(Vote+comen jangan lupa)
KAMU SEDANG MEMBACA
Minara [END✓]
Teen Fiction[Tahap Revisi] Minara Faleesha--Seorang gadis yang memiliki hati kejam tak terbanding. Semua orang sering menyebutnya 'Kang bully' itulah kelakuan Minara di SMA Aksara. Namun nyatanya ... Dia adalah seorang yang memiliki sejuta rahasia, sejuta keboh...