...
•Ana Nabila•
Ana Nabila. Gadis berusia 21 tahun yang akan menjalankan PKL (Praktek Kerja Lapangan) beberapa bulan lagi. Ia berkuliah di sebuah universitas swasta di kotanya. Walaupun swasta, tetapi universitas tersebut menyediakan bantuan bidikmisi.
Ana adalah salah satu mahasiswa bidikmisi tersebut. Karena ia terlahir bukan dari keluarga mampu. Hanya keluarga biasa yang serba pas-pasan.
Rumahnya terbuat dari kayu. Tidak dicat.
Ayahnya yang bernama Handoko bekerja sebagai seorang buruh karet. Selain menjadi buruh Handoko juga bekerja mencari emas di sungai-sungai kecil, sebagai penghasilan tambahan.
Handoko adalah sosok ayah yang penyayang. Tidak pernah menggertak atau memarahi anaknya tanpa sebab yang jelas. Justru ia malah lebih sering membela Ana dan adik-adiknya jika terkena amukan Srihar.
Srihar, ibunya hanyalah seorang ibu rumah tangga biasa. Tidak mengemban pekerjaan lainnya. Srihar merupakan sosok ibu yang galak. Yang semua kemauannya harus dituruti. Srihar bahkan rela memarahi anak-anaknya jika berbuat salah barang sedikit.
Tidak jarang Srihar mengeluh mengenai ia yang lelah mengurus rumah. Tapi tidak pernah mau mendengarkan keluhan anak-anaknya. Baginya apa yang dia rasakan hanya boleh dirasakannya sendiri.
Anisa. Adik Ana yang kedua. Adik yang perhatian tetapi memiliki temperamen yang tinggi. Tak jarang ia sering membentak Ana. Anisa juga sering marah-marah tanpa alasan terhadap Ana. Jika Anisa dimintai tolong, ia sering menolak dengan kata-kata yang pedas.
Alena. Adik Ana yang terakhir. Masih berusia 6 tahun dan masih duduk di bangku TK. Anak perempuan yang cerdas seperti Anisa. Cantik dan lucu. Ia periang tetapi terkadang sedikit nakal.
Alena selalu perhatian terhadap Ana. Ia selalu memarahi Anisa jika kakak keduanya itu berbuat jahat kepada Ana.
Bagi Ana, hidup dalam keluarga seperti ini adalah anugerah tapi juga sebuah penyesalan.
Ia pernah menyesal tidak terlahir dari keluarga kaya raya. Ia pernah menyesal mempunyai ibu yang demikian. Ia pernah menyesal hadir dalam keluarga kecil ini.
Seperti hari ini, ketika Ana mengeluh bahwa dirinya merasa lelah dan tidak enak badan. Srihar bukannya menaruh perhatian tapi justru ikut mengeluh.
"Aku kalo dituruti juga capek. Apalagi ngerjain pekerjaan rumah. Lah kamu? Cuma kuliah, tidur, makan. Gitu aja ngeluh capek," ujar Srihar sembari duduk di ruang tengah.
KAMU SEDANG MEMBACA
ANNA [completed]
ChickLitBudayakan follow sebelum membaca :) -ANNA- Jika saja hari itu Ana nekat. Jika saja hari itu semuanya setuju. Jika saja hari ini terjadi pada hari yang lalu. Mungkin tidak akan seburuk ini. Mungkin tidak akan ada keramaian tanpa undangan. Mungkin. Se...