Bab 10.4 Ternyata

524 121 12
                                    

Park Sooyoung memotong ice cream cake mini yang berada di hadapannnya dengan gerakan tak berminat. Sungguh, beberapa hari belakangan ini, Park Sooyoung merasakan hidupnya semakin sulit. Masalah demi masalah silih berganti datang kepada Park Sooyoung. Masih mending jika masalah itu datang disaat masalahnya yang sebelumnya sudah terselesaikan, namun nyatanya tidak. Sampai sekarang, Park Sooyoung sudah memiliki segudang masalah yang tak terselesaikan.

Ibaratnya, masalah baru datang untuk menutupi masalah lama. Akhirnya, hanya akan ada masalah, bukan penyelesaian.

Park Sooyoung menyuapkan ice cream cake yang terasa sangat manis dan lembut itu ke dalam mulutnya. Mata wanita itu terpejam saat sensasi kue mahal itu terasa sangat berbeda di mulutnya. Meskipun Park Sooyoung tau jika harga kue itu berhasil membuat dompetnya menangis, namun Park Sooyoung tak peduli.

Bukannya lebih baik jika dompetnya yang menangis daripada dirinya yang menangis? Karena uang dapat dicari kapanpun, sedangkan kebahagiaan tidak.

"Hah... Aku rindu Jeju" gumam Park Sooyoung dengan nada sedih

Untuk beberapa saat, wanita itu bermellow ria hingga akhirnya ia sadar bahwa kedatangannya ke café ini bukan untuk membuat dirinya semakin sedih namun untuk membuat dirinya bahagia.

Karena ingin merasa produktif di waktu – waktu senggangnya seperti ini, Park Sooyoung pun kemudian menarik note book yang selalu dibawanya kemana – mana dari tas jinjingnya.

Bub!

Park Sooyoung meletakkan note book bersampul hitam legam itu ke atas mejanya dengan hati – hati. Note book itu adalah salah satu harta berharga milik Park Sooyoung karena note book itu memuat ringkasan – ringkasan cerita dari novel Park Sooyoung yang berhasil membuat Park Sooyoung terjebak dalam arus masalah yang tak henti – hentinya ini

Namun, meskipun masalah Park Sooyoung bertambah karena novel itu, hal itu tak akan menyurutkan niat Park Sooyoung. Ia tak akan berhenti menulis novel! Apalagi ketika dirinya tau bahwa Kim Daisy merupakan salah satu penggemarnya yang sangat menantikan sequel dari novel pertama Joyie

"Aku harus semangat! Semangat!" ucap Park Sooyoung pada dirinya sendiri

Sebelum Park Sooyoung mengarang sequel ceritanya, Park Sooyoung menyuapkan suapan terakhir ice cream cakenya. Dengan senyum yang menghiasi wajah cantik itu, Park Sooyoung membuka note booknya dan mulai menuangkan seluruh imajinasi liarnya di atas kertas putih tak bergaris itu

Tak lupa, untuk semakin meningkatkan moodnya, wanita itu mengambil sepasang earphone portablenya dan menghubungkannya dengan ponselnya. Kali ini, Park Sooyoung memutar lagu Position dari Ariana Grande.

Saat lagu itu sudah terputar, senyum Park Sooyoung semakin menggembang. Mulut wanita itu bergerak – gerak untuk ikut menyanyikan lagu tersebut yang sudah sangat dihafalnya, sesekali... kepala wanita itu mengangguk – angguk mengikuti alunan lagu yang berasal dari kedua earphonenya.

Dengan mood yang sangat baik seperti ini, Park Sooyoung jadi memiliki semangat untuk menuangkan semua imajinasi liarnya. Tak disangka – sangka, imajinasi Park Sooyoung mengalir sangat deras. Sepertinya, sudah lama Park Sooyoung tidak seproduktif ini saat sedang mengarang novelnya

Tap.

Park Sooyoung langsung mendelikkan bahunya terkejut saat ia merasakan bahunya ditepuk secara tiba – tiba dari belakang. Dengan cepat, Park Sooyoung langsung menolehkan kepalanya ke belakang untuk melihat siapa pemilik tangan yang sudah menepuk bahunya secara tiba – tiba itu

"Park Sooyoung... apa aku mengejutkanmu?" tanya Byun Baekhyun ramah sembari tersenyum manis, bahkan tak hanya mulut pria itu saja yang tersenyum, mata pria itu juga ikut tersenyum

Ice Cream Cake [VJOY] [#RV1] (REPUBLISH)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang