Setelah beres dengan urusan file-file, Haidar dan Areta berjalan ke parkiran. Seperti niat awal Haidar, mereka beneran pergi untuk makan siang bersama.
Sesampainya di parkiran, Haidar berlari menghampiri mobilnya saat terlihat terjadi sesuatu pada mobil itu. "Ini ban mobil gue kok bisa kempis, ya? Perasaan gue tadi enggak."
"Gini nih, ciri-ciri orang ngajak makan bareng tapi ga niat. Cuma basa-basi," sindir Areta yang merasa diberi harapan palsu.
"Enggak gitu, Ret. Benar deh, gue jujur. Tadi ban mobil gue gak gini, yang buat kempis mobil gue berdosa banget emang," lirih Haidar meratapi nasibnya. Baru mau pendekatan lagi dengan cinlok-nya, eh malah ada aja kendalanya.
"Udahlah, gue mau makan bareng Adel aja." Areta berbalik badan bersiap pergi, namun urung saat melihat office girl yang tadi bertemu dengan Areta menghampiri.
"Pak Haidar 'kan? Wah, Bapak tampan banget. Bapak udah makan siang belum? Makan siang bareng saya, yuk," ajak office girl itu menatap kagum Haidar.
Areta menampilkan raut wajah ingin muntah. "Gue duluan, ya. Tuh, lumayan jadi istri baru lo biar ga duda," ledek Areta dan pergi dari hadapan mereka berdua.
Office girl itu melongo, tak menyangka Haidar sudah pernah punya istri.
"Gak apa deh duda, yang penting tampan terus kelihatannya mapan lagi," pikir office girl itu mulai membayangkan dia menjadi istri baru Haidar.
"Sakit Mbaknya? Senyum-senyum sendiri gitu," celetuk Haidar di depan wajah office girl.
Office girl yang tertangkap basah itu malu, apalagi sekarang wajah Haidar dengannya sangat dekat. "E-eh, eng-enggak kok, Pak."
"Gara-gara Mbak sih, saya jadi gagal makan bareng Areta," kesal Haidar berbalik badan meninggalkan office girl itu sendiri.
"Lah, kok malah sekarang saya ditinggal sendirian? Terus saya makan bareng siapa?"
"Perjuangin dia kalau emang suka. Daripada diambil orang," sahut seorang wanita datar melewatinya dan masuk ke toko alat tulis yang memang ada di sebelah kantor.
"Nyambung-nyambung aja, sih. Tapi, benar juga. Daripada nanti keburu dipepet sama siapa namanya, tuh? Areta-areta apalah itu," ucap office girl. Dia pun berlari mengejar Haidar.
Diam-diam, wanita tadi tersenyum sinis. "Good. Ibu Areta lebih aman."
Wanita itu menyalakan layar ponselnya dan mengirim pesan ke sebuag grup.
Ini 3 orang + 1 deh
3I4A: Ad yg dktn Hdr.
HO: Buset, huruf vokal di keyboard lo ilang?
ND: Maklumin aja kali, dia 'kan memang gitu
Siapa yang deketin Haidar?
Wah bagus nih, tugas kita jadi makin gampangHO: Gampang-gampang matamu!
Pak Prakoso aja belum ada tanda-tanda sadar
Gue suka kasihan kalau ngeliat anak-anaknya
Apalagi anaknya yang paling bungsu
Untungnya anak tertuanya punya pacar yang baik banget3I4A: Brsk
Kt cm dsrh jgain klrgny
Bkn ikt cmprHO: Iyain aja biar cepet
Gue kangen sama anaknya Haidar, salah ga?
KAMU SEDANG MEMBACA
Prata Story
Romance(END dan belum revisi) Definisi keluarga harmonis adalah keluarga mereka. Namun suatu ketika, banyak masalah melanda membuat mereka berubah dan ada sekat. Dimulai datangnya masa lalu, rahasia yang terbongkar, dan keposesifan membuat semuanya bertamb...