"Ayah, kok bisa kayak gini?" lirih Una melihat kondisi Prakoso sekarang.
"Kenapa ibu baru keluar dari rumah sakit sekarang malah Ayah yang masuk rumah sakit?" sambung Siti meneteskan satu tetes air matanya.
"Ayah … baru Ika pengen kasihtau Ayah kalau Ika pu–" Rizka tak kuat melanjutkan ucapannya.
Areta mengguncang tubuh Prakoso pelan. "Prak, bangun Prak. Masa gantian masuk rumah sakitnya sih?"
"Tuan, bangun dong. Nanti saya bikinin teh deh beneran, enggak dilupain lagi."
Iya, mereka semua sedang di rumah sakit. Lebih tepatnya rumah sakit yang sama dengan tempat dulu Areta dirawat, Rumah Sakit Ipaks. Hanya beda ruangan dengan kamar inap Areta dulu.
Mereka syok mendengar apa yang diceritakan polisi dan melihat kondisi Prakoso sekarang. Tadi sore, polisi menelepon Areta memberitahu bahwa Prakoso kritis karena dikeroyok tahanan yang dalam jeruji besi yang sama dengan Prakoso.
Kondisi Prakoso sekarang juga sangat jauh dari kata baik, bahkan lebih buruk dari kondisi Haidar dan Areta waktu itu. Memakai tabung oksigen di mulut, infus di tangan kanan, dan ada pasien monitor yang mengkaji keadaan Prakoso, memakai Cervical Collar atau penyangga leher, dengan kepala dan tangan kiri yang diperban, serta pipi kiri dan pipi kanan diplester.
Areta menggelengkan kepalanya dengan air mata yang terus turun membasahi pipinya. "Prak, bangun. Kamu enggak mau posesifin aku lagi?"
"Kalau kamu gak bangun, aku selingkuh sama Haidar nih," kelakar Areta meski ia tahu Prakoso tak mungkin membalas.
Tanpa diduga, tangan Prakoso bergerak. Una berlari memanggil dokter, sedangkan Areta menyeka air matanya. Tak lama, dokter datang. Dokter meminta keluarga Prakoso keluar agar Prakoso dapat diperiksa dahulu. Mereka semua pun keluar.
"Ayah bakal baik-baik aja 'kan, Bi?" tanya Una memegang lengan Najwa.
Najwa mengangguk meyakinkan. "Tuan kuat, pasti tuan baik-baik aja."
"Apa ayah bakal sembuh?" lirih Una menunduk.
"Ayah pasti sembuh, ayah kuat. Iya 'kan, Bi?" lanjut Una kembali menatap Najwa.
Najwa mengangguk. "Iya, Non. Pasti."
Dokter keluar dari ruangan, Areta dan Rizka langsung menghampirinya. "Gimana kondisinya, Dok?"
"Pasien sudah melewati masa kritisnya. Namun, ia belum dapat dijenguk banyak orang," ungkap dokter membuat Areta dan Rizka menghela napas lega.
Sesayang itu kamu sama aku, Prak. Sampai saat kamu kritis aja kamu tetap nunjukkin kalau kamu enggak mau aku selingkuh, batin Areta terharu.
"Saya permisi," pamit dokter kembali ke ruangannya.
Bunyi notifikasi dari ponsel Rizka terdengar, Rizka merogoh ponsel dari tas kecilnya.
Mei Mei Meizyy: Katanya ayah lo masuk rumah sakit? Rumah sakit mana? Gue otw
Rizka bingung menjawab apa. Jika dia memberitahu tempat Prakoso dirawat, Prakoso kan tidak boleh dijenguk banyak orang dulu. "Ibu."
"Apa, Ika?"
Rizka menunjukkan ponselnya, memperlihatkan chat dari Meizy tadi. "Kasih tau aja. Asal bilang sama dia jangan masuk ruangan ayah nanti."
Rizka akhirnya mengangguk. Jari-jarinya mengetik membalas chat Meizy.
Rizka(Ika): Iya, Zy. Rumah Sakit Ipaks
Oh iya, kata ibu nanti jangan masuk
Ke kamar inap ayah, ya
Ayah tidak boleh dijenguk banyak orang duluMei Mei Meizyy: Oke Nona cantik. Gue otw. Tungguin, awas sampe sana lo gak ada
Rizka tersenyum melihat balasan Meizy. Nona cantik? Ah Rizka senang Meizy memanggilnya dengan itu atau pun sebutan random lainnya.
Tak berapa lama, Meizy pun datang. Di tangan kiri dan kanannya terdapat masing-masing satu kresek.
Meizy membuka plastik tersebut, ternyata isinya makanan. Meizy membagikan makanan yang ia bawa. Pertama ia beri ke Rizka. Meizy mengusap pucuk kepala Rizka lembut. "Makan dulu. Gue tau lo belum makan malam."
Lalu Meizy berjalan ke Areta, memberikan kotak berisi makan yang ia bawa. "Makan dulu, Tan. Tante pasti belum makan malam."
Setelahnya, Meizy berjalan menghampiri Siti, Una, dan Najwa yang sedang bersama di depan jendela. Memberikan makanan yang ia bawa. "Ayo makan dulu biar enggak sakit. Pura-pura dalam keadaan baik juga butuh tenaga."
Areta tersenyum. Tak salah memang dia merestui Rizka dan Meizy. Walau tingkah Meizy kadang tak bisa ditebak, ia perhatian dan bisa dewasa dalam keadaan tertentu.
![](https://img.wattpad.com/cover/245301062-288-k431044.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Prata Story
Romansa(END dan belum revisi) Definisi keluarga harmonis adalah keluarga mereka. Namun suatu ketika, banyak masalah melanda membuat mereka berubah dan ada sekat. Dimulai datangnya masa lalu, rahasia yang terbongkar, dan keposesifan membuat semuanya bertamb...