Pacar Tertajir and Ganteng

144 31 16
                                    

~❤~

Hai😂 yang vote dan komen kemarin, terima kasih, ditunggu vote dan komennya lagi, ya😁 aku jadi semangat, xixi.

Yaudahlah, happy reading❤

| Pacar Tertajir and Ganteng |

Jam istirahat kedua sudah tiba memberikan kesempatan anak kelas XII IPS 1 untuk mengisi perut. Sebagian ada yang ke kantin dan sebagian ada yang membawa bekal.

Anya dan Maya tidak membawa bekal. Maya sudah pergi ke kantin sedangkan Anya ada di kelas. Maya sudah mengajaknya untuk jajan di kantin, tapi Anya menolak.

Anya menolak karena malas untuk jalan ke kantin, dia mengedarkan pandangan. Ada lima orang di kelas yang sedang memakan bekal. Ujang, Loli, Rini, Udin, dan Anya yang berada di kelas.

Ujang yang duduk di pojokan asik membuka kotak makan pun melirik Anya, dia membawa kotak makan itu ke arah tempat duduk Anya.

Anya melipat tangan lalu menenggelamkan wajah di sana, tapi seseorang menepuk bahu kanannya membuat Anya mengangkat wajah.

"Ujang? Kenapa?" tanya Anya.

"Aku boleh duduk di sini?" tanya Ujang sambil menunjuk tempat duduk kosong di sebelah Anya. Anya mengangguk, Ujang langsung duduk.

Mata Anya melihat banyak lauk di dalam kotak makan Ujang, membuatnya jadi tambah lapar. Ya ampun! Ada ikan lele, disambel pula! Ada paha ayam! Ada ikan asin, astagfirullah! batin Anya dengan susah payah menelan ludah.

"Mau?" tawar Ujang dengan senyum menghiasi wajahnya membuat Anya menoleh.

"Mm, mau dong," kata Anya antusias. Ujang terkekeh dia meletakkan kotak bekal di tengah meja.

"Yuk, makan bareng!" Ujang memberikan satu sendok plastik pada Anya.

"He he, makasih, Sayang," kata Anya yang membuat Ujang mengangguk.

Rini, Loli, dan Udin duduk satu meja dengan duduk melingkar. Mereka memang bersahabat sejak kelas X jadi maklum aja kalau mereka selalu bersama.

"UHUK!" Rini melihat Ujang dan Anya duduk berdua sambil makan dengan satu bekal. Rini berniat mengejek dengan pura-pura batuk.

Loli dan Udin yang mendengar suara batuk langsung menoleh ke Rini. "Kenapa, Rin?" tanya Udin.

"ITU LHO ADA YANG LAGI MESRA-MESRAAN," sindir Rini sambil menunjuk meja Anya membuat Ujang dan Anya menoleh ke Rini.

"Ehem! Ehem!" Udin ikut mengejek, dia pura-pura keselek.

"Cie-cie, mojok," kata Loli sambil tersenyum jahil menatap Ujang dan Anya.

"Cuit! Cuit! Cie-cie Anya," sorak Loli, Rini, dan Udin bersamaan yang membuat Ujang menatap tajam.

"Alah, ganggu aja kelen!" kata Ujang ketus kepada mereka bertiga dengan ketus.

"Paan, sih! Orang kita ngejekin Anya kok bukan lo, his!" kata Rini, mengangkat bibir kiri membuat wajahnya tampak konyol.

Kapan Sah? [ END ] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang