Bu Ketos Galak

134 33 10
                                    

~❤~

Hai😂 yang vote dan komen kemarin, terima kasih, ditunggu vote dan komennya lagi, ya😁 aku jadi semangat, xixi.

Yaudahlah, happy reading❤

| Bu Ketos Galak |

"Anya!"

Maya menghampiri Anya di depan kooridor ruang OSIS sambil berlari. Anya yang sedang membaca sesuatu itu langsung menoleh ke Maya.

Hosh! Hosh!

Maya mengatur napas karena habis berlari dari kelas XII IPS 1 sampai kooridor ruang OSIS yang jaraknya sampai 50 meter. Maya memegang lutut ketika berada di depan Anya, keringat bercucuran dari pelipis sampai ke dagu.

"Kenapa terburu-buru?" tanya Anya, gadis itu mengernyit. Tumben sekali Maya mau berlari, biasanya Maya ogah dan lebih memilih mengeluarkan suara emasnya untuk memanggil seseorang.

"Sul ... Sul ... Tan!" kata Maya dengan napas yang terputus-putus.

"Iya? Susultan siapa?"

Maya menggeleng. "Bukan Susultan!"

"Tadi kau bilang 'Sulsultan' kok sekarang malah geleng? Aku enggak budeg ya!" Anya menatap datar Maya.

Maya menarik napas lalu mengembuskannya pelan kemudian setelah pernapasannya kembali normal dia menjerit yang sukses membuat semua mata berpusat padanya.

"SULTAN SAMA UJANG BERANTEM, NYA! TERUS SI ERIK IKUTAN! DATENG LAGI SI RENDI! TERUS DATENG LAGI SI ADIP! DATENG LAGI SI HENDRI! MEREKA BERANTEM, NYA!"

Anya menutup kedua telinga. Dia meringis ketika guru-guru keluar dari ruangan untuk mengetahui keributan apa yang terjadi. Anggota OSIS juga ikut keluar. Untungnya jam pulang sekolah sudah berdenting 10 menit yang lalu pertanda sekolah sudah sepi.

"Siapa yang berantem? Di mana?" tanya ketua OSIS dengan tatapan penuh murka dan membawa penggaris kayu yang panjangnya sampai 2 meter.

Maya menatap ke arah ketua OSIS tersebut yang bernama Erika atau sering disapa Bu Ketos Galak itu kemudian berkata, "Itu, Bu Ketos, Ujang, Sultan, Erik, Rendi, Adip, sama Hendri yang berantem di kelas XII MIPA 4!"

Erika langsung melenggang dengan rasa marah yang luar binasa membuat semua orang bergidik.

"Habis pasti anak-anak itu dibuat Rika," kata Bu Soliman kepada Bu Fifa.

Bu Fifa mengangguk. "Tegas banget si Rika jadi Ketua OSIS."

Sementara Anya, Maya, Bondan, dan beberapa anggota OSIS lainnya mengikuti Erika yang berjalan cepat menuju kelas XII MIPA 4.

Sesampainya di depan kelas, Erika bersiap-siap hendak menghajar mereka yang berada di dalam kelas. Namun, jika mereka berantem seharusnya ada suara-suara bentakan atau suara-suara bogeman, tapi kenapa ini sepi?

Erika menoleh ke belakang. Maya dan Anya serentak langsung agak menjauh akibat terkejut. "Katanya lagi berantem? Kok sepi?" tanya Erika sambil menatap tajam Maya.

Maya menggandeng lengan kanan Anya. "Tadi, sih, iya. Mereka bentak-bentakan, aku takut mereka bogem-bogeman makannya aku langsung ngasih tahu," jawab Maya.

Erika menoleh ke pintu kemudian menempelkan telinga hendak mencari tahu ada suara apa di dalam. Tidak mungkin kedap suara, semua kelas kalau ada yang berisik pastilah terdengar.

Kapan Sah? [ END ] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang