Pucek

115 28 8
                                    

~❤~

Hai😂 yang vote dan komen di bab sebelumnya, terima kasih, ditunggu vote dan komennya lagi, ya😁 aku jadi semangat, xixi.

Yaudahlah, happy reading❤ 

| Pucek |

Pak Rambi sedang berdiri di depan kelas memegang buku paket IPA. Dia berdehem dan mulai membaca membuat seisi kelas menguap dengan kompak.

Namun, Pak Rambi tidak menghiraukan dan asik membaca walaupun murid-muridnya sudah bersiap-siap hendak terjun ke alam mimpi.

Seperti Loli yang meletakkan buku di atas meja lalu menopang pipi dan memejamkan mata. Sudah dipastikan gadis itu akan tertidur.

Atau seperti Ujang yang duduk menyender di bahu kanan Alvin sambil mengipas diri dengan buku tulis lalu memejamkan mata.

Si Alvin juga menyenderkan pipi di puncak kepala Ujang dan bersedekap dada, matanya sudah terpejam.

Si Rini menegakkan buku di depan wajah seolah-olah sedang membaca padahal dia tertidur dengan menenggelamkan wajah di atas meja. Jika dilihat dari depan, Rini seperti sedang membaca, tetapi jika dilihat dari samping maupun belakang, Rini sedang tidur.

Anya merasa bosan begitupun dengan Maya. Kemudian Anya memiliki ide, dia mengambil buku tulis di dalam laci lalu pulpen. Anya mulai menulis sesuatu di lembar kertas paling belakang membuat Maya terkekeh.

"Ginilh kalau gabut, kurang kerjaan banget," bisik Maya ketika Anya selesai dengan kegiatannya.

Anya tersenyum senang setelah membaca ulang kemudian dia menatap ke Pak Rambi yang kini masih sibuk dengan bacaannya dan tidak memperdulikan murid sekelas.

Anya menoleh ke Maya membuat Maya tertawa berbisik. Anya kemudian merobek kertas yang berisi tulisannya. Dia mengedarkan pandangan untuk mencari target lalu mendapati seorang cewek yang tidur dengan menopang pipi.

Anya meremas kertas robekan itu hingga membentuk bola yang tak beraturan lalu mengarahkan lemparan ke objek. Jiwa kejahilan Anya sangat meronta-ronta.

Puk!

Anya melempar bola kertas itu sampai mengenai wajah cewek itu membuat cewek yang terkena lemparan itu terkejut dan terbangun. Cewek itu adalah Loli, dia mengedarkan pandangan mencari si pelaku, tapi tidak menemukannya karena semua murid rata-rata tidur. Lalu siapa yang melempar?

Loli mengambil bola kertas yang mendarat di pangkuannya kemudian membuka bola itu lalu mulai membaca kertasnya.

Kau ngiler Lol. Coba deh periksa

Loli langsung mengusap sudut bibir sambil menyembunyikan wajah di balik buku sangking malunya. Apa benar dia ngiler?

Anya dan Maya yang melihat kelakuan Loli langsung menenggelamkan wajah di balik lipatan tangan di atas meja. Mereka tertawa kecil mendapati Loli terkena tipu.

Loli merasa kesal dia mendengar suara cekikikan yang berasal dari meja Anya dan Maya. Gadis itu tersenyum smirk lalu mulai menulis di balik kertas tadi dan meremasnya kemudian melempar ke kepala Maya.

Kapan Sah? [ END ] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang