Penasaran, Nih?

99 23 22
                                        

~❤~

Hai😂 yang vote dan komen di bab sebelumnya, terima kasih, ditunggu vote dan komennya lagi, ya😁 aku jadi semangat, xixi.

Yaudahlah, happy reading❤  

| Penasaran, Nih? |

"Duh, gue kebelet boker, nih," gumam seorang gadis yang berambut sebahu dan berponi. Dia sibuk memegang perut dan berlari ke belokan kanan membuat Maya, Udin, dan Loli mengernyitkan dahi.

Maya, Udin, dan Loli berhenti di persimpangan dan memandang cewek itu yang kini sudah mulai menjauh. Tidak ambil pusing, mereka kembali melanjutkan langkah ke kelas, yaitu lurus.

Cewek itu terus berlari hingga sampailah ia di depan pintu berwarna putih polos dengan sebuah tulisan di atasnya yang dibingkai dengan garis hitam berbentuk persegi panjang ukuran 30 cm.

TOILET CEWEK

Begitulah tulisannya. Pintu langsung dibuka cewek itu hingga pandangannya menangkap beberapa pintu lain. Tanpa pikir panjang cewek itu langsung memilih pintu yang nomor dua.

Tidak ada yang menyadari, seseorang menguntitnya diam-diam. Toilet memang sepi mengingat lonceng kelas telah berbunyi yang pastinya pelajaran telah dimulai.

Setelah membuang hadast besar, wajah cewek itu yang semula kebelet menjadi lega, tapi itu hanya berselang sebentar karena suara ketukan di pintu membuat wajah cewek itu berubah panik.

Siapa yang mengetuk pintu? Bukankah masih ada banyak pintu lain? Dan kenapa harus di tempat ia buang air? Apakah yang mengetuk itu hantu?

Cewek itu menelan ludah lalu mulai membersihkan hadast-nya hingga menimbulkan suara percikan air. Suara ketukan semakin lama semakin memelan hingga hilang saat cewek itu memegang knop pintu.

Gue cewek pemberani, kuat, dan tidak takut pada siapa pun. Sekalipun yang ngetuk ini Wewe Gombel, bakal gue hadapi, batin cewek itu lalu mulai membuka pintu.

Grep!

Cewek itu melotot, belum sempat ia berteriak untuk menuntaskan keterkejutan, tangan besar seseorang menarik tubuhnya dan membekap mulutnya dengan tissue berbau menyengat yang mana dapat membuat orang tak sadarkan diri bila menghirup baunya.

"Lo bakal tahu akibatnya, Rin," gumam seseorang itu yang didengar dari suaranya adalah cowok. Dia menampilkan senyum smirk sambil menatap wajah damai cewek itu.

Sudah tahu sekarang siapa cewek itu? Dan cowok itu?

***

Maya tidak tenang karena sudah 30 menit, tapi Rini belum kembali dari toilet. Sedang apa Rini di toilet selama itu? Gila saja, masa' buang air besar selama ini?

Udin yang duduk di sampingnya mengalihkan pandangan dari guru di depan ke Maya. "Kenapa lo?" tanya Udin sambil menoel lengan Maya dengan pulpen.

Maya yang sejak tadi memandangi pintu langsung menoleh terkejut. "Rini lama banget keluar toiletnya," jawabnya.

"Mungkin dia ke perpustakaan." Udin memusatkan pandangan ke guru pendidikan kewarganegaraan di depan.

Maya berdecak. "Ngapain?"

"Ya, boloslah! Masa' kawin," jawab Udin agak nyolot, tapi masih mempertahankan suaranya agar tetap berbisik.

Maya menoleh ke pintu lagi. "Aku khawatir, dia itu enggak pernah bolos karena dia itu waketu. Aku yakin terjadi sesuatu sama dia."

Kapan Sah? [ END ] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang