Beli Jajan!

284 54 34
                                    

Hai!

Cinta itu buta, tuli, dan bisu

Kenapa?

Karena cinta enggak punya mata, kuping, dan mulut.

Cinta itu berbentuk dadu dengan warna kuning kayak yang ngambang di sungai

Cinta itu rasanya asin, ada pait-paitnya, ada manis, dan gurih

Cinta itu berhadiah mainan

Katanya, cinta susah didapat

Ck! Cinta itu gampang didapat. Buktinya, banyak warung-warung yang jual

Enggak percaya? Coba deh pergi ke warung terus tanya sama tukangnya, "Ada jajan cinta enggak?"

Pasti dikasih, murah lagi, cuma seribu

| Beli Jajan! |

Anya masih merenung di ruang tamu sambil memandang layar televisi yang menayangkan acara kartun, "The Powerp of Girl" di channel net tv. Film-nya seru lho, ada adegan bakuhantamnya.

Di film kartun itu, yang paling Anya suka adalah Mojo Jo Jo. Tokoh itu seorang monyet dengan warna hijau dan berbulu hitam juga mengenakan kostum. Mojo adalah mantan keluarga powerp of gril, dia menjadi musuh di film ini dan kerap kali membawa masalah.

Mojo Jo Jo, menjadi idola oleh Anya bukan karena kostumnya yang lucu melainkan sifatnya yang pantang menyerah walaupun selalu kalah di hadapan the powerp of gril.

Namun, mata Anya memang menonton film kartun, tapi pikirannya melayang ke mana-mana. Perkataan emaknya sangat membuat Anya gelisah. Entahlah, Anya merasa perkataan itu harus dipecahkan bagaimana pun caranya.

Anya mematikan televisi dan beranjak dari kursi rotan. Kakinya melangkah menuju kamar. Sesampainya di kamar, dia mengambil handphone di atas kasur dan menghidupkan layarnya.

"Yaaah, tinggal 10 persen batrenya," kata Anya kecewa melihat daya batre handphone-nya tinggal 10 persen dan 5 menit lagi akan mati. Padahal Anya ingin menghubungi sahabatnya untuk mencari jawaban atas pertanyaan Anya.

Gadis itu keluar kamar dan mengecas handphone di dekat televisi. Biarlah handphone-nya terisi daya penuh dulu. Anya berjalan ke dapur hendak melihat kegiatan emaknya dan dirinya mendapati sang emak sedang minum cincau pakai es batu.

'Astagfirullah, Emak, enak-enakan minum cincau, enggak mikir anaknya lagi galau. Pelit juga enggak mau ngasih ke aku. Emak kok gitu, sih?' batin Anya mendesah.

"Untung enggak ada Anya. Jadinya damai makan cincau," kata emaknya girang, beliau duduk di kursi dapur sambil menyender di tepi meja pantry.

Memang dasar Emak, enggak punya ati. Hiks, aku anakmu bukan, sih.

Mata Anya menatap emaknya parau. Seperti merasa melihat pacar gandengan tangan sama sahabat sendiri, nah gitulah yang Anya rasakan. Sakit hati Anya!

Anya memilih berdiri di ambang pintu, dia sedang badmood sekarang. "Emak?" panggilnya membuat Sarminah menoleh.

"Eh? Anya? Kenapa?"

"Anya pamit, ya." Suara Anya mulai sedih, matanya berkaca-kaca membuat Sarminah bingung.

Kapan Sah? [ END ] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang