Kebegoan yang Menguntungkan

83 20 18
                                    

~❤~

Hai😂 yang vote dan komen di bab sebelumnya, terima kasih, ditunggu vote dan komennya lagi, ya😁 aku jadi semangat, xixi.

Yaudahlah, happy reading❤  

| Kebegoan yang Menguntungkan |

Sarminah sedang asik selfi menggunakan handphone Anya. Jam pulang sekolah masih beberapa menit lagi biasanya. Jadi, Sarminah memanfaatkan handphone Anya.

Cekrek kanan, cekrek kiri, cekrek samping, dan cekrek-cekrek. Sarminah tampak asik memotret diri.

Ting!

Suara notif yang bertubi-tubi membuat Sarminah kaget dan hampir saja handphone jatuh tersungkur ke lantai.

Sarminah misuh-misuh karena acara selfie-nya terganggu, dia pun mengecek suara notif yang berasal dari aplikasi massager.

PACAR ANYA
(1.450 pesan belum dibaca)

@Rendi : Anyaaaaa

@Hasan : kamu di mana? @Anya

@Sultan : Anya, kamu enggak jenguk aku? @Anya

@Man : @Anya SAYANG! YUHU~~

@Hendri : @Anya

(Gulir ke bawah)

Sarminah menatap datar kemudian dengan gerakan hati-hati, dia mulai mengetik pesan dan membalasnya.

Kalian siapa?

Pertanyaan itu justru menyakiti hati pacar-pacar Anya membuat mereka membalas pesan Anya dengan protes. Sarminah terkejut, dia menatap ke layar televisi.

Jadi, Anya punya banyak pacar? Astagfirullah, anak itu, batin Sarminah lalu menatap bengis ke televisi. Mungkin jika, televisi itu dapat bicara dia pasti akan berkata, "Jangan liatin aku gitu dong, Mak. Ngeri tahu."

***

Jadwal pulang sekolah lebih cepat membuat Anya yang belum mengabari Papan karena tidak membawa ponsel pun mendesah. Pacar-pacarnya?

Anya tidak tahu, siapa saja pacar-pacarnya karena sangking banyaknya dia hanya ingat beberapa saja. Ingin nebeng dengan Sultan, tapi cowok itu sedang sakit. Ingin nebeng dengan Erik, tidak mungkin. Selain Sultan dan Erik, Anya tidak ingat lagi siapa pacar-pacarnya.

Anya memilih berjalan kaki, dia juga tidak bisa nebeng dengan Maya. Entahlah, sepertinya alam ingin Anya berjalan kaki.

Huh! Baru beberapa kilo meter, Anya sudah kelelahan. Gadis itu memilih berhenti di sebuah taman dan duduk di kursi.

Banyak orang berlalu-lalang, terutama pengendara transportasi. Anya mengipas diri dengan tangan kanan. Pohon rambutan di belakang Anya sangat menguntungkan. Panas terik begitu meresahkan.

"Cewek."

Suara seseorang cowok dan bunyi gesekan dari sepatu roda dengan jalan aspal di depan Anya mengganggu. Anya mendongak dan mendapati beberapa cowok yang berpenampilan bad itu membuatnya mengernyitkan dahi. Siapa mereka?

Kapan Sah? [ END ] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang