~❤~
Hai😂 yang vote dan komen di bab sebelumnya, terima kasih, ditunggu vote dan komennya lagi, ya😁 aku jadi semangat, xixi.
Yaudahlah, happy reading❤
| I Love U |
"Aku enggak nyangka kalau Rini diperkosa dua orang," bisik Anya kepada Maya di belakangnya tanpa mengalihkan pandangan dari Rini dan Ujang di lantai rooftop itu.
Maya mengangguk. Mereka berada di bawah tangga rooftop bermaksud mengintip interaksi antara Rini dan Ujang. "Gila aja tuh janin punya dua bapak."
Anya menyipitkan mata. "Padahal aku mau memecahkan kasus Rini, eh, malah cowok itu ngaku sendiri. Huh!" keluhnya dengan cemberut.
"Berarti kau enggak bakat jadi detektif."
"Hmmm, terus aku bilang apa ke Rini coba." Anya mendesah kecewa. Kecewa pada diri sendiri karena tidak bisa memecahkan kasus ini.
"Udahlah, diem dulu, Nya. Kita liat Rini sama Ujang." Maya memegang sisi kepala Anya untuk memusatkan pandangannya ke dua sejoli itu. Anya menurut saja.
Angin berembus lumayan kencang, menerbangkan helai rambut Rini dan Ujang. Rini membuang muka lalu melipat tangan di depan dada. Ujang masih menatapnya lekat.
"Rin--"
"Gue benci sama lo," potong Rini tanpa menatap lawan bicaranya. Ujang tersenyum miris.
"Lo pernah denger atau baca kisah tentang 'benci jadi cinta' enggak? Kayaknya gue ngalamin." Ujang menatap sendu, Rini tetap membuang muka.
"Jujur aja, dari awal gue suka sama lo, tapi karena gue udah jadi pacar Anya, gue melapisi rasa suka itu dengan rasa benci. Ya, gue akuin kalo gue cowok playboy, tapi kalau soal perbuatan gue berani tanggung jawab, Rin." Ujang berkata dengan tulus.
Rini berdecak. "Alah, lo suka sama gue karena gue montok, kan? Ngaku lo!" tudingnya dengan lirikan sinis.
Ujang menyengir lalu menggaruk leher belakang. "Kok lo tahu? Lo cenayang, ya? Ngaku lo!"
Rini memutar bola mata. "Semua cowok emang sama. Mantan-mantan gue juga pernah bilang kalau mereka tuh pacaran sama gue karena montok. Dahlah males gue mau pulang." Rini berjalan maju lalu menghantam bahu lengan kanannya pada bahu lengan kanan Ujang membuat cowok itu sedikit bergeser ke belakang.
"Enggak jadi mau lompat?" tanya Ujang dengan senyum jahil. Rini berhenti berjalan dan berbalik lalu menatap malas Ujang.
"Iya, itu tadi. Sekarang, kan, ada lo yang bakal tanggung jawab buat janin ini 'kan?" Rini sedikit menyindir dengan tatapan malas.
Ujang terkekeh lalu mengguyar rambut hitam ke belakang dengan gaya cool membuat Rini terpaku sesaat. Dia menatap Rini dengan jarak 2 meter itu.
"Tapikan, lo benci sama gue, masa' lo mau kalau gue yang tanggung jawab. Bukannya lo yakin itu janin Bondan? Minta aja sama Bondan buat tanggung jawab." Ujang menggidikkan bahu acuh lalu perlahan-lahan dia berjalan menghampiri.
Rini menyipitkan mata. "Kok lo sekarang berubah pikiran? Siapa, ya, tadi yang coba meyakinkan diri dapat bertanggung jawab dan maksa gue buat percaya? Siapa, ya?" sindirnya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Kapan Sah? [ END ]
Novela Juvenil(Proses Revisi) Genre : romance - comedy FOLLOW SEBELUM BACA :V Blurb: Ini hanyalah sebuah fiksi remaja yang disajikan dengan berbagai bumbu cerita. Ada canda dan ada sedikit duka. Ada keunikan dan dilema. Apalagi kisah si polos yang mencoba berba...