~❤~
Hai😂 yang vote dan komen di bab sebelumnya, terima kasih, ditunggu vote dan komennya lagi, ya😁 aku jadi semangat, xixi.
Yaudahlah, happy reading❤
| Mantan Lagi? |
Mata Sarminah menatap tajam Anya membuat yang ditatap menjadi gugup seketika. Cowok yang berdiri bersama Maya di samping ranjang Anya dan membelakangi nakas hanya bisa menelan ludah.
"Emak Anya nyeremin," bisik cowok itu pada Maya.
Maya mengangguk terpatah. "Emang, Sul," jawabnya, berbisik.
Sarminah melotot ke arah cowok di samping Maya membuat cowok yang bernama Hasan Sulhadin itu terkejut. Hasan tersenyum canggung pada Sarminah lalu menggosok leher belakang.
"Kamu main nyelonong masuk aja! Enggak ngucap salam lagi! Mana enggak salim, sini!" Tangan Sarminah terulur ke depan dan sengaja ia kibas-kibaskan agar Hasan menghampirinya.
Hasan cengengesan tak jelas lalu berjalan menghampiri. "He he he, maaf, Bu." Hasan pun menyalami Sarminah lalu berdiri di depannya dengan rasa canggung. "Assalamualaikum."
"Wa'alaikumsalam!"
Calon Ibu Mertua ini! Jangan sampai Hasan tidak mendapatkan restu.
Sarminah menatap datar. "Nama kamu siapa?" tanyanya, kelewat tidak santai.
Maya memilih duduk di samping Anya lalu menatap ngeri Sarminah. Hasan menjawab pertanyaan Sarminah dengan gugup. "Emm, nama pendeknya Hasan nama panggilan bisa Sul kadang San, nama panjangnya Hasan Sulhadin, nam--"
"Sudah, sudah! Sampai Upin-Ipin naik kelas pun enggak bakal selesai omonganmu," potong Sarminah.
"Maaf, Bu." Hasan jadi takut kalau kena marah terus, bisa-bisa lampu hijau padam untuk menjadi menantu Sarminah.
"Hasan? Temen, Anya?" Sarminah melirik Anya.
Anya yang sejak tadi memperhatikan langsung menoleh ke arah lain. Tangannya menepuk sana-sini seolah ada banyak nyamuk.
Sarminah memusatkan mata pada Hasan membuat sang mangsa kali ini tak berkutik sama sekali. "Seb--sebenarnya ...," kata Hasan gugup.
"Apa?!" desak Sarminah sambil berkacak pinggang.
"Hasan pacar Anya," jawab seorang cewek yang tentunya bukan Hasan.
Kini semua mata memandang Anya. Gadis itu menoleh kanan-kiri lalu mengangkat kedua alis, pertanda tidak mengerti. "Kenapa? Ada yang salah dengan jawabanku?" tanya Anya.
Sarminah menatap Hasan lalu berkata dengan tegas. "Mulai detik ini, jam ini, menit ini, kalian PUTUS!"
Putus ....
Putus ....
Pu ... tus.
Putus!
Jujur memang indah, tapi harus terima konsekuensinya, ya, Anya.
***

KAMU SEDANG MEMBACA
Kapan Sah? [ END ]
Novela Juvenil(Proses Revisi) Genre : romance - comedy FOLLOW SEBELUM BACA :V Blurb: Ini hanyalah sebuah fiksi remaja yang disajikan dengan berbagai bumbu cerita. Ada canda dan ada sedikit duka. Ada keunikan dan dilema. Apalagi kisah si polos yang mencoba berba...