7. Sehimpun Warta

566 123 45
                                    

Setelah dua minggu nggak ada kabar, Setala Gema hadir lagi!

Pssst, ada satu rahasia yang perlu kita ketahui bersama. Bahwa ternyata, selama ini jumlah komentar cerita ini lebih banyak daripada vote-nya, loh! Emang aneh, sih ^_^

(*_*)(*_*)(*_*)(*_*)

Suit-suit!

Notifikasi pesan masuk itu mengusik pendengaran Inara. Cewek itu menggapai ponsel yang tergeletak di dalam etalase, lantas membaca tulisan yang baru saja masuk. "Majalah sekolah mau ngangkat profil Tambal Band sebelum kita undang ke festival tahunan sekolah. Pasti jadwal mereka padat banget. Jadi, lo atur aja jadwal wawancaranya mulai dari sekarang. Mumpung belum kehilangan momentum juga."

"Buset," desah Inara. "Sesibuk apa sih tuh Tambal Band?" diktenya ketika mengetik balasan pesan.

"Sibuk banget pokoknya. Tapi wajar kalau sibuk. Mereka kan lagi naik daun," baca Inara lagi. "Daun pisang kali ah," cibirnya kemudian.

Kak Esti: [Pokoknya lo atur jadwalnya aja. Masalah siapa yang bakalan berangkat buat wawancara, kita pikir belakangan]

Jika begitu ceritanya, sama saja Inara yang berurusan dengan Tambal Band. Tetapi Esti bilang begitu, berarti pewawancaranya bukan Inara sendiri, kan? Lagi pula, kalau dirinya harus menuliskan hal-hal positif saja terkait band yang tersohor di kalangan remaja seusianya itu, ia tak yakin bisa.

Inara: [Ya, Kak]

Kak Esti: [Info gue tunggu secepetnya. Lebih cepat lebih baik. Misal pihak mereka sanggup wawancara besok, besok kita berangkat]

Inara: [Ya]

Kak Esti: [Kali ini jangan sampai gagal kayak yg udah2. Personilnya juga harus lengkap, jangan kayak majalah sebelah yg gak ada Ilyas]

Kak Esti: [Kalo perlu lo rayu pentolannya. Bikin sesi khusus buat babang Ilyas 😍 gue mau bgt ikut wawancarain dia, bahkan kalo perlu gue sendiri yg tanya-tanya. Seharian juga bakalan gue jabanin kalo dia mah]

Kak Esti: [Gak mau tau, pokoknya wawancara sama Ilyas harus berhasil]

Inara: [Iya]

Begitu menyadari apa yang baru saja diketik dan telanjur ia kirim pula, Inara terdiam. Eh, apa? Merayu pentolan Tambal Band? Ilyas? Membayangkan saja, Inara sudah bergidik ngeri.

Kak Esti: [Kalo berhasil wawancara mereka dalam formasi lengkap apalagi ada sesi khusus buat ngulik kehidupan babang Ilyas, kan pasti ada banyak sponsor. Otomatis uang saku dari majalah pasti nambah]

Inara: [Hm]

Honor yang diterima, bisa saja bertambah banyak, dan tentu Inara suka itu. Tetapi menjadi hal lain jika yang perlu dia wawancarai adalah Ilyas, sosok yang tak ingin ia lihat. Cewek itu pun jelas belum memiliki bayangan perihal pertanyaan apa saja yang mesti dilontarkan untuk mewawancarai Tambal Band umumnya dan Ilyas khususnya.

Lagi-lagi, pesan dari pimpinan redaksi Majalah Semesta masuk ke ponsel Inara.

Kak Esti: [Gue lagi bikin polling, kekira pertanyaan apa yg pengen para fans tau soal Tambal Band]

Setala GemaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang