Chapter 48

106 21 6
                                    

Author POV



Cahaya matahari sudah masuk menembus jendela apartemen ini.





Seok Jin menggerakan tubuhnya dan berusaha untuk bangun dari tidur lelapnya.





Perlahan Seok Jin membuka matanya dan melihat cahaya matahari yang cukup terik.





“Ah perutku sakit sekali, kepalaku juga pusing”ucapnya yang masih berusaha menyadarkan diri.






Seok Jin beranjak dan duduk di ranjang itu seraya memegang perutnya yang sakit.





“Dimana aku?”ucapnya yang belum sadar sepenuhnya.





Beberapa saat kemudian Seok Jin terdiam dan mulai mengenali tempat ini.





"Kenapa aku bisa ada disini? Kenapa aku tidur disini? Apa yang terjadi?”ucapnya yang kebingungan.





Seok Jin melihat sekeliling ruangan ini sepertinya Ji Eun tidak ada dirumah.





Dia hanya melihat sebuah bantal dan selimut yang ada di sofa.





Seketika dia terdiam seraya menatap bantal itu “Dia tidur di sofa”ucapnya yang terlihat sedih.





Seok Jin beranjak lalu berjalan menuju dapur untuk mengambil minum.





Setelah meneguk habis air itu, Seok Jin melihat sebuah sticky note yang menempel di pintu lemari es.




📜Aku harus pergi ke kantor, aku sudah memesan makanan untukmu, makanlah sebelum pergi”




Setelah membaca itu Seok Jin langsung melihat makanan yang sudah tersaji di atas meja makan ini, dia juga melihat sebotol obat pereda pengar.





Seok Jin mengambil obat itu lalu meneguknya hingga habis.





Setelah minum obat pereda pengar, Seok Jin mulai makan makanan ini.








Entah apa yang dipikirkannya sekarang namun wajahnya terlihat sangat sedih dan tidak bergairah.






***





Langit sudah gelap, Ji Eun keluar dari kantor itu setelah semua urusannya selesai.





Dia berjalan menuju mobilnya yang ada di parkiran.




“Apa aku harus mampir ke kafe Se Mi? sudah lama aku tidak bertemunya?”ucapnya seraya berjalan.





Tiba-tiba saja langkahnya terhenti saat Ji Eun melihat seseorang yang sedang berdiri di depan mobilnya.





Ji Eun terdiam sejenak dan menatap orang itu hingga beberapa saat kemudian Ji Eun berjalan menghampirinya.





“Kenapa kau ada disini?”tanya Ji Eun.






“Ji Eun, ada yang ingin aku bicarakan padamu”ucap Na Ra namun kali ini raut wajahnya sangat berbeda tidak seperti sebelumnya yang selalu marah dan benci pada Ji Eun.





Sekarang mereka sudah berada di sebuah taman.




Ji Eun dan Na Ra duduk di bangku taman yang ada disana.




Mwo? Apa yang ingin kau bicarakan lagi?”tanya Ji Eun.



Na Ra terdiam sejenak “Ji Eun, mianhae, jinjja mianhae”ucap Na Ra dengan terlihat tulus.




Still The SameTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang