Chapter 49

101 23 9
                                    

Author POV



Seok Jin dan Ji Eun sedang berada di sebuah kedai kopi tak jauh dari rumah sakit.





Keduanya terlihat masih canggung satu sama lain.





Ji Eun mengambil cangkir kopinya lalu meminumnya dengan perlahan.




“Emm Ji Eun”ucap Seok Jin.





Ne?”




“Soal waktu itu, mianhae Oppa pasti sudah merepotkanmu”ucap Seok Jin dengan canggung.





Ne gwaenchana Oppa kau tidak merepotkanku”jawab Ji Eun.




“Apa Oppa berbuat sesuatu yang aneh atau Oppa bicara sesuatu waktu itu?”





Ji Eun terdiam sejenak “Ani, kau hanya tidur saja”



“Ah syukurlah”ucap Seok Jin dengan sedikit pelan.





Sejenak suasana hening kembali karena mereka tidak bicara apapun lagi hingga beberapa saat kemudian Seok Jin mulai berbicara pada Ji Eun.





“Ji Eun, terkadang saat Oppa berdiam diri dirumah untuk waktu yang lama, Oppa juga sering merasa bosan dan Oppa ingin pergi ke luar rumah untuk mencari udara segar namun pada akhirnya Oppa kembali lagi ke rumah.”ucap Seok Jin dan Ji Eun terlihat bingung dengan perkataan Seok Jin ini.





Seok Jin terdiam sejenak mempersiapkan dirinya untuk bicara pada Ji Eun.






Seok Jin menatap Ji Eun seraya tersenyum namun tetap saja ada kesedihan yang begitu dalam di matanya.






“Ji Eun, jika kau merasa bosan berada di rumah itu, kau boleh pergi dan mencari udara segar sejenak. Tapi Oppa mohon kembalilah lagi ke rumah itu, Oppa selalu membuka pintunya dan menunggumu datang”ucap Seok Jin seraya tersenyum namun seperti menahan air matanya.







Mendengar itu Ji Eun sangat terkejut hingga dia tidak bisa menjawab apa-apa.





Tiba-tiba saja Seok Jin mengeluarkan sebuah kotak cincin dan menyimpannya di atas meja dekat Ji Eun.





Ji Eun semakin terkejut saat melihat Seok Jin memberikan kotak cincin itu lagi.





Oppa tidak bisa menyimpannya. Kau bisa memakai cincin ini jika kau akan pulang ke rumah itu”





Ji Eun benar-benar tidak bisa menjawab apapun seakan-akan lidahnya kaku untuk berbicara.





Oppa harus kembali ke rumah sakit, kau hati-hati”ucap Seok Jin lalu beranjak dan pergi meninggalkan Ji Eun.






Sekarang Ji Eun duduk sendiri seraya menatap kotak cincin itu.





Ji Eun mengambilnya dan membukanya.






Dia melihat kembali cincin yang cantik itu.





Entah apa yang Ji Eun pikirkan sekarang namun situasinya semakin tidak bisa terkendali dan hatinya semakin kacau.






***





Keesokan harinya sore hari Ji Eun sudah bersiap dengan sangat rapi bahkan hari ini dia memakai pakaian yang sangat cantik dan juga merias wajahnya.





Still The SameTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang