prolog

20.6K 1.3K 364
                                    

Seorang siswi berpakaian seragam SMA berjalan melewati lorong sekolah yang sunyi. meskipun sudah pagi namun udaranya masih dingin mencekam. Bunyi alunan musik terdengar samar-samar oleh gendang telinganya, Claudya Selly Monica. Gadis yang dikenal dengan gadis yang cantik, pendiam, namun menyeramkan. Gadis yang disukai banyak pria, namun karena tatapannya yang tajam sehingga semua lelaki menghindarinya.

Selly hanya orang biasa seperti gadis pada umumnya, namun dalam dirinya terdapat keistimewaan yang orang lain tidak memilikinya. Selly berjalan tanpa arah sehingga dia tidak sengaja mendengar suara benda yang jatuh.

Brakh

“Siapa itu!” teriak Selly kaget.

Namun saat berbalik tidak ada yang terjadi apapun disana, Selly memegangi dadanya yang berdetak kencang. Berharap dia cepat sampai ke kelasnya, lorong disana sangat panjang. Sehingga Selly harus membuang waktu lama berjalan menuju arah yang ditujunya.

“Selly ...”

Selly menghentikan langkahnya karena mendengar suara perempuan yang memanggil namanya, namun saat berbalik selalu tidak ada.

“Siapa kamu? Jangan jahilin aku deh, aku nggak suka dijahilin kayak gini!” teriak Selly namun tak ada yang menyahutnya sama sekali.

Selly semakin takut berada di lorong tersebut, dia mulai berjalan kembali, ketika melangkah tiba-tiba ada seseorang yang mencekal pundaknya, saat Selly berbalik kembali tiba-tiba...

“AAA!”

Selly menutupi wajahnya karena takut dengan makhluk di hadapannya ini, wanita berambut panjang, dengan wajah sebelahnya yang hancur, serta kuku yang panjang mengesankan hantu itu sangat menyeramkan.

“Selly hey ... Ini gue Zidan, Lo kenapa Sel?” tanya seorang laki-laki yang bernama Zidan.

Selly membuka matanya, dan benar saja itu Zidan, teman sekelasnya. Namun kenapa saat tadi yang dia lihat itu seperti nyata, Zidan yang tau kebingungan  Selly mengajaknya untuk cepat-cepat kembali ke kelasnya.

Saat sudah di kelas hanya ada mereka berdua disana, ada juga teman-temannya. Namun mereka sedang tertidur pulas di bangkunya masing-masing.

“Lo lihat dia?” tanya Zidan menatap Selly serius.

“Dia ... Dia siapa?” tanya Selly balik.

“Maksud gue, lo lihat apa tadi?”

Selly meneguk salivanya kasar, apakah dia harus menceritakan semua yang dia lihat kepada temannya itu? “Aku tadi lihat wanita sebelah cantik, tapi sebelahnya lagi hancur. Ihhh jadi ngeri  ngebayanginnya juga.”

“Makanya gue udah bilangin beberapa kali sama lo, jangan lewat lorong itu,” ucap Zidan menyilangkan kedua tangannya.

“Tapi itu jalan satu-satunya biar aku bisa ke kelas ini,” ketus Selly kesal.

Zidan mengangguk. Benar juga yang dikatakan Selly, lorong itu jalan satu-satunya untuk menuju kelasnya, Zidan jadi bingung sendiri kalau begini caranya, karena dia selalu memanjat pagar belakang sekolah untuk menuju kelasnya. Alasannya hanya satu, ia juga takut melewati lorong itu sendirian.

“Hayoh kalian berduaan lagi ngapain ... hayoh?!”

Sedang asik-asiknya mengobrol tiba-tiba kedua temannya mengagetkan mereka berdua, Selly mencubit perut Hanan refleks.

“Awss sakit Sel.”

“Habisnya kamu ngegetin aku.”

“Ngomongin apa sih, serius amat perasaan?” tanya Kania penasaran.

“Itu ngomongin yang ada di lorong sekolahan,” celetuk Zidan membuat Kania dan Hanan terkejut.

Selly yang melihat keterkejutan mereka pun bertanya. “Kalian kenapa kaget gitu sih?”

“Bentar gue kaget karena lorong itu jarang ada yang lewat, konon bilang lorong disana itu lorong kematian. Banyak banget jadi korbannya, lo jangan lagi deh lewat jalanan sana. Dan katanya juga setiap bulan purnama pasti ada yang mati dibawa hantu disana, gue nggak tau pasti. Tapi itu nyata, karena temen kakak gue pun jadi korbannya,” cerocos Hanan menceritakan kejadian saat dia dengar informasi dari kakaknya bahwa teman sekelasnya meninggal di lorong tersebut.

Selly meneguk salivanya kasar, namun dalam hatinya masih ada yang mengganjal. Kenapa harus setiap bulan purnama? Selly jadi penasaran dengan misteri lorong tersebut.

“Bentar deh, kenapa harus bulan purnama?”

Mereka saling pandang, benar juga apa yang dikatakan Selly kenapa harus bulan purnama, mereka saling pandang sambil mengetuk-ngetuk dagunya berpikir.

“Iya, dulu gue mau tau banget soal lorong itu, nah sekarang makin penasaran gue sama tuh lorong terpanjang di sekolah,” celetuk Kania yang diangguki Selly.

“Aku punya rencana. Gimana kalo kita cari tau tentang lorong itu, aku masih nggak yakin kalo lorong itu lorong kematian,” usul Selly yang diangguki mereka.

“Gue setuju, mulai bulan purnama besok. Kita harus siap cari tau bukti itu, benar atau tidaknya,” ujar Zidan bersemangat.

Mereka memulai pelajarannya kembali, karena Guru mata pelajaran sudah masuk ke dalam kelasnya beberapa menit yang lalu. Selly hanya memikirkan wanita yang tadi pagi dia lihat, sepertinya dia sangat kenal dengan wanita itu, tapi siapa?

'Ada apa sebenarnya dengan lorong sekolah ini?'

______________________________________

Huaaa akhirnya gue UPP ini cerita, abisnya gatel nih tangan pengen publish. Pokoknya kalian harus semangat bacanya. Marilah kita pecahkan misteri ini. Mari naik teka-teki gengs😂

Hayyy hayyy semua, ketemu lagi sama Nana dicerita yang berbeda. Kali ini Nana akan menceritakan sebuah misteri lorong sekolah, konon lorong tersebut sangat angker ya guys.... Huh jadi serem sendiri nih Author 😆😆😆

Oke guys ini baru pembukaan, rintangannya belum kita lewati. Kalau mau tau tentang kisahnya... Yuk langsung dibaca aja. Tapi ingat jangan baca dipojokan takutnya ada yang nemenin😆

jangan lupa tinggalkan jejak yahhh. Oke selamat beraktifitas kembali, dan selamat menunggu.

08-desember-2020

IG: dy_nana07

Lorong Kematian [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang