25. Kekacauan.

3.3K 359 7
                                    

Malam yang ditunggu-tunggu oleh para siswa-siswi SMA Gardenia. Malam ini malam yang sangat indah untuk mereka. Jelas, karena pada malam ini mereka akan party dan pastinya disana sangat menghibur para siswa-siswi sekolah, Selly menggunakan dress yang dipilih oleh Nando. Sangat cocok untuk tubuhnya yang ramping.

Selly berjalan sendirian menyusui meja-meja yang kosong. Awalnya sih dia akan pergi bersama Zidan, namun taunya Zidan sudah pergi duluan bersama Kania dan Hanan. Dan jadinya Selly sendiri yang pergi ke sekolah.

Lampu kelap-kelip pun menyala sangat indah. Suara musik mulai terdengar merdu di telinga Selly. Saat ia berjalan tiba-tiba ada yang menepuk pundaknya, Selly menghentikan langkahnya dan membalikan badannya.

“Siapa?” Selly mematung. Dibelakangnya tidak ada siapa-siapa, lantas yang menepuk pundaknya tadi siapa?

Dari kejauhan terlihat Nando yang sedang celingak-celinguk mencari keberadaan Selly. Dan ternyata ia menemukan Selly yang sedang melamun di tengah-tengah meja yang kosong.

Nando menepuk pundaknya. “Sell!”

Selly memegangi dadanya karena kaget. “Issttt ngagetin aja,” cetus Selly berjalan menuju meja yang berada di depan.

Nando terkekeh kecil. “Haha... emang kenapa sih, lo lagi mikirin sesuatu ya?” tanya Nando penasaran.

Terlihat Selly yang sedang mencari-cari alasan sambil menggigit bibirnya. “Nggak ada apa-apa kok, cuma nggak ada temen aja. Ohh iya kamu lihat Kania nggak?”

Nando nampak berpikir sejenak lalu ia mengangguk. “Sini!” Nando menarik tangan Selly untuk menemui Kania di ujung ruangan kelas.

Setelah dekat dengan Kania, Zidan dan Hanan. Langsung saja Selly berteriak. “Kok nggak ngajakin aku sih!”

Teman-temannya pun menoleh. Zidan menggaruk-garuk kepalanya. “Gue kira lo nggak jadi kesini?”

Selly memutar bola matanya malas. “Kan aku udah bilang. Tungguin, ehhh ternyata udah duluan aja kalian.”

Kania mendekati Selly lalu meminta maaf kepadanya. “Maaf Sell, gue lupa bilang sama lo. Lain kali nggak lagi deh.”

Selly mengerucutkan bibirnya. Lalu ia pun mengangguk mengiyakan. Lagipula ini juga salahnya karena berdandan lama. Tak berapa lama pengumuman acara pun di mulai. Semua siswa-siswi berkumpul di tengah-tengah ruangan yang disediakan.

“OKE MALAM SEMUA. GUE! ADRANA JOKYY. ALUMNI SMA GARDENIA, MENGUCAPKAN SELAMAT UNTUK KALIAN YANG SUDAH MENYIAPKAN ACARA TAHUNAN SEKOLAH. DAN TIDAK LUPA KEPADA GURU-GURUKU YANG SUDAH MENGAJARIKU DARI TITIK TERENDAH SEHINGGA SAMPAI SEKARANG. TERIMAKASIH!” Suara microfon dari arah panggung mengalihkan pandangan para tamu undangan.

Terlihat Nando yang memberi kode kepada Adrana yang berada di atas panggung. Selly yang berada di sebelahnya pun terheran, ada apa dengan Nando yang terlihat aneh?

“PERHATIAN! BERDIRINYA SAYA DISINI. SAYA AKAN MENYELENGGARAKAN ACARA TAHUNAN SEKOLAH DENGAN SEBUAH LAGU YANG DIBAWAKAN OLEH FERNANDO FAXLES. DARI KELAS 12 IPS 2. TEPUK TANGAN!”

Semua yang berada di sana menjerit histeris. Apalagi para perempuan yang menyukai Nando sejak dirinya masuk ke sekolah Gardenia. Nando naik ke atas panggung diiringi dengan teriakan-teriakan heboh dari teman-temannya.

Nando mulai memegangi gitarnya dan memetiknya dengan perlahan. Entah kenapa tatapannya selalu tertuju kepada Selly. Nando menempelkan bibirnya di dekat microfon dan memulai musiknya.

memandang indah wajahmu
mengagumi setiap lentik matamu
membayangkan senyuman manismu
yang tak bisa ku miliki.

Kini Selly tertegun dengan kata-kata yang di nyanyikan oleh Nando. Kenapa ia merasa lagu itu untuknya. Selly membuang jauh-jauh pikiran itu dan mencoba fokus kepada Nando yang sedang bernyanyi penuh perasaan.

Lorong Kematian [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang