"Sayang, bangun. Kita sholat subuh dulu, yuk!" bisik Alif pada sang istri yang masih tertidur pulas.Liya menggeliat, merentangkan otot-otot tubuhnya. Pelupuk matanya perlahan melebar, wajah dan senyum manis sang suami yang pertama tertangkap oleh mata Liya.
"Alif," gumam Liya pelan sembari membalas senyuman sang suami.
"Ayo, aku bantuin." Alif menarik tubuh Liya hingga perempuan itu terduduk. "Bagaimana? Badannya udah enakan?"
Liya tersenyum dan mengangguk pelan. Perempuan itu memperhatikan wajah Alif saat kesadarannya perlahan pulih. "Kamu ngak tidur semalaman?" selidiknya. Mata sembab Alif jelas bisa memberitahunya.
"Tidur lah, ya cuma tadi aku kebangun lebih cepat aja." kilah Alif. Laki-laki itu tersenyum dan mengusap pucuk kepala Liya. "Ayo, nanti keburu habis waktunya." ajak Alif lagi.
Perempuan itu hanya mengikuti pasrah saat sang suami menarik tangannya dan mengajaknya ke kamar mandi. Berselang menit, Liya keluar dari kamar mandi dengan wajah yang sudah basah, dan tak lama Alif menyusul keluar.
Keduanya pun bergegas melaksakan solat subuh berjamaah, kamar yang semula hening bergema suara Alif yang lantang mengucapkan lantunan ayat dan bacaan dalam sholatnya. Hingga beberapa menit kemudian, suara salam dari Alif disambut salam lembut nan pelan dari bibir Liya.
Suara rengekan Kanza membuat Liya yang baru hendak menadah tangan berdiri dan mendekati tempat tidur sang putri. Liya melepaskan mukenah yang masih ia kenakan, dan meletakkannya di nakas.
"Anak mama udah bangun, kenapa sayang, haus ya?" Liya mengangkat tubuh mungil Kanza dari tempat tidurnya, dan menggendongnya dengan sedikit menggoyangkan tubuh Kanza agar bayi itu berhenti merengek.
Alif ikut menghampiri sang istri setelah merapikan tempat sholat mereka. "Ya udah, kamu bikinin susu biar Kanza sama aku."
Liya mengangguk dan menyerahkan putri kecilnya pada sang suami. "Bentar ya sayang," Liya mengusap pipi chabi Kanza yang masih merengek dan bahkan tak ada tanda mau diam.
Perempuan itu berlalu dari kamar dan bergegas dengan cepat menuju dapur.
"Kak Liya," sapaan suara lembut khas seseorang itu membuat lIya tertoreh kearah suara yang ada di sudut dapur. Sesil memandangi Liya dengan tatapan lurusnya.
"Pagi Sesil," balas Liya dengan seulas senyum lalu kembali berjalan menuju meja dapur.
"Kak Liya, udah mendingan? Kak butuh apa, biar Sesil yang bikinkan." ujar Sesil menghampiri Liya.
Liya mecelos malas. "Kakak baik-baik aja kok, jangan berlebihan." gumamnya, Liya memberi unjuk botol kecil yang berisikan serbuk putih di dalamnya. "Kakak cuma mau bikinin susu Kanza," tambahnya. Liya membalikkan badan dan menuangkan air hangat ke dalam botol susu Kanza, sedikit mengocoknya dan menambahkan air dingin setelahnya.
"Kak, sebaiknya kakak istirahat yang full, biar kondisi kakak bisa kembali pulih dengan cepat." ucap Sesil memilih, gadis itu hanya memberikan saranya dengan nada yang terdengar takut-takut. Ia bahkan tak menatap lurus.
Liya menghela nafas pelan, perempuan itu menatap Sesil lurus.
"Maaf ya Sil. Tapi kakak ngak suka deh, kamu berlebihan kayak Alif." lenguh Liya.
Sesil mendongak wajahnya menatap Liya tak enak hati. "Bukan gitu, kak. Aku hanya___" ucap Sesil mengambang saat mendapati Liya semangkin menatapnya tegas. "Baik, lah. Maaf jika Sesil berlebihan." gadis itu menunduk perlahan.
Liya tersenyum lirih, mungkin ia sudah berlebihan pada Sesil. "Ya udah, mending kamu diapain sarapan. Kita kan punya tamu," imbau Liya.
Sesil mengangguk patuh. "Ia, kak." Gadis itu terdiam menatap Liya yang masih menggoyangkan botol kecil di tangannya. "Kak Liya kok baik banget sama dia, padahal orang itu pernah kasar sama dia." Sesil hanya bergumam dalam batin, sungguh ia dibuat takjub dengan sikap Liya yang tak pernah kasar dan bahkan masih mampu bersikap baik pada orang yang sudah menjahati dirinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Alif
Romance"Cerita ini telah diikutsertakan dalam kompetisi ODWC menyambut Anniversary AMB Publisher tahun kedua" Natasya Apriliya, gadis itu tak pernah menyangka jika perjalan rumah tangganya dengan Deni Afriansyah, orang yang ia cinta harus begitu pahit. San...