RISYAD
Kata Dewanto, Tira tidak menikah dengan seorang dokter yang merupakan temannya saat koas dulu, seperti yang diceritakan padaku. Memang awalnya dia berencana menikah dengan pria itu, namun hubungan mereka kandas sebelum janur sempat melengkung. Kegagalan rencana pernikahan itu dirahasiakannya dari semua sahabatnya, bahkan Dewanto mengira Tira sudah menikah dengan pria itu dan pindah ke Singapura sesuai rencana.
Untuk menyelamatkan muka, Tira justru pindah ke Semarang. Dia memilih menyibukkan diri dengan mengabdi di sebuah rumah sakit swasta sebagai dokter umum. Disanalah dia bertemu dengan Donny. Ah, Pak Donny. Iya, seorang bapak-bapak seusia Papaku. Betapa kagetnya aku saat Dewa menunjukkan foto laki-laki yang katanya suami Tira itu, aku langsung bisa mengenalinya. Pria itu bahkan sudah punya istri saat mendekati Tira yang jelas-jelas lebih pantas jadi anaknya namun justru ditawari pernikahan. Entah apa yang dipikirkan Tira hingga dia mengiyakan ajakan nikah siri dengan Pak Donny.
Darimana aku mengenal Pak Donny? Simpel. Circle orang kaya. Dia seorang pengusaha stainless dan baja ringan yang cukup punya nama. Sayangnya yang kudengar mengenai hubungannya dengan lawan jenis tak begitu baik memang. Istrinya satu, tapi istri di bawah tangannya katanya ada beberapa, siapa sangka Tira salah satunya.
Aku juga pernah dengar bahwa Pak Donny memang menikahi banyak wanita karena dia ingin punya anak. Istri sebegitu banyak tak ada yang menghasilkan keturunan, eh taunya dengan Tira berhasil. Buncah kebahagiaan akhirnya bersemi di hati pria tua itu mengetahui akhirnya dia memiliki pewaris. Akhirnya.
"Lalu?" tanyaku pada Dewa saat dia menghentikan ceritanya.
"Itu bukan anak suaminya Tira."
Aku seperti mendengar suara petir tepat di telingaku.
"Lalu anak siapa?"
Dewa menghela nafasnya, "Banu. Ya mantan dia sebelumnya. Si dokter koas."
Rahangku seperti mau lepas karena kaget. Tira kenapa...
"Tira mungkin tertekan karena tuntutan Pak Donny, Ris. Dia harus hamil supaya tidak diceraikan. Akhirnya dia mencoba hamil dengan pria lain. Ya kan?"
"Tunggu, yang kamu ceritakan ini fakta?"
Dewa mengangkat dua bahunya, "Ris, sesungguhnya Tira memang belum menceritakan sendiri padaku. Aku hanya mengira-ngira."
"Termasuk soal KDRT?"
"Ya," ujarnya lirih, "Lagipula untuk alasan apa dia jadi sekurus itu dan punya beberapa lebam?"
Astaga. Baiklah kita anggap benar dulu saja.
"Laki-laki itu, si dokter, apa dia masih hidup?"
Dewa menatapku penuh tanya.
"Pak Donny itu suka main kotor, Wa. Gue, bokap, dan semua pengusaha di circle ini tahu gimana nekatnya laki-laki itu kalau diusik. Dia nggak segan-segan menyingkirkan siapapun yang mencuri miliknya," aku menghela nafas dengan berat, "Gue udah ada gambaran keadaan Tira. Gue khawatir dengan mantannya itu."
"Makanya itu, Ris. Please. Bantuin supaya Tira nggak berakhir menyedihkan."
"Maksudnya?" Tanpa sadar aku menaikkan nada suaraku.
"Waktu gue tahu keadaan dia, yang pertama gue lakuin adalah riset latar belakang Pak Donny. Gue tahu dia orang yang kejam, dan lo benar Banu memang dikerjai kemudian disuruh ke Singapura. Kalau dia berani kembali, dia bisa tinggal nama. Tapi Tira?"
Dewa menggeleng gelisah, "Pak Donny nggak mau menceraikan dia. Gue yakin dia juga mengancam Tira."
Aku masih termangu saat Dewa menepuk pundakku, "Lo jauh lebih berkuasa daripada Pak Donny. Kekuasaan Pak Donny palingan cuma seujung kuku untuk keluarga Gunawan, tapi nggak bagi Tira, Ris. Jadi please, bantu Tira untuk lepas dari Pak Donny. Lo bisa kan?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Pemilik Hati
RomanceKenanga dan Risyad tahu bahwa pernikahan mereka adalah mengenai kebahagiaan orangtua mereka. Bukan cuma mengenai balas budi, tapi juga menyelesaikan tugas sebagai anak yang sudah habis masa bebasnya. Ketika keduanya memilih tinggal dalam ikatan pern...