[Trigger / content warning: self injury, toxic family, negative vibes] Ara tidak pernah menjadikan 'mahasiswa berprestasi' sebagai tujuan utamanya di dunia perkuliahan. Cukup dengan IPK yang memuaskan agar dapat membuktikan pada mamanya bahwa ia mampu berdiri di pelarian hidupnya. Tapi nyatanya, memiliki IPK nyaris sempurna tidak cukup untuk pengalihan pikirannya. Ia turut menyibukkan diri sampai titik di mana predikat mahasiswa berprestasi berhasil digapainya. Sejak menjadi mahasiswa baru, bergabung sebagai senator mahasiswa tingkat fakultas sudah menjadi pilihan Aksa. Hal itu yang membawanya memegang jabatan ketua senat di tahun ketiganya menjabat sebagai senator mahasiswa. Prinsip yang dipegangnya: senat dulu baru kuliah. Masuk jurusan psikologi sudah jauh di luar keahliannya, oleh karena itu organisasi harus menjadi hal yang patut dibanggakan dari Aksa. Semarang atau pun Bandung hanya perantara untuk kisah mereka. --- Cerita ini adalah fiktif. Ilusstration by Anna Lewis.