18. Air mata

2.5K 132 1
                                    

Tepat di pemakaman bundanya, Icha terus memegangi batu nisan bundanya sembari mengeluarkan setetes dua tetes air mata,

"Bundaaaa, hiks"

"Bunda, icha ikhlas kok kalo Bunda pergi, tapi Bunda janji ya, Bunda harus bahagia disana, hiks!"

"Icha akan jadi anak baik bun, icha akan berubah, icha janji, icha janji bundaaaa, hiks!" Lirihnya sembari menopangkan kepalanya di batu nisan bundanya,

"Icha juga akan ngejagain papah, icha yakin Papah pasti sembuh"

"Bunda baik-baik ya disana, icha akan rindu bundaaaa, hiks, bundaaaa"

Air mata tak sanggup ia blendung, air matanya kembali jatuh dikuburan bundanya.

Keysa dan farel bertatap mata sendu, keysa berusaha Merangkul Icha sembari membawa icha berdiri, "cha, ayok bangun" ucap tutur lembut keysa, membuat Icha berdiri tak berdaya, lemas, dan tidak ada gairah.

Keysa menatap icha yang wajahnya pucat, segera ia tarik ke dalam pelukannya, "cha, sepupu gue enggak lemah, lo kuat, lo kuat icha, hiks!" Lirihnya sembari memeluk icha.

"Hiks! Bunda gue key, gue enggak bisa hidup tanpa Bunda di samping gue, hiks! Kenapa Tuhan ambil Bunda gue secepat ini key, apa dia enggak sayang gue dan Bunda gue, hiks!" Icha menumpahkan air mata di pundak sahabat nya.

Farel mengusap puncak rambut sepupunya itu, "Tuhan sayang sama lo dan Bunda  lo cha, dibalik semua ini dibalik kesedihan ini, pasti akan ada kebahagiaan yang ngehampirin lo, percaya sama gue cha" ucapnya.

Icha menggeleng kan kepala dalam pelukannya keysa, "Bunda gue pergi, itu dengan sama aja gue kehilangan kebahagiaan gue rel,"

Keysa mengangguk kepada farel membuat farel tidak berkata apapun lagi. Dunia icha serasa hancur, jika bisa waktu di putar, ia ingin menggantikkan posisi bundanya sekarang, cukup dia yang pergi dan tidak merasakan kesedihan ini, 'ya Tuhan, apa rencana engkau sesungguhnya, hati Icha hancur Tuhan, kenapa engkau ambil Bunda terbaik icha dihari yang spesial ini Tuhan, icha masih mau merayakan hari ibu dengan Bunda Tuhan'

Hiks!

******

Icha termenung di atas kasur kamarnya setelah melakukan acara tahlilan pertama bundanya, memikirkan peristiwa yang begitu mengesankan bagi nya hari ini, peristiwa dimana ia benar-benar kehilangan seorang wanita kuat di hidupnya, "bundaaaa" lirihnya.

Dia akan hidup dengan siapa?, Seketika bundanya pergi dan papahnya berada di ujung kematian,

Pikirannya sangat kacau malam ini, dan tiba-tiba handphone yang berada tak jauh dari dirinya berbunyi.

Line!

Icha menengok handphonenya dengan mata sembab,meraihnya, membuka handphone itu dan isak tangis mulai terdengar lagi. Hiks! Hiks!

"Arga" lirihnya, kemana arga sebenernya, pria yang menjalin hubungan bersamanya justru tidak terlihat di pemakaman tadi.

Icha memainkan jemari nya di atas handphone miliknya, dengan isak tangis nya ia membalas pesan dari, Arga!

Arga: icha, gue lagi di Singapur brg tmn" gue, maaf gue g bisa balik skrg, karna masih ada urusan yg hrs gue selesain. Bsk gue baru balik, sbr syg, masih ada manusia baik di samping lo, termasuk gue,

Ternyata arga ke Singapura, untuk apa? Untuk menyelesaikan promosi bandnya disana bersama dengan bara, rayen, dan aldo.

Icha: iya arga, icha paham, arga hati-hati disana, cpt pulang, icha butuh arga

BAD GIRL VS KETUA OSIS [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang