24. Emosi part 2

2K 112 4
                                    

Arga mengegas kencang motornya tanpa menunggu bara dan rayen yang hendak menghampiri nya di parkiran rumah Aldo.

"Eh bocahnya udah cabut" ucap Rayen yang melihat Arga sudah keluar dari Area rumah Aldo.

"Ck. Kenapa si jadi gini!" Gerutu bara yang kesal.

"Udah gue mau cabut!" Lanjutnya dan menaiki motor ninja hijau nya.

"Gue juga." Timpal rayen dan menaiki ninja Hitam yang terparkir disamping motor bara. Mereka semua pun meninggalkan rumah aldo dengan kesal.

******

Icha dan Dinda sedang membicarakan Arga di kamar Dinda.

Dengan duduk di sofa kamar dinda, icha dengan leluasa menceritakkan sifat aneh Arga.

"Terus, yang lo mau tau lagi din, Arga itu sekarang sikapnya berubah," ucapan Icha membuat dinda heran.

"Berubah? Maksudnya?" Tanya Dinda penuh penasaran.

"Iya berubah, dulu Arga jarang banget becanda bawannya serius mulu terus kaku lagi, sekarang dia kaya kocak gitu orangnya, ke humoris dikit lah" jelas Icha. Dinda yang mendengar itu tertawa puas.

HAHAHAHAHA!

"Kakak baru sadar? Itu mah emang sifatnya kak Arga kali, siapa coba yang buat suasana rumah makin seru selain aku?" Tanya dinda. "Siapa?"

"Kak arga lah"

"Hah!, Serius?" Tanya icha tak percaya dengan tingkah aneh pacar nya yang beda orang beda sikap.

Dinda mengangguk yakin, "iya, dinda mah orang nya gak suka bercanda kak, mau nya serius terus, sayangnya enggak ada yang ngajak serius dinda" canda dinda dengan tertawa kecil di akhir kalimat.

Icha tertawa kecil, "sama kalo gitu" satunya.

"Hah? Kok sama, kan ada kan Arga"

"Biar lo seneng, mangkanya gue bilang sama" saut icha dengan tertawa kecil kepada dinda yang ikut tertawa mendengar candaan dari icha.

******

Arga berhenti di sebuah tongkrongan kedai kopi yang biasa dirinya dan juga temannya kunjungi.

Ia duduk dengan wajah yang sulit di tebaknya, dan mengeluarkan handphonenya.

"Mas Arga mau minum apa?" Tanya bi asih penjual kedai kopi itu.

"Kaya biasa nya aja bi" jawabnya dengan dingin, bi asih pun mengangguk dan segera membuat kan Coffee caramel kesukaan Arga.

"Ga. Lo parah banget ninggalin gue sama rayen." Cibir bara yang baru saja memasuki kedai kopi itu bersama rayen dan duduk di meja yang sama oleh Arga.

"Tau lo. Malah ngilang tanpa pamit lagi" timpal rayen.

"Iya. Kalo masalah ines bisa kita omongin lagi ga, " timpal bara.

Arga menatap sinis bara, "ck. Gak ada yang harus di omongin lagi. Gue udah keluar dari band itu." Cetus Arga.

"HAH!" Rayen dan bara seketika terkejut dengan melotot ke arah Arga.

"Iya. Gue enggak mau hubungan gue sama icha ancur cuma gara-gara ines ada di band kita." Jelasnya.

"Lah tapi kan icha belum tentu cemburu" saut bara.

"Belum tentu lo bilang? Gue tau icha gimana, walaupun gue engga peduli di depan dia, tapi gue tau gimana icha sebenernya" ucap Arga penuh penekanan.

"Ga, ayok la jangan keluar." Rayen berusaha membujuk arga.

"Tu cewek udah ngerendahin icha di depan gue."

BAD GIRL VS KETUA OSIS [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang