4. ribut berujung perhatian

3.1K 196 2
                                    


Awalnya aku mulai berharap, tetapi dengan beberapa kalimat harapan ku hancur, dan dengan gampang nya aku berusaha tegar di hadapan mu.

-

"Cha, lu di panggil ke lab kimia tu sama Bu asih" teman sekelas Icha Udin memberi tahu Icha yang sedang duduk di bangku kelas bersama Keysa sambil memainkan handphonenya.

Icha menatap pria berambut keriting tengah berdiri dihadapannya "lab kimia? buat apa gua kesana?" Tanya curiga Icha kepada Udin.

"Iya aneh lu ud-in" saut Keysa dengan tertawa kecil diakhir kalimat.

"Lu dipanggil ke lab kimia buat praktek, tapi gue praktek apa ga tau, soalnya itu buat nilai setengah semester kemarin, kan lu anak baru masuknya semester dua, mau lo semester satunya gak ada nil-"

"Yaudah kasih tau ruangannya dimana?" Saut Icha memotong perkataan Udin dengan mata malas.

"Mau gue anter gak?" Tanya Keysa.

"Gak usah, gue bisa sendiri" jawab enteng Keysa.

Keysa menghela napas "dari kelas kita lurus ada pertigaan mengkol kanan, ruangan ketiga" jelas Keysa.

Udin tertawa kecil "pertigaan? Disangka jalan raya kali ah"

Icha berdiri dari bangkunya "gue cabut" Icha langsung berjalan keluar kelas dengan

-

Icha berjalan menyusuri koridor sekolah dengan earphone di telinganya.

Sampai dia melewati rombongan perempuan tanpa ragu dan masih berjalan.

"Anak baru, tapi udah berani deketin arga" perkataan ines tampak dihiraukan begitu saja oleh ica yang masih terus berjalan.

Ines menatap ica dengan kesal dan segera menarik kasar hundset ica yang membuat ica terkejut dengan menatap heran perempuan itu. Seketika langkah Icha berhenti.

"Lo?!" Icha menatap tajam ines dan semua temannya.

"Kenapa?" Tanya ines dengan penuh penekanan.

Icha hanya menatap sinis ines dan semua temannya.

"Lo anak baru, udah berani bertingkah ya?!" Lanjut ines.

"kenapa gue gak berani?" Tanya heran icha kepada ines.

"Kasih pelajaran aja kali nes susah amat" saut bila dari belakang ines.

"Ini buat Lo, gara-gara udah deketin Arga!" Sentak ines.

Ketika tangan ines ingin mendarat di pipi mulus icha, dengan segera icha menahan tangan ines dengan kasar
"Jangan berani sentuh gue!" Sentak icha dengan melempar kasar tangan ines yang membuat ines kesakitan dengan memegangi tangannya.

"Icha gak bakal diem aja kalo ada orang yang mau nyakitin dia!" Lanjut icha.

"kalo memang arga tertarik sama lo! aturan dia udah jadi milik lo! Sebelum gue dateng ke sekolah ini!" Lanjut icha menyentak dan menunjuk wajah ines dengan kilat amarah dimatanya.

"Jangan buat gue marah!" Sentak icha.

Ines sudah tidak bisa menahan kekesalannya terhadap icha dan memilih menjambak rambut indah icha dengan keras "lo salah berurusan sama gue!" Sentak ines.

Tidak mau kalah icha kembali menjambak rambut ines tidak perduli dia anak baru atau tidak jika dia sudah diperlakukan seperti itu bukan langkah yang salah untuk membalasnya "gue enggak pernah salah!" Sentak Icha.

Disitu suasana makin pecah ketika semua murid mengkrumuni icha dan ines yang masih saling jambak rambut dengan heboh, rambut ines sudah tidak karuan lagi bentuknya begitu pula rambut icha yang berantakan layaknya rambut yang habis tersengat listrik.

BAD GIRL VS KETUA OSIS [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang