Nouvie Freddie
"―Ingat, kamu adalah satu-satunya harta terbaikku yang diwariskan orang tua kita. Kalau kamu belum bisa mengingat kakakmu yang cerewet ini, setidaknya ada Arjuna yang sangat mencintai dan bisa menjagamu, jadi ―"
"Mama―" Terkesiap, wajahku menoleh ke belakang dan menangkap Rio yang sedang berjalan ke arahku dengan langkah layu dan tangan bermain di matanya, mengucek, berusaha menghilangkan kantuk. "Mama kenapa bangun?" tanyanya polos. Anak laki-lakiku ini, paling tidak bisa tidur sendiri. Selalu terbangun jika ia menyadari ketiadaanku di sampingnya.
Dengan senyum lembut, aku melambaikan tanganku mengajaknya untuk duduk bersama di sampingku. "Sini, duduk sini," pintaku menepuk permukaan sofa sisi kanan.
Rio pun mendekat, bergelayut manja dan bersandar di tanganku. "Mama lagi apa, sih?" Suara seraknya meneduhkan, hal yang membuatku senang merangkul lehernya.
Smartphone yang masih dalam posisi video recording kubetulkan. "Senyum ke kamera, kasih sapa dulu buat Tante Rara," ujarku pada Rio yang sudah sangat akrab dengan panggilan kesayangannya. Ternyata, ia bisa membantuku sedikit terhibur dengan tingkah lucunya.
Banyak ocehan yang disuarakan Rio sampai durasi rekaman berakhir dan kuputuskan dengan mengirimnya ke nomor aplikasi pesan Arjuna, hingga akhirnya anakku mengajukan pertanyaan itu. "Memangnya Tante Rara ngga pulang, Ma? Untuk apa mama membuat ini?"
"Pulang, Tante Rara pasti Pulang, Yo. Ada om Juna yang akan membawanya kembali pada kita." Jika saja ada perumpamaan yang lebih tepat, aku hanya ingin mengatakan, bahwa dadaku serasa terhimpit mengatakan ini pada Rio. Sebab aku sendiri tidak pernah tahu, apakah adikku itu akan benar-benar kembali atau tidak.
Rio tumbang, menidurkan kepalanya di atas pangkuanku dengan sorot mata yang bila kuterka sudah tak sanggup terbuka. Tangan kecilnya memeluk pinggangku, menenggelamkan wajahnya pada perutku seolah ia akan masuk lagi ke dalam rahim.
"Tante Rara harus pulang, Ma. Tante Rara 'kan udah janji mau nganterin Rio di hari pertama sekolah."
Rio pemilik rambut ikal seperti ayahnya, warnanya hitam legam, berpadu sempurna dengan pipinya yang cuby dan batang hidung tinggi. Dia pasti akan jadi pemuda tampan jika sudah dewasa nanti, itu yang pernah dikatakan Almira setiap kali melihat Rio baru selesai mandi.
Anakku bermanja-manja, meminta belaian hasil dari tanganku. "Pasti, Tante Rara ngga pernah ingkar janji, kan?" hiburku lagi.
Itu sudah kuagendakan. Lusa, seharusnya kami kembali ke Medan untuk mengurus pendaftaran Rio ke Sekolah Dasar selesainya urusan Almira dengan paragames. Dia sudah berhasil, sudah membawa pulang medali emas, harusnya lagi, kami bisa pulang ke kampung halaman dengan sambutan ramai dari para tetangga di sana. Hingga malapetaka ini terjadi, dan semua seperti kehancuran mendadak yang meruntuhkan tempat bernaung kami. Jika saja ada obat untuk membendung rasa sedih, mungkin aku bisa menggunakannya untuk menekan dadaku yang hampir tak bisa bernapas.
Sesaat setelah Rio tertidur, aku membopong dan membawanya ke kamar agar mendapatkan tempat ternyaman. Bukankah ia harus menghadapi hari esok sebagaimana anak-anak yang penuh petualangan? Atau setidaknya, anak laki-lakiku ini harus tetap sehat sampai kami tiba di kota Medan lusa nanti.
Memandangi wajahnya ketika sedang tertidur merupakan cara terbaik menyurutkan kemasygulan yang menderaku saat ini. Meski tiga jam yang lalu aku pulang dengan langkah melesu saat memasuki apartemen. Di mana biasanya, aku mendapati Almira duduk di kursi rodanya sambil memeluk Hanako di depan tivi, melihatnya bersenda gurau bersama Rio, memandangi dirinya yang selalu berusaha tersenyum meski kondisi psikisnya sedang bermasalah, dan tentang usahanya yang berusaha meladeniku bercerita meski semangatnya menghilang.

KAMU SEDANG MEMBACA
THE LADY HAMMER (Sudah Terbit)
ActionACTION, THRILLER, ROMANCE Arjuna Shander, seorang agen rahasia yang ditugaskan khusus untuk mencari barang bukti kasus pembunuhan seorang Pejabat Menteri bidang Kemaritiman 6 tahun lalu yg mungkin disimpan oleh mantan atlet downhill bike bernama Alm...