3

1K 148 7
                                    

Hari pernikahan tiba, meski mendapat hujatan dari khalayak ramai namun kedua agensi tidak perduli.
Dan saat ini jisoo maupun sungchan sudah berdiri dialtar guna mengucapkan janji suci.
Dihadiri tamu undangan, jisoo sedikit gugup. Bagaimanapun ini pernikahan pertamanya.

Selesai mengucap janji suci, jisoo dan sungchan kini berhadapan. Jisoo memberi sungchan tatapan jengah, sungchan sendiri tersenyum seolah meledek jisoo.

Tiba pada hal yang membuat jisoo ingin lari dari altar, kedua mempelai kini dipersilahkan untuk berciuman. Semua tamu yang hadir bersorak.

Jisoo merutuki dirinya, kenapa dia sampai tidak ingat bahwa akan ada moment ini, kemudian jisoo menatap sungchan. Jisoo semakin ingin lari karena saat ini sungchan tengah menaik turunkan alisnya menggoda jisoo.

" ga usah macem macem bocah .." bisik jisoo, sungchan hanya tersenyum seolah tidak perduli.

" inget surat perjanjian yang kita buat .." bisik jisoo lagi, kemudian sungchan diam seolah berpikir. Namun setelah itu sungchan mengukir senyum penuh artinya.

" surat perjanjian nya dibuat sendiri sama kak jisoo, aku ga ikutan .. terus ga ada perjanjian yang menyebutkan suami dilarang mencium istrinya .." sahut sungchan, dengan suara pelan dan hanya jisoo yang dengar.

Jisoo membulatkan matanya, ya yang dikatakan sungchan benar adanya.

Jisoo dibuat semakin gugup, ketika sungchan mulai mendekat. Saat ini ia benar benar ingin lari.

Sungchan semakin dekat, jisoo memejamkan mata. Bukan karena ia siap menerima perlakuan sungchan. Tapi, ia gugup. Namun jisoo tidak merasakan sesuatu dibibirnya. Jisoo diam dalam mata terpejam. Tiba tiba ia merasakan sesuatu didahinya. Penasaran jisoo membuka kedua matanya, dan ia melihat sungchan yang tengah tersenyum manis kepadanya.
Bukan membalas senyuman sungchan, justru jisoo memberi sungchan tatapan tajamnya. Melihat jisoo seperti itu membuat sungchan semakin bersemangat untuk menggoda jisoo.
Jisoo jengah, namun karena banyaknya tamu ia tidak bisa berbuat apapun. Alhasil jisoo hanya bisa menghela nafas dan merapalkan beberapa makian dalam hatinya.


...

Setelah menerima ucapan selamat dari para tamu undangan kini jisoo dan sungchan pulang menuju apartemen yang diberikan oleh agensi sebagai hadiah pernikahan.

Jisoo berjalan lebih dulu dilorong apartemen, sedangkan sungchan berjalan dibelakang jisoo dengan membawa koper jisoo yang cukup besar.

Jisoo terus berjalan mendahului sungchan, tak perduli dengan sungchan yang sedari tadi mengeluh karena merasa kelelahan.

" gila baru beberapa jam jadi suaminya udah dijadiin pembantu .. gimana besok .." gerutu sungchan cukup keras hingga jisoo yang ada didepannya bisa mendengar ucapan sungchan meski samar samar.

" kamu ngomong apa ..?" Tanya jisoo penuh selidik, entah sejak kapan jisoo mengubah gaya bahasanya kepada sungchan yang hari ini sah menjadi suaminya.

" enggak .. tadi ada kucing lewat .." sahut sungchan berpura pura jika ia tak mengatakan hal apapun, bodohnya jisoo ia percaya. Mata jisoo pun melirik kesana kemari mencari kucing yang dikatakan sungchan.

" mana .. ga ada kucing ..?"

Sungchan menghela nafas, kemudian ia melangkah menghampiri jisoo.

" udah masuk kedalam lift kucingnya .." kata sungchan yang kemudian menarik tangan jisoo agar melangkah bersamanya. Jisoo pasrah, ia pun mengikuti langkah sungchan.





Tiba didepan pintu apartemen, sungchan menekan sandi yang sudah diberitahu oleh pihak agensi.
Sementara jisoo diam menunggu.

Tak lama pintu berhasil dibuka, sungchan membuka pintu dengan lebar.
Sungchan bersiap masuk lebih dulu. Tapi jisoo mencegahnya dengan memegang bahu sungchan.

Sungchan mengerutkan dahinya seolah bertanya. Jisoo yang paham tersenyum.

" aku dulu yang masuk .. " kata jisoo yang kemudian menggeser tubuh sungchan agar tidak mengalangi pintu masuk.
Setelah tak ada penghalang didepan pintu, jisoo masuk kedalam apartemen dengan langkah cepatnya.

" kirain ada apa .." kata sungchan, kemudian ia masuk menyusul jisoo, tak lupa sungchan menutup rapat pintu apartemennya.









" akhirnya nemu tempat yang nyaman juga .." kata jisoo, tubuhnya sudah berada diatas soffa.

Sungchan menggelengkan kepala melihat tingkah jisoo, kemudian ia melangkah masuk kedalam sebuah kamar, tak lupa koper jisoo yang ia bawa masuk.



Didalam kamar sungchan terdiam melihat kesekeliling. Ia tersenyum kemudian menggelengkan kepalanya.

" gila .. niat banget mereka .." katanya.

Brakk..

Suara pintu kamar yang dibuka, sungchan menoleh dan melihat jisoo yang melangkah masuk.

Kemudian ia berdiri disamping sungchan menatap kagum sekeliling kamar.

" wow .. bagus banget .." kata jisoo kagum

" mereka bener bener niat nyiapin semua buat kita .." kata sungchan, jisoo menoleh begitu sungchan. Tak lama jisoo menyipitkan matanya, sungchan menaikan alisnya.

" kenapa ..?" Tanya sungchan.

Jisoo melipat kedua tangannya diperut kemudian ia tersenyum penuh arti kepada sungchan, sungchan semakin tak paham.

" kita ...? Gue kali .. ingat ya .. sesuai perjanjian .. point no dua ...ga boleh tidur dalam satu kamar .." kata jisoo mengingatkan sungchan perihal surat perjanjian.

Sungchan membulatkan matanya, bisa bisanya ia lupa akan isi surat itu.

Helaan nafas sungchan hembuskan, kemudian ia kembali menatap jisoo.

" ya elah ka .. terus aku tidur dimana ..?"

" diluar ada soffa .."

" ga mau dingin .." sahut sungchan menolak.

" pake selimut .."

" tetep aja dingin, sekarang tuh lagi musim dingin .. jadi yang aku butuhin itu selimut bernyawa .." kata sungchan. Jisoo terdiam tak begitu paham dengan selimut bernyawa yang sungchan maksud.

Namun, tak lama jisoo memberi sungchan tatapan tajam. Ia kini mengerti arti dari kata selimut bernyawa.

" ga usah macem macem bocah .." kata jisoo gemas.

" siapa yang macem macem .." sahut sungchan.

Jisoo menggeram kesal, namun tak lama ia menghela nafas guna menahan rasa kesalnya.

Setelah merasa amarahnya mereda jisoo kembali menatap sungchan.

Tanpa mengucapkan sepatah kata apapun jisoo melangkah pergi meninggalkan sungchan.

" kak mau kemana ..?" Tanya sungchan.

Brakkk

Suara bantingan pintu yang dilakukan oleh jisoo.

Sungchan terkejut, ia pun memegang dada sebelah kirinya.







...

Bersambung ..












See you

world of marriage " WOM "Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang