38

563 79 13
                                    

" jisoo ...."

Teriak sungchan dari dalam kamar.

Kali ini kembali tanpa embel embel kakak.

Jisoo yang tengah berkutat didapur memutar bolamatanya malas.

Saat ini sungchan sedang dalam mode manja, kondisinya yang belum pulih ia jadikan sebagai alasan untuk bermanja manja.

" kak ji .." teriak sungchan lagi, kali ini menggunakan embel embel kakak.

Jisoo diam mengabaikan, ia lebih memilih melanjutkan sesi memasaknya untuk makan malam.

" jung jisoo .."

Ok, panggilan untuk ketiga kalinya, jisoo menghela nafas jengah. Jika begini ia merasa sedikit menyesal sudah berdamai dengan sungchan.

Dengan wajah jengah, jisoo melangkah cepat menuju kamar dimana sungchan kini berada.

" apa ..?" Tanya jisoo ketus, ia sudah berdiri diambang pintu dengan tatapan tertuju kearah sungchan.

Sungchan balik menatap jisoo, kemudian ia menghela nafas.
Hal itu membuat jisoo bertanya tanya, jisoo sampai mengerutkan dahinya heran.

" itu baju sama barang barang kamu keluarin dari koper, taro lagi ditempatnya .." kata sungchan, seketika jisoo mengalihkan perhatiannya kearah koper yang tergeletak dilantai.

Kemudian jisoo tersenyum miring.

" biarin aja disitu .. buat jaga jaga .. siapa tahu kamu minta pisah lagi terus aku jadi ga harus repot repot berkemas, tinggal bawa pergi .. beres deh .." kata jisoo, sengaja menggoda sungchan.

Sungchan mencibir, jika saja kakinya dalam kondisi baik. Sudah dipastikan dia akan menghampiri jisoo saat ini juga.

" cepetan beresin .. gak enak dilihatnya .." kata sungchan kembali memberi perintah.

" ya gak usah dilihat .." sahut jisoo.

" ya kan kelihatan .."

" merem matanya .." sahut jisoo, ia sudah sangat amat merasa jengah. Namun walaupun ia jengah, jisoo melangkahkan kaki masuk kedalam kamar. Kemudian ia menghampiri kopernya ia taruh dilantai.

Jisoo menarik kopernya menuju lemari, kemudian membuka dan mengeluarkan baju yang sempat ia masukan kedalam koper.

" taro yang rapih .."

" berisik .." sahut jisoo. Sungchan tertawa. Ia merasa senang bisa mengganggu jisoo malam ini.

" itu make up nya juga .. lagian ngapain sih .. baju dimasukin ke koper segala .." kata sungchan lagi, apapun jadi pembahasan karena sungchan ingin mengganggu jisoo.

Jisoo diam tak menanggapi, karena jika ditanggapi sungchan tidak akan diam.

Selesai merapihkan kembali baju dan barang barangnya, jisoo bersiap kembali menuju dapur.

Namun sungchan kembali menghentikan langkah jisoo.

" mau kemana ..?" Tanya sungchan. Hanya sekedar berbasa basi sebenarnya ia tahu jika jisoo akan kembali kedapur.

" kabur .. males punya suami bawel .."

" coba aja kalau bisa .." sahut sungchan memberi tantangan.

Jisoo memutar bolamatanya malas.

Ia memilih mengabaikan sungchan dan kembali melangkah. Namun, lagi lagi sungchan menghentikan jisoo.

" tunggu .."

" apa lagi sih .." jisoo jengah, sangat jengah.

Bukannya takut, sungchan malah memberi jisoo cengiran bodoh.

" mau kedapur kan ? .. aku ikut bosen dikamar terus ..  " kata sungchan, jisoo diam sejenak. Namun detik berikutnya ia melangkah menghampiri sungchan. Tujuan jisoo yaitu membantu sungchan keluar dari kamarnya.

Jisoo merangkul bahu sungchan, sungchan sendiri melingkarkan lengannya dipinggang jisoo. Dengan bantuan jisoo, perlahan sungchan mulai beranjak dari atas tempat tidurnya.

Masih dalam posisi jisoo merangkul sungchan, kini sungchan sudah berdiri dan tak lagi berbaring diatas tempat tidur.

Kembali dengan perlahan, jisoo membantu sungchan untuk berjalan.
Meski dalam gerak lambat, kaki sungchan mulai melangkah.

" pelan pelan napa jalannya, untung ini kaki buatan tuhan jadi kuat .. coba kalau buatan pasar udah ancur .." gerutu sungchan, merasa sakit dikakinya karena jisoo melangkah dengan cepat.

" makanya gak usah gaya mau keluar .. udah tau kakinya belum sembuh pake acara pengen kedapur .. lagian ngapain didapur bantuan masak juga enggak .." sahut jisoo.

" ya kan nanti aku bantuin doa .. biar masaknya gak ada halangan .." kata sungchan disertai cengiran.

Jisoo memberi sungchan tatapan tajam, ingin sekali ia menginjak kaki sungchan yang sedang terluka.

Memilih bungkam, jisoo kembali membantu sungchan melangkah. Hingga akhirnya meski dengan langkah pelan sungchan dan jisoo tiba didapur.

Jisoo membantu sungchan untuk duduk.

" diem disini .. jangan ganggu, jangan berisik , dan jangan minta ini itu .. aku mau fokus masak .. " peringatan dari jisoo. Dengan cengiran sungchan mengangguk.

Dirasa sungchan sudah patuh, jisoo bersiap kembali memasak. Namun, saat ia memutar tubuhnya, sungchan memanggilnya kembali.

" ji .."

Jisoo menghela nafas. Ia memutar tubuh menghadap sungchan dan memberi sungchan tatapan jengah.

" sini .." kata sungchan, tangannya melambai memberi isyarat kepada jisoo agar mendekat.

Jisoo patuh, ia pun mendekat.

" sini deketan lagi .." kata sungchan, menyuruh jisoo agar lebih mendekat.

Menurut, jisoo lebih mendekat kepada sungchan.

" sini .. coba bungkukin dikit badannya .." kata sungchan, jisoo mengerutkan dahinya tak paham. Namun ia menuruti perintah sungchan dan membungkukkan sedikit badannya dengan wajah yang lebih condong kearah sungchan.

Sungchan tersenyum. Ia mendekati jisoo. Dan

Cup ..

Sungchan memberi jisoo kecupan singkat tepat dibibirnya.

Seketika jisoo membulatkan matanya, bahkan tubuhnya pun manjadi tegak.

Sungchan terkekeh pelan.

Jisoo sendiri masih diam mematung.
Tanpa mengatakan satu kata apapun, jisoo memutar tubuhnya membelakangi sungchan.

Sungchan tidak tahu jika pipi jisoo sudah merona, merah bak kepiting rebus ..














...

Bersambung ..


Aaaaiiiisssss .. sumpah ngapa aku yang baperrr 😭

Lanjut apa end ?

See you

world of marriage " WOM "Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang