78

372 47 4
                                    

Jadwalnya padat.

Meski demikian, sungchan tak pernah lupa untuk membagi waktu bersama keluarga.

Pulang memandu acara musik, sungchan menyempatkan diri untuk mengunjungi salah satu distro yang menjual keperluan bayi.

Berjalan berkeliling, sungchan melihat lihat. Hingg ada satu benda yang menarik perhatiannya. Sungchan melangkah mendekati benda tersebut, sepatu bayi yang super lucu.

Tertarik, sungchan memilih untuk membeli sepatu itu. Tak ingin membuang waktu, sungchan segera melangkah menuju kasir.

Setelah proses pembayaran selesai, sungchan memutuskan untuk pulang. Lagi pula waktu sudah sore. Jika jalanan macet, sungchan bisa tiba malam hari.

Sungchan melangkah keluar, dan menuju parkiran, masuk ke dalam mobil, bersama mobil yang di kemudikan oleh managernya sungchan pergi meninggalkan area distro yang ia kunjungi.











Tiba di area apartemen, sungchan bergegas keluar dari mobil yang ia tumpangi. Berbasa basi sebentar dengan sang manager, kemudian setelah itu sungchan melangkah masuk ke dalam gedung apartemen yang ia tinggali bersama jisoo dan juga putranya.




Melangkah dengan wajah ceria, pintu apartemen sudah terlihat. Tiba tiba satu hal terlintas di benaknya, ketika tiba di depan pintu apartemennya, bukannya menekan sandi apartemen, sungchan memilih menekan bel.

Butuh beberapa kali, hingga terdengar seseorang yang sedang membuka pintu dari dalam apartemen, sungchan tahu jika itu jisoo.

Ketika pintu terbuka, sungchan di buat tersenyum senang. Dari balik pintu muncul jisoo bersama aeri yang berada dalam gendongan jisoo.

" halloo .. " kata sungchan menyapa aeri, sungchan membungkukkan sedikit tubuhnya, wajahnya di dekatkan ke wajah aeri. Namun, jisoo tiba tiba mundur dan menjauhkan aeri dari ayahnya.

Gagal sudah ke inginan sungchan yang ingin mengecup pipi gembul putranya, ia menegapkan tubuhnya kemudian menatap jisoo dengan tatapan penuh tanya.

Jisoo menghela nafas dan kemudian menggeleng gelengkan kepalanya.

" baru pulang, belum cuci tangan belum bersih bersih badan, .. mohon maaf ayah aeri banyak virus di luaran .." kata jisoo dengan senyum yang ia berikan.

Sungchan diam sejenak, namun tak lama ia menunjukan cengirannya. Jisoo benar kenapa ia sampai lupa dengan satu hal yang satu ini.

Bersama jisoo yang tengah menggendong aeri, sungchan melangkah masuk ke dalam apartemennya.

Sungchan memberikan paper bag yang sedari tadi ia genggam kepada jisoo.

" apaan nih ..?" Tanya jisoo, sudah pasti ia penasaran.

" sepatu buat aeri, tadi mampir dulu sebentar terus ngeliat itu .."

" aeri doank, aku enggak .."

" dih .. sirikan .." kata sungchan, jisoo terkekeh pelan. Tentu saja rasa itu tidak ia rasakan, sungchan dan jisoo selalu bergurau satu sama lain, jika ada salah satu dari mereka yang membelikan apapun untuk aeri.

Sungchan melangkah masuk kedalam kamar untuk membersihkan diri, sedangkan jisoo kembali duduk bersama aeri.

Usia aeri sudah menginjak tujuh bulan. Ia sudah pandai mengeluarkan suara meskipun tidak jisoo pahami. Aeri juga sudah pandai menggenggam benda.

Selesai membersihkan diri, sungchan melangkah mendekati jisoo, mengambil alih aeri, sungchan duduk di samping jisoo dengan aeri yang berada dalam pangkuannya.

" kamu mau makan .. kalau mau aku siapin ..?" Tanya jisoo, mengingat sungchan baru saja kembali dari pekerjaannya yang cukup melelahkan.

" nanti aja .." sahut sungchan, menolak dengan lembut karena ia ingin bermain bersama aeri.










..

Tadi sore menyapa, sekarang malam bercerita. Waktu memang tidak terasa.

sungchan kini tengah bermain bersama aeri di ruang tamu apartemennya.

" aeri sini ...ayo sini .." kata sungchan memanggil aeri yang kini tengah merangkak di lantai.

" kata sungchan memanggil aeri yang kini tengah merangkak di lantai

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Meski belum bisa bicara, aeri mendengar suara sungchan. Ia menoleh ke arah sang ayah. Sungchan melambai lambaikan tangannya. Bahkan demi menarik perhatian aeri, sungchan menunjukan beberapa mainan agar aeri tertarik dan menghampirinya.

Berhasil, aeri merangkak menghampiri sungchan.

Aeri sudah berada di dekat sungchan, sungchan bersiap mengangkak aeri kepangkuannya, namun jisoo datang dan lebih dulu mengangkat aeri, jisoo datang dengan satu botol susu formula yang ia buat untuk aeri.

Aeri sudah duduk di pangkuan jisoo, jisoo pun memberikan susu formula yang ia buat.

" waktu nya tidur .. udahan mainnya .." kata jisoo, sungchan menghela nafas, ia harus mengalah. Lagi pula sudah malam aeri memang harus segera tidur. Aeri yang masih dalam proses pertumbuhan membuatnya harus tidur cukup dan tepat waktu.

" kalau aeri tidur aku main sama siapa ..?" Kata sungchan dengan wajah yang ia tekuk.

" tuh maina aeri banyak .. pilih aja salah satu .." celetuk jisoo.

Sungchan menatap jisoo, kemudian menyipitkan matanya. Namun tak lama sungchan tersenyum penuh arti. Hal itu membuat jisoo mengerutkan dahinya.

" kalau aeri tidur aku mainnya sama kamu aja deh .." kata sungchan dengan senyum penuh arti dan alis yang ia naik turunkan.

seketika jisoo membulatkan matanya. Kemudian jisoo menatap aeri yang ternyata sudah menghabiskan susu formulanya, ternyata mata aeri masih terbuka, ia belum terlelap.

Jisoo kembali menatap sungchan, dan kemudian jisoo tersenyum.

" kaya nya aeri gak jadi tidur .. nih jagain aku mau rapihin dapur .." kata jisoo, memberikan aeri kepada sungchan, sungchan terkejut. Namun ia mengerti maksud dari jisoo memberikan aeri padanya.






...

Bersambung ..



Semakin tidak jelas ..

See you

world of marriage " WOM "Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang