44

626 79 9
                                    

Jadwal yang padat membuat sungchan jarang menghabiskan waktu bersama jisoo. Ia terus bergulat dengan pekerjaannya.

Terhitung sudah dua bulan ia dan jisoo tidak pergi bersama.

Hari ini setelah selesai latihan, sungchan berencana pulang dan mengajak jisoo makan malam diluar.

Sungchan sengaja tidak memberitahu jisoo, ia ingin memberikan satu kejutan untuk istrinya itu.

" gue pulang duluan ya .." pamit sungchan kepada rekan satu grupnya.

" buru buru banget sih lu ? Mau kemana ? " tanya haechan, yang kebetulan berlatih bersama sungchan.

" gak kemana mana .. tapi udah ada yang nungguin dirumah jadi harus buru buru balik, kalau enggak , bisa bisa gue tidur disoffa malam ini .." sahut sungchan. Membuat dirinya bergidik ngeri dengan kalimat yang diucapkan dirinya sendiri.

Tak bersuara lagi, dan tak ada pertanyaan lagi yang ia dapatkan. Sungchan bergegas melangkah pergi. Lagi pula ia tak mau membuat jisoo mengamuk karena pulang terlambat.













..

Dalam perjalanan sungchan terus menyinggungkan senyum. Beruntung dia tengan berada didalam mobil dalam posisi mengendarai mobilnya, bayangkan jika dia berada didalam angkutan umum dan ia terus tersenyum, mungkin semua orang akan mengiranya gila.

Dengan senyum yang masih terpatri, sungchan mengendarai mobilnya dengan laju yang cepat namun terkesan lambat.

Ia ingin pulang dengan selamat, dan kemudian bertemu dengan jisoo.

Mengingat jisoo, sungchan tiba tiba mengerutkan dahinya. Entah kenapa akhir akhir ini, ia ingin cepat cepat bertemu jisoo.

Setiap hari, meski jadwalnya sibuk dan agak terlambat sungchan selalu ingin buru buru pulang.








.
Tiba diarea apartemen, sungchan segera memarkirkan mobilnya ditempat parkir biasa.

Selesai memarkirkan mobilnya, sungchan keluar dari dalam mobil dan melangkah dengan wajah ceria.






Masih dengan wajah cerianya, sungchan terus melangkah dilorong apartemen hingga pintu apartemen yang ia huni bersama jisoo terlihat.

Melihat pintu apartemennya, sungchan mempercepat langkahnya.

Tiba didepan pintu, sungchan bergegas menekan kata sandi.

Berhasil, pintu terbuka, ia pun bergegas masuk.

" ji .." panggil sungchan, ketika ia berada didalam apartemennya.

Tak ada jawaban, apartemennya terlihat sepi.

Sungchan mengerutkan dahinya.

Kemudian ia melihat arloji dipergelangan tangannya. Ini memang sudah malam, namun masih terlalu sore untuk tidur. Apakah jisoo sudah tidur ?.

Tanya sungchan dalam hatinya, demi mendapat pertanyaan akan jawabannya, sungchan melangkah menuju kamarnya dan jisoo.

Perlahan ia membuka pintu. Ketika pintu terbuka, sungchan lagi lagi dibuat mengerutkan dahinya.

Diatas tempat tidur terlihat jelas jika jisoo tengah berbaring.

Bergegas sungchan menghampiri.

" ji .. kamu udah tidur ..?" Tanya sungchan, ia berniat memberitahu jisoo jika dirinya sudah pulang.

Jisoo berbaring dengan mata terpejam. Namun, ada satu hal yang membuat sungchan seketika terkejut.

Wajah jisoo terlihat pucat, dan keringat dingin mengalir deras dipelipisnya.

Panik, sungchan yang tengah khawatir berusaha menyadarkan jisoo.

" ji .. kamu kenapa ..?" Tanya sungchan. Tangannya dengan lembut mengusap dahi jisoo yang basah karena keringat.

Sungchan kembali mengerutkan dahinya, suhu tubuh jisoo terasa dingin. dia tidak dalam keadaan demam.

Karena sentuhan sungchan, jisoo membuka pelan matanya. Ketika matanya terbuka, ia melihat sungchan yang tengah menatapnya khawatir.

Jisoo menatap sendu, bergeges ia bergerak,berusaha untuk bangun.

Sungchan yang peka, pada akhirnya membantu jisoo. Dan kini jisoo sudah dalam posisi duduk bersandar.

Wajah pucat jisoo masih terlihat, bahkan semakin terlihat jelas dalam posisinya kini.

Sungchan duduk disisi tempat tidur, berhadapan dengan jisoo.

" kenapa ..?" Tanya nya lagi.

Jisoo menggeleng lemah, kemudian ia berkata menyahuti pertanyaan sungchan.

" gak tahu .. setiap sore sampe malam selalu kaya gini .. pusing dan badan aku lemes .. "

Sungchan terdiam, merasa bingung dengan keadaan yang jisoo alami saat ini.

" kita kedokter aja yuk .." kata sungchan. Jisoo bergegas menggelengkan kepala.

" gak perlu .. sebentar lagi juga ilang pusing sama lemesnya .. ini bukan yang pertama kali kok .. hampir setiap hari .." sahut jisoo.

Sungchan terkejut mendengarnya, kesibukan dan pulang terlambat membuatnya tak tahu apa yang dialami jisoo.

" kita ke dokter aja ya .. kata kamu ini bukan yang pertama .." kata sungchan.

Jisoo terdiam, tak mengangguk atau menggelengkan kepala.

Dengan mata sayunya jisoo menatap sungchan, yang ditatap balas menatap.
Dan didetik berikutnya tanpa sungchan duga, jisoo menghambur kedalam pelukan sungchan. Jisoo memeluk erat sungchan, ia mencari kenyamanan dalam pelukan suaminya.

Sungchan yang terkejut dengan prilaku jisoo terdiam cukup lama, hingga akhirnya ia membalas pelukan jisoo dan memberi jisoo kenyamanan dalam pelukannya. Bahkan sungchan mengusap lembut punggung jisoo.

" sekarang kamu tidur ya .. besok kita kedokter ..  " kata sungchan, rencana kejutan makan malamnya gagal karena kondisi jisoo sedang tidak baik.

" gak usah .. besok kamu kan ada jadwal pemotretan .." sahut jisoo. Sungchan melepas pelukannya. Kemudian ia menatap lekat mata jisoo yang sayu.

Perlahan tangan sungchan terulur, menyingkirkan anak rambut yang berada dipipi jisoo.

" bisa aku cancel .. "

" jangan ngecewain rekan kerja .. " kata jisoo mengingatkan sungchan.

Sungchan menghela nafas.

" kalau kamu kaya gini gimana mau fokus kerja .. udah gak usah ngebantah. Besok kita kedokter .." kata sungchan. Yang akhirnya diberi anggukan kepala tanda setuju dari jisoo.

Sungchan tersenyum.

" sekarang kamu tidur aja .." kata sungchan. Lagi, jisoo memberikan anggukan.

Sungchan membantu jisoo untuk berbaring. Kemudian ia menarik selimut dan menyelimuti jisoo.

Sungchan kembali memandang jisoo yang kini mulai memejamkan mata.

Perlahan wajahnya mendekati wajah jisoo. dengan lembut sungchan mengecup dahi jisoo.

Setelah itu ia beranjak dari duduknya dan membiarkan jisoo beristirahat malam ini.














...

Bersambung ...


See you

world of marriage " WOM "Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang