42

635 74 7
                                    

" kalau dari awal aku tau kejutannya member dream, aku gak akan mau cape cape nyiapin makan malam .."

Gerutu jisoo dengan wajah jengah yang ia tunjukan kepada sungchan.

Niat hati merencanakan makan malam romantis tapi malah berakhir dramatis.

" sumpah .. aku gak ngundang mereka .. tadi itu mereka tiba tiba ngikutin aku , aku tanya mereka mau kemana .. mereka bilang mau jalan jalan , pas aku naik mobil, mereka juga ikut naik mobil .  Gak tau nya ngikutin aku sampai apartemen .." panjang lebar sungchan menjelaskan.

Jisoo berpura pura menguap, terlalu kesal. Ia tak mau mendengar alasan apapun.

Entah mengapa jisoo ingin egois jika suatu hal yang ia rencanakan terganggu.

" ji .. udahan donk ngambeknya .." sungchan memohon dengan wajah memelas. Bahkan ia mengoyang goyangkan lengan jisoo agar jisoo merespon kalimat yang ia ucapkan.

Jisoo diam, ia malah fokus pada kuku kuku jarinya.

" ji .. " panggil sungchan lagi. Jisoo tetap mengabaikan.

Helaan nafas pasrah sungchan hembuskan.

Gemas, ia merengkuh kedua bahu jisoo, secepat kilat ia merubah posisi tubuh jisoo, membalikkan tubuh jisoo agar menghadapnya.

Jisoo terkejut akan perlakuan sungchan. Bahkan matanya membulat dengan sempurna.

Sungchan tersenyum penuh arti.

Perlahan melepas rengkuhan tangannya, jisoo masih bergeming ditempat.

Tangan sungchan kembali bergerak merogoh saku celananya. Sedikit kesulitan sampai akhirnya wajahnya berubah lega ketika ia berhasil mengeluarkan sesuatu dari saku depan celananya.

Jisoo mengerutkan dahinya.

Dalam gegaman sungchan kini terlihat sebuah kotak kecil berwarna merah.

Perlahan sungchan membuka kotak tersebut.

" tada ..." kata sungchan membuka dan menunjukan isi kotak kecil berwarna merah.

Jisoo kembali membulatkan matanya, sepasang cincin yang sederhana namun terlihat indah dimata jisoo.

Sungchan mengeluarkan sepasang cincin tersebut. Ia memegang dan mengarahkan kepada jisoo.

" ini kejutan yang aku maksud .. mana jari manis kamu .." kata sungchan. Jisoo dia tak bersuara, ia masih tak percaya.

Sungchan mendecakkan lidahnya.

" ck .. sini jari kamu .. " kata sungchan lagi, meraih telapak tangan jisoo. Kemudian ia menyematkan cincin tersebut di jari manis jisoo.

" waktu kita menikah .. cincin pernikahan kita itu berasal dari perusahaan .. dan sekarang aku beli cincin pernikahan yang sesungguhnya .. harganya emang gak seberapa .. tapi aku haraf cincin ini bisa mengikat kita sampai hari tua menjelang .." kata sungchan, sembari menatap jisoo dengan senyum manis yang ia berikan. Detik berikutnya sungchan mengarahkan telapak tangan jisoo kebibirnya. Ia mengecup singkat punggung tangan jisoo.

Apa yang sungchan lakukan membuat jisoo terharu. Matanya tiba tiba terasa panas, sesuatu yang basah memberotak minta keluar.

Melihat jisoo yang mulai menangis, ekspresi wajah sungchan berubah sendu.

Tangan sungchan terulur mengusap air mata yang jatuh membasahi wajah cantik jisoo.

" jangan nangis donk .. masa setiap moment romantis kaya gini kamu nangis .. kan gak lucu kalau nanti ada artikel yang muncul dengan tulisan kaya gini .. sungchan sering membuat istrinya menangis .." kata sungchan lagi, diselingi lelucon yang berhasil membuat jisoo tertawa dalam tangisnya.

Sungchan pun ikut tertawa akan hal itu.

" udah ketawanya .. itu satu lagi mau kamu biarin .. sini pakein di sini .." kata sungchan kembali berbicara dan menggerak gerakkan jari di depan wajah jisoo.

Jisoo terkekeh pelan, kemudian ia mengeluarkan cincin yang dimaksud sungchan, sama seperti apa yang sungchan lakukan padanya. Jisoo menyematkan cincin tersebut dijari manis sungchan.

Sesi romantis penyematan cincin dijari manis masing masing selesai. Jisoo dan sungchan saling tatap kemudian saling memberi senyum.

Tangan sungchan terulur menggenggam kedua telapak tangan jisoo. Keduanya saling tatap, perlahan wajah sungchan mendekati wajah jisoo, jisoo tahu apa yang akan sungchan lakukan. Ia pun memejamkan matanya bersiap menerima perlakuan manis dari sungchan.

Detik demi detik jisoo dapat merasakan hembusan nafas sungchan menerpa wajah cantiknya. Hingga akhirnya jisoo dapat merasakan sesuatu yang dingin menyentuh bibirnya.

Dingin .. sangat dingin ..

Jisoo mengerutkan dahinya, penasaran ia membuka matanya dengan perlahan.

Pada saat mata jisoo terbuka dengan sempurna, jisoo melihat sungchan yang tengah tertawa. Kemudian pandangan jisoo dialihkan kearah sesuatu yang berada dalam genggaman sungchan.

Ternyata sebuah es batu yang berasal dari minuman siap saji yang masih berada di atas meja.

" sungchan ....."

Seketika teriakkan jisoo menggelegar, sungchan tertawa terbahak sampai ia memegang perutnya yang terasa sakit karena begitu semangat dalam tertawa.

Jisoo yang gemas karena sungchan menjahilinya mendorong tubuh sungchan hingga sungchan terjatuh diatas soffa dengan posisi terlentang.

Naas bagi jisoo, saat sungchan terjatuh. Sungchan memegang pergelangan tangan jisoo, hingga jisoo ikut jatuh dan menimpa tubuh sungchan.

Hening..

Keduanya masih terkejut dengan satu hal yang baru saja terjadi.

Posisi tubuh yang menempel membuat jisoo dapat merasakan detak jantung sungchan.

Sebenarnya keduanya sudah pernah ada dalam posisi seperti ini, tapi entah kenapa malam ini terasa berbeda.

Tiba tiba pipi jisoo memanas. Ia malu.

Jisoo hendak beranjak, namun sungchan menahan tubuh jisoo.
Alhasil, jisoo tidak bisa beranjak pergi.

Keduanya masih dalam posisi yang sama, sungchan menatap jisoo dengan tatapan memuja.

Perlahan tangan sungchan terulur, membelai pipi jisoo hingga berakhir pada bibir jisoo.

Jisoo hanya diam mendapat perlakuan lembut dari sungchan.

Usai membelai wajah jisoo, sungchan kembali menatap jisoo. Fokus utamanya pada bibir merah muda yang jisoo miliki.

Dan pada akhirnya sesuatu yang tidak jisoo duga terjadi. Sungchan menarik tengkuk kepala jisoo, menempelkan bibirnya dengan bibir jisoo. Awalnya jisoo cukup terkejut dengan perlakuan sungchan, namun akhirnya jisoo membalas perlakuan sungchan. Keduanya larut dalam ciuman yang penuh dengan keromantisan.



Malam ini berakhir indah untuk dua insan yang mulai membuka hatinya satu sama lain ...












...

Bersambung ..


Gue ngetik apa ...😭😭😭

Masih gak percaya gue ngetik apa ..

Banyak anak dibawah umur 😭😭😭😭😭

...maaf ...


See you

world of marriage " WOM "Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang