25

651 86 11
                                    

" ayo ih kita pergi .."

Jisoo merengek, kedua tangannya memegang lengan sungchan dan mengoyang goyangkannya.

Sungchan menghela nafas, sedari tadi ia mencoba untuk menahan sabar karena jisoo terus merengek bak seorang anak kecil.

" sungchan ayo .."

" kemana sih .." akhirnya sungchan bersuara, dari nada suaranya terdengar jelas jika sungchan sudah jengah.

" ke caffe dream .." sahut jisoo, sembari menatap sungchan dengan tatapan penuh harap.

Sungchan menghembuskan nafas, kemudian ia mutar bolamatanya malas.

Hari ini jisoo benar benar membuat dirinya jengah.

Bayangkan, sedari tadi jisoo merengek karena ingin berkunjung ke caffe dream.

Sebenarnya bukan masalah bagi sungchan, ia bisa membawa jisoo ke caffe dream jika caffe itu memang ada.

" ceffe dream itu gak ada .. itu cuma konten .."

" kata siapa gak ada .. nih mereka ngasih tahu menu yang ada dicaffe ..  ayo ih nanti keburu tutup .." kata jisoo tetap gigih dan semangat agar sungchan luluh dan mengabulkan keinginannya.

" itu kan cuma ceritanya .. " kata sungchan terus mencoba menyakinkan jisoo.

Jisoo memberengut, ia melepas penggangan tangannya pada lengan sungchan.

" bohong banget sih .. orang kamu tadi pergi kesana sama jaehyun sambil bawa bunga gede .."

" kata siapa ..?" Sungchan semakin jengah. Bukan, bukan jengah tapi ia gemas, gemas yang bercampur dengan rasa kesal.

" nih ..." kata jisoo, sembari mengarahkan ponselnya ke wajah sungchan

Sungchan melebarkan matanya, kemudian ia menepuk dahinya ketika melihat satu foto yang jisoo tunjukan.

Sungchan melebarkan matanya, kemudian ia menepuk dahinya ketika melihat satu foto yang jisoo tunjukan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


" itu kak johny .. bukan aku .." kata sungchan.

Jisoo mengerutkan dahinya, kemudian ia melihat dan memastikan jika orang yang ada dalam foto itu johny bukan sungchan.

Tak lama sebuah cengiran bodoh terukir dari bibir jisoo, bahkan kini berpura pura menggaruk kepalanya karena menahan malu.

Sungchan menggeleng gelengkan kepalanya.

Ia tahu jika jisoo tengah menahan rasa malu.

" makanya liat dulu yang bener .. cinta banget kaya nya kamu sama aku sampe kak johny aja terlihat kaya aku .."

Mendengar itu, jisoo mendengus. Sungchan baru saja memuji muji dirinya sendiri.

Sungchan terkekeh, jisoo kembali memberengut.

Jengah, jisoo beranjak dari duduknya, berniat untuk meninggalkan sungchan.

Namun, belum sempat jisoo melangkah. Sungchan menarik tangan jisoo dan kembali membuat jisoo terduduk.

Jisoo kembali memberengut, kedua tangannya ia lipat diperut dan ia pun membuang pandangannya kearah lain.

Lagi lagi tingkah jisoo membuat sungchan tertawa gemas. Jika sudah begini tak akan ada yang tahu jika jisoo lebih tua darinya.

Jisoo benar benar terlihat layaknya anak kecil yang tengah merajuk.

" ga usah kaya gitu pipinya .. jadi gemes aku nya .." kata sungchan sembari mencubit pipi sebelah kanan milik jisoo.

Jisoo yang tengah merajuk menepis kasar tangan sungchan. Namun, meski kasar tak akan terasa sakit bagi sungchan.

Jisoo masih menujukkan wajah merajuknya.

Sungchan menghela nafas, ia murubah posisi duduknya menghadap jisoo.

" dengar ya .. kamu minta apa aja aku kasih .. tapi yang ini jangan deh .. mereka kan lagi syuting bukan beneran buka caffe .. nanti kita malah ganggu mereka .."

" aku gak niat ganggu .. aku cuma mau lihat caffe mereka .." sahut jisoo.

" itu caffe bohongan .. gak nyata .. nanti deh kita bangun caffe dream beneran buat jaminan masa depan kita .. kita kan gak akan selamanya jadi idol .." kata sungchan

Mendengar kalimat yang baru saja sungchan ucapkan membuat jisoo merubah raut wajahnya, wajah merajuknya seketika hilang. Kemudian ia menoleh kearah sungchan.

Dilihatnya sungchan yang tengah menatap jisoo dengan tatapan penuh arti.

Keduanya terdiam, saling tatap satu sama lain.

Tak lama tangan sungchan bergerak memegang tangan jisoo.

" nanti kita bikin caffe impian kamu .. masa depan kamu harus cerah .. dan semoga aja aku bisa bikin masa depan kamu bukan hanya sekedar cerah , tapi jauh lebih cerah .. doain aku yak .. katanya doa istri itu selalu dikabulin tuhan .."

Jisoo diam, tak mampu berkata. Ucapan sungchan berubah menjadi begitu serius.

Tak munafik, jisoo merasa senang. Ia sangat senang.

Jisoo tersenyum, kemudian ia menganggukkan kepala.

Sungchan ikut tersenyum. Gemas, ia pun mengusak kepala jisoo. Dan hal itu membuat suasana haru berubah seketika.

Jisoo mendengus, ia pun menepis tangan sungchan yang berada diatas kepalanya.

" kebiasaan .. seneng banget sih ngacak ngacak rambut orang .."

" ralat .. rambut istri .. bukan rambut orang .." kata sungchan. Memperjelas jika jisoo itu miliknya, hanya miliknya.

" iya iya .." sahut jisoo, enggan berdebat.

Ting ..

Ponsel jisoo bersuara. Keduanya pun teralihkan.

Ponsel jisoo yang tergeletak diraih oleh sungchan.

Ia pun membuka ponsel jisoo dan membaca pesan yang baru saja masuk.

Jisoo hanya diam.

Tak lama helaan nafas dari sungchan terdengar, sungchan bahkan memejamkan sejenak matanya.

Wajah jengah terlihat jelas diwajah sungchan.

" sumpah ya .. ini orang mau nya apa sih .." kata sungchan, kemudian sungchan beranjak dari duduknya dan melangkah pergi.

Sebelum beranjak sungchan sempat memberikan ponsel jisoo kepada pemiliknya dengan kasar.
Dan kini ponsel itu sudah berada ditangan jisoo.

Jisoo mengusap layar ponselnya. Kemudian ia membaca pesan tersebut.

Selesai membaca jisoo meletakan kembali ponselnya.

Kemudian ia menatap kearah perginya sungchan.

Sungchan tak ada dalam pandangan, sepertinya ia sudah keluar dari apartemennya.

Helaan nafas jisoo hembuskan, ia mulai dengan dengan peran yang harus ia mainkan secara diam diam ..









...

Bersambung ..



Adakah yang penasaran sama akhir story ini ..

Kalo ga ada aku stop aja kali ya ..

Terus adakah peminat story ini ..

Kalo ga ada aku stop aja kali ya ..


Ga deh .. bohong ..

See you

world of marriage " WOM "Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang