39

611 79 15
                                    

Beberapa kali jisoo menghela nafas, bahkan punggung tangannya ia gunakan untuk menyeka keringat yang terus menetes didahinya.

Hari ini, setelah jisoo harus disibukan dengan menemani sungchan dirumah sakit, kini jisoo harus disibukan dengan pekerjaan rumahnya.

Meskipun kemarin jisoo sudah mengerjakan separuh dari tugasnya, namun masih saja ada yang tertinggal.

Lantai yang kotor dan berdebu kini jadi fokus utama.

Setiap sudut tak lepas dari jangkauan. Dengan tenaga yang kuat dan genggaman erat jisoo menggenggam alat pel dan mengarahkan kesetiap lantai.

" itu sebelah sana masih kotor .." celetuk sungchan jangan lupakan jari telunjuk yang mengarah kesatu sisi yang ia tunjukan, Jisoo memutar bolamatanya malas.

Ingin sekali ia melempar alat pel kepada sungchan, bayangkan disaat jisoo tengah berkerja keras, sungchan hanya diam berbaring diatas tempat tidur dan menatap jisoo.

Ingin sekali ia melempar alat pel kepada sungchan, bayangkan disaat jisoo tengah berkerja keras, sungchan hanya diam berbaring diatas tempat tidur dan menatap jisoo

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tapi, jisoo juga tidak bisa menyalahkan sungchan. Kondisi kakinya yang belum pulih membuat sungchan tidak bisa membantu jisoo.

" kalau kaki aku gak luka pasti dari tadi aku bantuin .."

" gak usah ngomong .. udah diem aja .. banyak ngomong juga enggak membantu .. yang ada gak kelar kelar .." sahut jisoo dengan nada begitu ketus.

Mendengar nada bicara jisoo, sungchan terkekeh dan merasa semakin bersemangat untuk menggoda dan mengganggu jisoo.

" ji ..sebelah sini belum .." sungchan kembali berbicara, jisoo mengabaikan dan lebih memilih fokus dengan tugasnya. Menurut jisoo menanggapi sungchan akan membuat pekerjaannya terhambat.

Sungchan terkekeh, ia tahu jisoo sengaja mengabaikannya.

" ji .. yang ini belum .."

" bisa diem gak sih .." bentak jisoo, wajah jengah ia tunjukan. Bukannya takut sungchan malah semakin bersemangat.

Jisoo kembali fokus dengan pekerjaannya, sungchan kembali memandang jisoo dalam baringannya.

Jisoo kembali fokus dengan pekerjaannya, sungchan kembali memandang jisoo dalam baringannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Beberapa kali jisoo menyeka keringatnya, sungchan yang melihat merasa iba. Andai kakinya tidak sedang terluka, ia pasti sudah membantu jisoo.

Sungchan menghela nafas, kemudian ia bangkit dan merubah posisinya menjadi duduk, tatapannya masih difokuskan kepada istrinya.

" ji .. kenapa kita gak pake asisten rumah tangga aja sih ..?" Tanya sungchan.

Jisoo menghentikan pekerjaannya sejenak, kemudian ia menoleh kearah sungchan. Hanya sekilas, jisoo kembali melanjutkan tugasnya.

Sembari menggerakan tangannya jisoo menjawab pertanyaan yang sungchan lontarkan.

" bukan gak mau .. kalau cuma pekerjaan rumah kaya gini aku masih sanggup .. meski sibuk tapi kita masih punya jadwal libur .. dan aku mau memanfaatkan jadwal libur buat jadi ibu rumah tangga yang baik .."

Sungchan tersenyum mendengarnya. Sungchan merasa jisoo memang yang terbaik untuknya.
Tiba tiba ekspresi wajah sungchan berubah, ia ingat dengan keputusan bodoh yang belum lama ia ambil. Beruntung sikap pengertian dari jisoo mampu meluluhkan hatinya.

Sungchan mencoba melupakan semuanya, dan kini ia kembali fokus pada jisoonya.
Dilihatnya jisoo yang kini tengah berjalan kearahnya. Satu tangannya menggenggam ember berisi air, satu tangannya lagi menggenggam alat pel yang sedari tadi tidak pernah jisoo lepaskan.

Jisoo berjalan menuju sisi lain, yaitu lantai dimana tempat tidurnya berada.

Dengan perlahan ember berisi air jisoo letakan diatas lantai, ia pun mulai membersihkan lantai dengan alat pel.

Sungchan sendiri masih fokus kearah jisoo.

Tiba didekat sungchan, jisoo kini menghadap sungchan, tubuhnya sedikit dibungkukan. Dan hal itu membuat baju yang jisoo kenakan sedikit terbuka dibagian dada.

Secara tak sengaja sungchan melihat jelas. Ia langsung membuang pandangannya. Tiba tiba sungchan merasa sedikit panas. Bahkan wajahnya terlihat merah.

Jisoo masih dalam posisi yang sama. Sungchan diam diam mencuri pandang.

Tiba tiba ide jahil terlintas dibenak sungchan.
Ia tersenyum penuh seringai.

" ji .." panggil sungchan pelan.

Jisoo mendongkak, namun masih dalam posisi tubuh yang membungkuk.

Jisoo mengerutkan dahinya, seolah bertanya ada apa.

Sungchan kembali tersenyum miring.

" tuh keliatan .." kata sungchan menunjuk bagian dada jisoo dengan wajahnya.

Jisoo terdiam, butuh waktu lama untuk mencerna ucapan sungchan. Jisoo pun mengikuti arah pandang sungchan. Dan ternyata arah pandang sungchan tertuju ke dada jisoo.

Mata jisoo membulat. Ia baru sadar akan hal itu.

Seketika jisoo menegakkan tubuhnya. Ia pun menutup bagian dadanya dengan satu telapak tangannya.

Pipi jisoo bersemu merah.

" sungchan .." rengekan jisoo terdengar.

Dan sungchan sendiri tertawa terbahak melihat bagaimana tingkah jisoo saat ini.

Jisoo terlihat seperti anak perawan yang baru saja diintip oleh seseorang.
















...

Bersambung ..





Baper kan baper ..

Hayo siapa yang kaga baper ngacung ..

Tadinya mau aku bikin end .. tapi sayang

See you ..

world of marriage " WOM "Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang