66

327 56 7
                                    

Sikap frofesional harus sungchan tunjukan kala tugasnya sebagai pemandu acara musik ia jalankan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sikap frofesional harus sungchan tunjukan kala tugasnya sebagai pemandu acara musik ia jalankan.

meski hati tak karuan, ia harus menunjukkan senyumnya meskipun itu hanya sebuah senyum palsu.

Hal apa gerangan yang membuat sikap sungchan seperti itu ?

Jawabannya sudah pasti jisoo.

Jisoo yang saat ini terbaring tak berdaya di rumah sakit membuat hati sungchan tak karuan. Meski ia masih memiliki satu keberuntungan karena kondisi bayinya masih dalam ke adaan sehat. Tapi, pikiran sungchan terus tertuju pada jisoo.

Sungchan sebenarnya ingin menemani jisoo. Tapi, lagi lagi ia harus frofesional. Oleh sebab itu ia rela meninggalkan jisoo.

Hari ini sungchan kembali mendapat keberuntungan. Waktu terasa begitu cepat baginya, acara musik yang ia pandu bersama rekannya pun berakhir.

Sungchan bersiap siap untuk pulang, semua barang barang miliknya ia kemas ke dalam tas kecil miliknya.

" gimana keadaan kak jisoo ..?"

Sungchan menghentikan gerakan tangannya ketika ia mendengar seseorang yang bertanya kepadanya. Tubuhnya yang sedikit membungkuk kini berdiri tegap, dan ia pun melihat jihoon yang kini berdiri di sampingnya.

Sebelum menjawab sungchan menghela nafas, detik berikutnya ia menjawap pertanyaan yang jihoon lontarkan.

" syukur dia sama bayinya baik baik aja .. tapi karena pendarahannya cukup banyak, dokter ngasih saran supaya dia di rawat dulu .."

Mendapat jawaban akan pertanyaanya, jihoon mengangguk anggukkan kepalanya. Kemudian ia menghela nafasnya.

Jihoon kembali menatap sungchan, kemudian ia menepuk pelan bahu sungchan.

" semoga cepet sembuh .. maaf gue belum bisa jengukin .." kata jihoon, sungchan mengangguk sembari tersenyum tipis. Ia mengerti lelaki yang satu tahun lebih tua darinya ini memiliki jadwal yang padat.

" gue duluan ya .." pamit sungchan, dan mendapat anggukan dari jihoon. Setelah itu sungchan melangkah pergi. Tujuan sungchan berikutnya adalah rumah sakit tempat jisoo dan calon buah hatinya mendapat perawatan.

















...

Tiba di rumah sakit, sungchan berjalan cepat guna menuju ruang perawatan jisoo.
Hingga beberapa menit kemudian, ruangan jisoo sudah terlihat. Sungchan kembali mempercepat langkahnya.

Sungchan berdiri di depan pintu yang tertutup, ia menatap pintu itu kemudian sungchan menghembuskan nafas kasarnya guna membuat dirinya merasa lebih tenang.

Di rasa cukup tenang, tangan sungchan bergerak memenggan knop pintu. Ia memutar dan tak lama pintu terbuka.

Di buka dengan lebar pintu tersebut oleh sungchan. Hal yang pertama ia lihat jisoo yang tengah tertawa bersama ibu mertuanya. Sungchan kembali menghela nafas lega.

Jisoo yang sadar akan kehadiran sungchan, segera mengalihkan pandangannya.

Bukan hanya jisoo, nyonya jung pun berbalik menatap putranya yang baru saja datang.

Di tatap oleh dua wanita yang berharga baginya, sungchan tersenyum. Kemudian ia melangkah menghampiri, ketika sungchan sudah berada di dekat mereka sungchan langsung duduk di sisi brankar tempat jisoo berbaring.

" mama kira kamu pulang malam .." kata nyonya jung membuka suara.

" hari ini schedule aku cuma satu .. mama mau pulang .. kalau iya, gak apa apa. Mama pulang aja .. aku udah datang kok .. jisoo gak sendiri .." kata sungchan, kata kata yang ia ucapkan bukan bermaksud untuk mengusir ibunya. Ia hanya merasa tak enak karena harus merepotkan ibu dan juga mertuanya.

" nanti aja .. kamu juga kan baru datang .." sahut nyonya jung.

" gak apa apa ma .. mama juga perlu istirahat .. gak lucu nanti kalau aku sembuh terus gantian mama yang sakit karena kecapean .." kali ini jisoo yang bersuara. Nyonya jung terkekeh pelan. Tatapannya tertuju ke arah jisoo, kemudian tangannya terulur mengusap pucuk kepala jisoo, jangan lupakan senyum yang terpatri di bibir nyonya jung.

" ya sudah kalau begitu mama pulang .. kalau ada apa apa langsung telephone kita .." kata nyonya jung mewanti wanti di akhir kalimatnya.

Jisoo tersenyum, kemudian kepalanya bergerak mengangguk pelan.

Nyonya jung menyampirkan tas yang ia bawa, kemudian ia beranjak dari duduknya. Begitu pula dengan sungchan, sungchan berdiri di samping sang ibu yang berdiri menatap jisoo.

" mama pulang dulu ya. ." Katanya, jisoo menganggukkan kepala.

" aku nganter mama sampe depan .." kata sungchan. Bersama sang ibu kini ia melangkah keluar, sungchan membukakan pintu untuk sang ibu, nyonya jung keluar lebih dulu, kemudian sungchan menyusul dan tak lupa menutup pintu dengan rapat.

Di dalam ruang perawatannya kini jisoo hanya seorang diri.

Wajah cerianya seketika sirna, berganti dengan wajah sendu.

Perlahan tangan jisoo bergerak dan menyentuh perutnya yang sudah sedikit membuncit. Di usapnya dengan lembut perut yang di dalamnya terdapat calon buah hatinya.

" terima kasih sudah bertahan .." guman jisoo dengan pelan.















..

" nyampe sini aja ya ma .. jisoo sendiri soalnya .." kata sungchan. Nyonya jung menganggukkan kepala.

Nyonya jung melangkah menjauh dari sungchan, sedangkan sungchan masih berdiri menatap ibunya. Tak lama sang ibu masuk ke dalam mobil yang memang sedari tadi menunggunya.

Duduk dengan nyaman, dari dalam mobil nyonya jung menatap sungchan dan melambaikan tangan, memberi tanda jika ia akan segera pulang. Sungchan membalas lambaian tangan sang ibu. setelah itu mobil yang nyonya jung tumpangi melaju pergi meninggalkan area rumah sakit.

Sang ibu sudah pulang, sungchan bergegas melangkah kembali menuju ruangan jisoo.

Langkah cepatnya membuat sungchan sampai lebih cepat ke ruang perawatan jisoo.

Ceklek..

Suara pintu yang sungchan buka.
Lagi, hal pertama yang ia lihat adalah jisoo. Jisoo menoleh padanya dan tersenyum.

Sungchan melangkah menghampiri, dan kemudian duduk di kursi yang sebelumnya di duduki oleh ibunya.

Sungchan menggeser kursinya agar lebih dekat dengan jisoo.

" ada keluhan ..?" Tanya sungchan, mengingat kondisi jisoo yang belum pulih.

Jisoo tersenyum kemudian ia mengulurkan tangannya ke arah pelipis sungchan. Keringat yang mengalir di pelipis sungchan menjadi fokus utama jisoo, dengan ibu jarinya jisoo menyeka keringat sungchan yang hendak mengalir.

" gak ada .." kata jisoo menjawab pertanyaan sungchan, jari jari jisoo tak menjauh dari area kepala sungchan, kini jari jarinya bergerak merapihkan rambut sungchan yang terlihat berantakan di area dahi.

" kata dokter kalau gak ada halangan besok bisa pulang .." kata jisoo lagi, jari jari nya tak berhenti bergerak. Padahal jika di lihat rambut sungchan sudah tak terlihat berantakan.

Mendengar itu sungchan bernafas lega.

Ia harus mengucapkan beribu terima kasih kepada tuhan.














...

Bersambung...





Aaaaaaaaaaaaaaaa .. bagian akhir bikin aku baper sendiri 😭😭😭😭😭

Kalian belum bosen kan ..

Kalo bosan bilang ..

See you

world of marriage " WOM "Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang