48

496 64 5
                                    

Pria bertopi itu menghela nafas, kemudian ia memijat dahinya pelan, tiba tiba kepalanya terasa sakit.

Jisoo yang duduk di hadapannya menundukkan wajah, rasa khawatir muncul.

" di mana pikiran kalian ..?" Tanya nya, jisoo meremas ujung bajunya. Wajahnya masih tertunduk.

" jadwal kamu padat .. dan sebentar lagi kalian comeback, tapi kamu .." katanya lagi, namun berhenti di akhir kalimat.

Frustasi, ia pun mengusap wajahnya dengan kedua telapak tangannya, kemudian ia memejamkan matanya sejenak dan menghela nafas, tatapannya kini kembali ke arah jisoo.

" jisoo .." panggilnya, jisoo mendongkak. Kini ia dapat melihat bolamata ceo nya yang tengah menatapnya serius.

" ya .." sahut jisoo, nada khawatir terlihat jelas.

" kamu tahu .. kamu sudah melanggar kontrak .. point nomor delapan tentang di larangannya suatu kehamilan .." katanya lagi, menegaskan kepada jisoo.

Jisoo memejamkan sejenak matanya, kemudian ia kembali menundukkan wajahnya.

Melihat bagaimana ekspresi jisoo membuat sang ceo tak tega, bagaimanapun jisoo sudah bersama sejak lama, dan jisoo sudah seperti keluarganya sendiri.

" sekarang kamu boleh pergi .. nanti kita bahas ini lagi .." katanya, jisoo mengangguk. Ia pun beranjak dari duduknya dan melangkah dengan pelan guna keluar dari ruang ceo nya.





Ceklek ..

Suara pintu yang jisoo tutup. Ia sedikit terkejut ketika melihat jennie, rose, dan lisa ternyata berdiri di luar ruang ceo.

Begitu jisoo keluar, jennie yang tengah bersandar di tembok melangkah dengan cepat guna menghampiri jisoo.

Begitu juga dengan lisa dan rose, ketiganya kini berdiri di hadapan jisoo dengan raut wajah penuh tanya.

" gimana ..?" Tanya jennie.

Jisoo diam, semua menatap penuh kecemasan. Tak lama jisoo menghela nafas.

" belum ada keputusan .. nanti gue di panggil lagi .." kata jisoo, menjawab pertanyaan yang jennie lontarkan.

Helaan nafas kecewa mereka hembuskan. Jennie yang mengusap lembut lengan jisoo, ia berusaha memberi jisoo ketenangan dan kekuatan.

Jisoo tersenyum. Dan mendapat balasan dari ketiga temannya.

" gue pulang ya .. " pamit jisoo,

Jennie, lisa, dan rose memberi anggukkan.

Setelah pamit jisoo pun melangkah pergi meninggalkan ketiga temannya.

Dalam langkahnya, jisoo mengeluarkan benda pipih dari dalam tasnya, kemudian jisoo menghubungi seseorang.

" kapan pulang ..?" Tanya jisoo berbicara dengan seseorang di seberang sana.

" masih di agensi .. ini mau pulang .. " kata jisoo lagi.

" ya udah .. aku tunggu .." kata jisoo, kemudian ia mengakhiri sambungan teleponenya dan kembali menyimpan ponselnya kedalam tas.

Jisoo menghentikan sejenak langkahnya, ia menghembuskan nafas kasaranya berusaha membuat dirinya tenang.

Dirasa dirinya sudah sedikit tenang, jisoo kembali melanjutkan langkahnya.

Jisoo tak sadar jika ketiga temannya masih berdiri di tempat dan memperhatikan apa yang jisoo lakukan.














world of marriage " WOM "Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang