71

377 54 5
                                    

Tiba di rumah sakit, sungchan bergegas minta bantuan. Bersama seorang suster ia mendorong jisoo yang duduk di kursi roda menuju ruang perawatan.

Saat ini jisoo sudah berada di ruang perawatan tentunya dengan di temani sungchan. Tak lama dokter datang. Bergegas sang dokter memeriks ke adaan jisoo.

" ternyata meleset dari perkiraan .." kata sang dokter. Sungchan mengerutkan dahinya tak paham, sedangkan jisoo, ia tengah meringis menahan sakit di perutnya yang selalu datang dan pergi.

" maksudnya ..?" Tanya sungchan.

" jisoo sedang mengalami kontrasi .. bayi kalian akan segera lahir .." sahut sang dokter.

" kok bisa .. usia kandungan jisoo baru tujuh bulan ?

Sang dokter terkekeh.

" kemungkinan seperti ini sering terjadi sungchan .. mungkin bayi kalian tidak sabar melihat indahnya dunia .."

meski masih bingung sungchan mencoba memahami, ia mengangguk anggukan kepala.

" untuk sekarang masih bertahan di pembukaan ke dua .. kita akan membiarkan proses pembukaan berjalan secara normal .. saya tinggal ya .. nanti saya akan kembali lagi untuk memeriksa jisoo, jika sudah waktunya, maka persalinan akan segera di lakukan .." kata sang dokter, sungchan kembali menganggukan kepala.

Setelah itu sang dokter melangkah pergi. Di dalam ruangan hanya ada sungchan dan jisoo yang sedari tadi meringis.

Sungchan langsung beralih kepada jisoo ketika ia mendengar jisoo meringis menahan sakit.

" sakit banget ya ji ..?" Satu pertanyaan bodoh sungchan lontarkan.

Jisoo memutar bolamatanya malas.

Wajah jisoo sudah terlihat pucat, bahkan keringat dingin sudah membasahi tubuh jisoo. Dan sungchan masih saja bertanya.

" yang sabar ya ji .. aku juga bingung harus ngapain .. gak ngerti aku .." kata sungchan lagi. Jisoo memilih mengabaikan.




Waktu terus berjalan, dokter pun sudah bolak balik guna memeriksa ke adaan jisoo. Dan ternyata proses ke pembukaan akhir masih sangat lama.

Sungchan yang tak tega melihat jisoo yang menahan rasa sakit menggaruk kepalanya bingung.

Ceklek ...

Pintu terbuka. Sungchan menoleh dan ternyata ibu dan juga mertuanya yang datang.

Sungchan yang tak mengerti tentang proses persalinan menghubungi ibu dan mertuanya. Sungchan yakin kehadiran ibu dan mertuanya akan sangat membantu.

Kedua wanita paruh baya itu melangkah menghampiri jisoo yang tengah berbaring di brankar. Kemudian kedua wanita paruh baya itu membantu jisoo meringankan rasa sakitnya.

Nyonya kim mengusap ngusap lembut pinggang jisoo, posisi jisoo yang berbaring miring memudahkan nyonya kim.

sembari menenangkan jisoo, nyonya jung menatap putranya.

" kamu dari tadi kaya gitu ..berdiri di situ sambil ngeliatin jisoo .."

Sungchan menunjukan tampang bodohnya.

" ya kan aku ga ngerti harus ngapain ma .." sahut sungchan.

Nyonya kim terkekeh, kemudian menggeleng gelengkan kepala.

Sementara nyonya jung memberi sungchan dengusan.

" tadi dokter bilang apa ..?" Tanya nyonya jung lagi.

" dokter bilang sekarang masih di pembukaan empat .. dan belum berlanjut ke pembukaan selanjutnya. .." sahut sungchan.

Raut wajah nyonya jung dan nyonya kim berubah. Kemudian keduanya melirik ke arah jisoo. detik berikutnya nyonya kim dan nyonya jung saling tatap satu sama lain. Tak lama nyonya jung menghela nafasnya.

Sungchan memperhatikan gerak gerik ibu dan mertuanya. Ia mengerutkan dahinya. Sungchan yakin dan sangat yakin pasti ada yang tidak beres.





Dari waktu ke waktu, ringisan jisoo semakin terdengar memilukan. Ibu dan mertuanya mencoba menenangkan dan terus membantu meringankan rasa sakit yang jisoo rasakan.

Lalu bagaimana dengan sungchan. Ia hanya berdiri menatap jisoo, ia benar benar merasa bingung harus berbuat apa. Sungchan benar benar tak paham.

Helaan nafas prustasi sungchan hembuskan.

Sungchan akhirnya sedikit bernafas lega ketika sang dokter yang sedari tadi menangani jisoo datang, namun sungchan mengerutkan dahinya. Ternyata sang dokter di temani oleh seorang perawat yang membawa alat kedokteran yang sungchan yakini adalah alat usg.

" bagaimana ini dokter .. sedari tadi pembukaan jisoo tidak berlanjut ..?" Tanya nyonya kim. Ada nada kekhawatiran di suaranya.

" kita akan melihat semua jawabannya dari alat ini .. semoga semua baik baik saja .." kata sang dokter.

Nyonya kim dan nyonya jung beranjak menjauh. Keduanya memberi ruang kepada dokter dan juga perawat yang akan memeriksa ke adaan putrinya.

Alat usg sudah di siapkan. Sang dokter menyibakan baju jisoo hingga perut buncit jisoo terlihat dengan jelas. Sebuah alat yang tengah di genggam oleh sang dokter mulai ia tempelkan di perut jisoo.

Jisoo sedikit meringis, ia merasakan dingin di perutnya karena alat tersebut.

sang dokter terus menggerakan alat tersebut di atas perut jisoo. Pandangannya tak lepas dari layar yang berada di sampingnya.

Sementara itu sungchan, nyonya kim, dan juga nyonya jung memperhatikan dengan serius.

" kalian boleh mendekat .." kata sang dokter.

Mendengar intruksi yang di katakan sang dokter, nyonya kim melangkah lebih dulu. Tak lama nyonya jung mengikuti. Dan kini keduanya sudah berada di sisi sang dokter dengan tatapan mata yang tertuju ke arah layar usg.

" sungchan .." panggil sang dokter, karena ia masih berdiri di belakang.

sontak ibu dan mertuannya menatap ke arah sungchan.

Nyonya jung memutar bola matanya malas, sedangkan nyonya kim kembali terkekeh dan menggeleng gelengkan kepalanya.
Nyonya kim paham betul dengan tingkah sungchan saat ini. Apa yang terjadi dengan sungchan sama persis seperti ayah jisoo saat dulu ia akan melahirkan jisoo.

panggilan sang dokter membuat sungchan terkesiap, bergegas ia melangkah maju dan mendekati dokter yang akan menunjukan sesuatu padanya.

" kamu lihat ini kan ..?" Tanya dokter, sungchan mengangguk meski ia tak paham dengan apa yang ia lihat saat ini.

" posisi kepalanya miring, dan berada jauh dari jalan lahir .. dalam posisi seperti ini akan sangat beresiko jika proses persalinan di lakukan dengan normal .. maka dari itu saya menyarankan agar jisoo melakukan operasi caesar .. kamu setuju kan ..? Kata sang dokter

Nyonya kim dan nyonya jung menghela nafas, raut wajah khawatir semakin terlihat jelas.

Sungchan melirik jisoo, di lihatnya jisoo yang tengah merintih menahan sakit. Sungchan semakin tak tega, demi keselamatan jisoo dan bayinya ia mengangguk setuju akan tindakan yang akan di lakukan dokter yang menangani jisoo.

Anggukan sungchan membuat semua orang sedikit bernafas dengan lega.

" suster .. minta tanda tangan sungchan .. lalu kita bawa jisoo ke ruang operasi .." kata sang dokter. Sang perawat menjalankan perintah sang dokter. Satu lembar kertas pernyataan di berikan kepada sungchan, tanpa keraguan sungchan menandatangi kertas pernyataan tersebut.

Tanda tangan sudah sungchan berikan. dengan di bantu oleh perawat, sang dokter memindahkan jisoo ke ruang operasi.

Sungchan mengikuti, begitu pula dengan nyonya kim dan nyonya jung.












...

Bersambung ..

Yuhuu .. dede bayi mau lahir ..

Di sini jisoo yang mau lahiran, gue yang linu ..😩😩😩 gue udah pernah ngalamin soalnya .. 😁😁

Ga bisa ngasih konplik yang berat .. sesuai sama judulnya dunia pernikahan .. ya bayangin aja dunia pernikahan dalam kehidupan sehari hari itu kaya apa ..

See you ..

world of marriage " WOM "Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang